Nonton Anime Another Part 1 Bahasa Indonesia

Sinopsis anime Another – menceritakan tentang fenomena aneh di kota Yomiyama dimana khusus murid yang berada dikelas 3-3 memiliki julukan sebagai kelas yang sangat dekat dengan kematian, bagaimana tidak?

Nonton Anime Another Sub Indo Gratis

Selama bertahun-tahun lamanya fenomena aneh ini menyebabkan beberapa orang meninggal baik itu seorang murid atau seorang wali kelas pada kelas 3-3.

Tidak sampai disitu saja bawasanya siapa saja orang yang sangat dekat dengan murid dikelas 3-3 (seperti anggota keluarga) secara otomatis juga akan terkena fenomena aneh ini.

Sebelum menuju ke alur cerita utamanya mari kita caritahu tentang latar belakang atau backstory dari fenomena yang sedang terjadi.
Pada tahun 1972 di kota Yomiyama, terdapat siswa bernama yang bernama Yomiyama Misaki dimana dirinya ini sangatlah pintar, tampan, ahli dalam olahraga, dan juga sangat sopan kepada semua orang.

Namun dikarenakan suatu insiden kecelakaan membuat Misaki dan keluarganya meninggal akibat rumahnya kebakaran, mendengar kabar bahwa Misaki telah meninggal membuat seluruh orang tidak percaya akan hal itu.

Para murid yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa Misaki telah meninggal, memutuskan untuk menganggap bahwa Misaki masih hidup (terutama murid yang berada dikelas 3-3).

Awalnya hanya ada beberapa orang yang sepakat untuk menganggap bahwa Misaki masih hidup, namun seiring berjalanya waktu membuat seluruh murid dikelas 3-3 percaya bahwa Misaki tuh sebenarnya masih hidup.

Bahkan ceritanya kursi dan meja milik Misaki pun tetap dibiarkan dikelas sambil menganggap bahwa Misaki masih duduk pada bangku itu.

Beberapa bulan pun telah berlalu dan hari ini merupakan hari dimana murid kelas akan 3 menjalani upacara kelulusan sekolah, tak disangka ketika murid kelas 3-3 lulus, terdapat penampakan Misaki yang ikut tertangkap oleh kamera ketika kelas 3-3 sedang melakukan sesi pemotretan foto dikelas.

Yep, munculnya Misaki pada foto disebabkan karena para murid dikelasnya menganggap bahwa Misaki masih hidup, namun meskipun begitu satu tahun setelah hari kelulusan membuat murid kelas 3-3 saat ini mendapati fenomena aneh atau lebih tepatnya sebuah kutukan akibat ulah kakak kelas mereka dimasalalu, bagaimana tidak?

Setiap satu bulan sekali pasti terdapat murid yang meninggal akibat suatu kejadian yang tidak masuk akal, pada awalnya mereka semua menganggap bahwa kejadian ini hanyalah kebetulan semata.

Akan tetapi semua berubah ketika mulai munculnya sebuah kejanggalan dimana kursi dan bangku yang seharusnya cukup namun anehnya kursi dan bangku tersebut masih kurang, bingung?

Jadi misalnya pada absen kelas terdapat murid yang jumlahnya ada 22 orang (ketika pihak sekolahan memberikan kursi dan bangku sebanyak 22 biji) akan tetapi kursi dan bangku tersebut ternyata masih kurang 1 (berarti totalnya ada 23 orang kan?)

Namun ketika dicek baik melalui absen maupun dipanggil orangnya satu persatu, data menunjukan bahwa jumlah murid dikelas tuh ada 22 bukan 23 *wayalah*.

Nah satu murid yang tidak ada diabsen ini adalah murid tambahan yang seharusnya tidak ada dikelas atau dengan kata lain satu murid sisanya adalah orang yang telah meninggal dunia.

(lah kenapa kok bisa seperti itu?)

Penyebabnya ya apalagi kalau bukan ulah kakak kelas mereka dimasalalu dimana orang yang seharusnya tidak ada malah dianggap ada atau masih hidup.

Itu adalah backstory atau gambaran mengenai fenomena aneh yang terjadi pada kota Yomiyama atau lebih tepatnya pada SMP Yomiyama, tanpa basi-basi lagi mari kita langsung aja menuju ke alur cerita utamanya.

Menceritakan tentang siswa bernama Sakakibara, Koichi yang berada dirumah sakit akibat dirinya sakit paru-paru, Koichi tinggal bersama kakek dan nenek beserta bibi-nya yang bernama Reiko Mikami.

Ayah dari Koichi saat ini tinggal di India karena bekerja dan Ibunya yang bernama Ritsuhiko telah meninggal tepat setelah Koichi dilahirkan. Ritsuhiko atau ibunya Koichi adalah kakaknya Reiko atau kakak dari bibinya Koichi, sampai disini paham? Lanjut!

Dikarenakan dihari pertama sekolah Koichi harus dirawat rumah sakit membuat pewakilan dari kelas 3 kelompok 3 pun datang untuk menjenguk Koichi, beberapa diantaranya ada;

Kazami selaku ketua kelas, Sakuragi selaku wakil ketua kelas, dan Izumi selaku waifu—eh maksudnya selaku ketua dari tim pencegahan.

(Tim pencegahan tuh apa emangnya?)

Sesuai namanya tugas dari Izumi adalah mencegah terjadinya kutukan dengan cara mencari orang mati mengingat pada kelas 3 kelompok 3 tuh terdapat kutukan yang sangat amat mengerikan.

Buat yang lupa, jadi penyebab aktifnya atau dimulainya kutukan karena terdapat orang mati atau yang disebut sebagai murid tambahan, nah orang mati disini tuh tidak jauh berbeda dengan orang hidup pada umumnya dimana orang mati memiliki tubuh fisik, bisa bernafas, dan lain sebagainya.

(Oh iya, disini Koichi belum tau tentang kutukan pada kelas 3 kelompok 3 ya jadinya masih polos lah!)

Untuk memastikan Koichi adalah orang mati atau bukan Izumi pun bertanya;

“Apakah Koichi pernah datang ke kota Yomiyama?”

“Pernah sewaktu masih kecil” jawab Koichi.

Karena masih ragu, Izumi pun mengajak berjabat tangan dan setelah berjabat tangan Izumi semakin curiga bahwa sebenarnya Koichi tuh tinggal di kota Yomiyama pas dirinya udah besar.

(Lah kenapa Izumi kok bisa tahu?, simak aja terus pokoknya ya!)

Mengingat hari sudah menjadi sore mereka semua pun memutuskan untuk pulang menuju ke rumah masing-masing.

Dikala gabut gak tau mau ngapain, Koichi pun berkeliling rumah sakit dan tidak sengaja dirinya bertemu dengan gadis misterius dimana gadis ini tuh menggunakan penutup mata pada bagian matanya (ya iya lah).

Melihat seragam yang sama dengan sekolahan, Koichi pun bertanya;

“Siapa namamu?”

Sambil berjalan menuju ke ruang mayat, gadis itu bilang bahwa namanya adalah;

“Misaki Mei”, *wayalah*

Beberapa minggu pun berlalu dan karena Koichi telah sembuh dirinya pun diperbolehkan untuk pulang ke rumah, ayahnya yang khawatir akan kondisi dari anaknya dengan cepat langsung menelepon untuk menanyakan kabar.

“Tidak apa-apa” jawab Koichi.

Disini kakeknya Koichi memelihara burung beo dan memberikan nama “Rei” sama seperti anaknya yang bernama Reiko.

(buat yang lupa Reiko tuh siapa, Reiko adalah bibinya si Koichi)

Setelah selesai telepon dengan ayahnya, terlihat kakeknya yang sedang duduk didepan altar atau semacam makam yang terletak di dalam rumah, altar tersebut adalah milik mendiang Ritsuko selaku ibunya si Koichi.

Sambil bersedih si kakek pun bilang

“Ritsuko dan Reiko yang malang”, pergi deh Koichi.

Mengingat Reiko atau bibinya Koichi merupakan wakil wali kelas disekolah yang sama sebelum pergi ke sekolahan Reiko ngasih tau aturan khusus yang tidak boleh dilanggar yakni;

Aturan yang pertama ------, aturan yang kedua ------ aturan yang ketiga harus selalu mematuhi peraturan kelas dan yang keempat ketika Koichi berada disekolahan dirinya harus memanggil Reiko-san menjadi Mikami-sensei mengingat nama lengkapnya Reiko-san tuh adalah “Mikami, Reiko”.

Baca juga: Nonton Anime Classroom Of The Elite Bahasa Indonesia

Hari pun berganti karena sudah sembuh pada akhirnya Koichi pun pergi menuju ke sekolahan, seperti biasa dihari pertama Koichi memperkenalkan diri kepada seluruh murid yang ada pada kelas 3 kelompok 3, wakil kelas bernama Kubodera-sensei pun bilang;

“Mari bersama berjuang agar kalian semua bisa lulus dengan baik dibulan maret mendatang”.

Ketika menuju ke bangku meja, Koichi melihat seorang gadis yang pernah bertemu sewaktu dirawat dirumah sakit, dan yep dia adalah “Misaki, Mei”.

Bel istirahat pun berbunyi seperti biasa para murid dikelas langsung mengajak ngobrol Koichi selaku murid yang berasal dari Kota Tokyo (jadi Yomiyama ini ceritanya adalah kota namun tergolong pelosok desa ya).

Dikala suasana menjadi sunyi Koichi pun bertanya;

“Dimana Izumi?”, “Tidak berangkat” kata temanya.

Mengingat Koichi merupakan murid pindahan salah satu murid dari kelas 3 kelompok 3 pun mengajaknya untuk berkeliling sekolah agar supaya Koichi nantinya tuh enggak kebingungan.

Tek-tek-tek-tek-tek setelah berkeliling sekolah bel masuk pun berbunyi dan pelajaran olahraga pun akan segera dimulai. Mengingat Koichi memiliki penyakit paru-paru dirinya pun tidak diperbolehkan untuk mengikuti olahraga lari.

Diwaktu yang sama, Takabayashi selaku teman kelasnya juga duduk disampingnya mengingat Takabayashi tuh juga memiliki riwayat penyakit jantung, setelah berbincang-bincang sejenak secara tiba-tiba penyakit jantung milik Takabayashi pun mendadak kambuh karena gak kuat Takabayashi pun memutuskan untuk pergi menuju ke UKS sekolahan.

Tepat setelah Takabayashi pergi, Sakuragi selaku wakil ketua kelas pun datang untuk mengampiri Koichi, Sakuragi juga tidak mengikut olahraga mengingat kakinya tuh terkilir akibat terjatuh.

Karena pada saat pelajaran olahraga tidak ada Misaki tanpa basi-basi lagi Koichi pun bertanya tentang;

“Dimana Misaki?”, mendengar nama Misaki membuat Sakuragi seketika langsung menjadi kaget dan tepat beberapa saat setelah Koichi bertanya, terdengar suara gemuruh yang sangat keras diatas langit, dikira mau hujan.

Koichi pun melihat ke langit dan tidak sengaja dirinya melihat Misaki Mei yang sedang berdiri tepat diatap sekolahan, dengan polosnya Koichi pun segera pergi menuju ke atap sekolahan untuk bertemu dengan Misaki.

Sesampai diatap Koichi pun bertanya;

“Apakah Misaki ingat dengan pertemuanya sewaktu dirumah sakit?”

Bukanya dijawab Misaki malah bilang;

“Kelas 3 kelompok 3 adalah tempat yang sangat dengan dengan kematian”

“Sebaiknya kamu jangan dekat-dekat denganku, dan jangan pernah berbicara denganku lagi”

Sambil meninggalkan Koichi, Misaki pun berkata;

“Sampai jumpa... Sakakibara-kun” menggunakan nada ala wibu psikpeth *wayalah*.

Hari pun berganti meskipun kemarin sudah diperingatkan akan tetapi Koichi tetap saja mengajak Misaki untuk berbicara, setelah berbicara sebentar tak disangka bahwa angin kencang pun langsung menghembus ke arah mereka berdua.

Dengan cepat Misaki pun berkata;

“Sebaiknya kamu berhati-hati, mungkin saja.... sudah dimulai”

Bel masuk pun berbunyi dan hari ini kelas 3 kelompok 3 mendapati pelajaran seni rupa atau semacam pelajaran melukis, setelah melihat disekitar lagi-lagi wujud dari Misaki Mei tidaklah ada.

Dari sini lah Koichi merasa curiga sebenarnya Misaki Mei itu ada atau tidak?

Ketika istirahat, Koichi pun pergi jalan-jalan bersama teman kelasnya yang bernama Yuuya dan juga Tesigawara, tak sengaja dikala bercanda Tesigawara bilang bahwa kelas 3 kelompok 3 adalah kelas terkutuk.

Merasa penasaran, Koichi pun bertanya akan maskud dari perkataan Tesigawara, ketika Tesigawara ingin menjawab dirinya pun langsung dicegah oleh Yuuya.

Karena kesal gak dikasih tau dan kebetulan melihat Misaki Mei diperpustakaan, Koichi pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, melihat Koichi yang menuju ke perpustakaan dengan cepat Yuuya dan Tesigawara pun berusaha untuk mencegah Koichi namun pada akhirnya mereka berdua pun gagal untuk mencegahnya.

Untuk yang ke-3 kalinya Koichi berbicara dengan Misaki dan lagi-lagi Misaki memperingatkan agar supaya Koichi tidak terlibat dengan Misaki.

Beberapa saat kemudian setelah ngobrol sebentar muncul guru penjaga perpus bernama Chibiki-sensei yang langsung mengusir Koichi dari perpustakaan (mengingat bel masuk tuh juga udah berbunyi).

Dikala pergi Koichi pun heran kenapa Chibiki-sensei hanya mengusir dirinya, kenapa Misaki Mei gak sekalian diusir? *wayalah*

(Apakah Misaki Mei itu sebenarnya memang gak ada? Hmmmm)

Karena penasaran ketika hari menjadi malam Koichi pun pergi ke rumah sakit tempat dimana dirinya dirawat dulu, kebetulan Koichi memiliki hubungan dekat dengan salah satu suster sehingga dirinya meminta bantuan suster itu untuk mencari tahu perihal Misaki.

Apakah dirinya tuh masih hidup atau tidak? Mengingat pas awal ketemu Misaki tuh sedang menuju ke ruang mayat. Dengan senang hati si suster pun akan mencarikan informasi itu pada esok hari.

Hari pun menjadi pagi ketika masuk sekolah dan melihat meja milik Misaki Mei kosong tentu membuat Koichi yang dari kemaren udah panik jadi tambah panik lagi, namun tak disangka secara diam-diam Izumi sang karakter tsundere pun melirik tepat ke arah Koichi.

Dan benar saja ketika pulang sekolah, Izumi dan kawan-kawan pun langsung datang menghampiri Koichi, tujuan Izumi dan kawan-kawan menghampiri Koichi yakni ingin memastikan apakah Koichi tuh benar-benar baru pertama kali datang ke kota Yomiyama.

(Lah emangnya kenapa Izumi curiga?)

Dikarenakan Izumi merasa pernah bertemu dengan Koichi di kota Yomiyama tapi bukan pas waktu kecil melainkan pas udah dewasa atau seumuran sekarang lah, padahal Koichi tuh katanya tinggal di kota Yomiyama pas waktu kecil aja.

Ketika Koichi bilang bahwa bisa aja Izumi salah orang dengan cepat dirinya pun langsung membantah akan perkataan itu, meskipun lupa tentang kapan mereka bertemu akan tetapi tangan milik tidak pernah lupa bahwa mereka berdua pernah berjabat tangan dengan Koichi belum lama ini.

Dan yep, pada kenyataanya memang tepat setengah tahun yang lalu, Izumi pernah bertemu dengan Koichi tepat didekat sungai. Namun dikarenakan kutukan kelas 3 kelompok 3 telah dimulai, ingatan seluruh murid beserta orang-orang didekatnya pun menjadi kacau.

Mengingat Koichi belum mengetahui tentang kutukan kelas 3 kelompok 3, Izumi pun berencana untuk memberi tahu Koichi namun lagi-lagi, Sakuragi selaku wakil ketua kelas pun langsung mencegah akan hal itu (gagal ngasih tahu deh).

Merasa kesal karena lagi-lagi gak dikasih tau dan melihat Misaki Mei pulang dari sekolahan dengan cepat Koichi pun langsung mengikuti Misaki Mei secara diam-diam, melihat Koichi yang mendekati Misaki Mei secara diam-diam tentu membuat Izumi seketika langsung menjadi emosi.

Dikala mengikuti Misaki secara tiba-tiba keberadan Misaki pun menghilang entah kemana, karena semakin penasaran Koichi pun nekat menyusuri area sekitar hingga sampailah dirinya disebuah toko atau pameran boneka mini dimana bonekanya tuh sangatlah creepy.

Ketika sedang memandang boneka creepy, tiba-tiba suster dari rumah sakit pun nelpon dan memberi tahu bahwa gadis bernama “Misaki” itu telah meninggal dunia. *wayalah*

Tentu setelah mendengar akan hal itu membuat Koichi yang dari kemaren-kemaren udah panik jadi tambah semakin panik lagi. Karena gabut gak tau mau ngapain, Koichi pun memutuskan untuk masuk ke dalam toko boneka itu.

Terdapat seorang nenek-nenek misterius yang katanya adalah penjaga toko ini, ketika mau melihat boneka si nenek pun bilang bahwa;

“Tidak pernah ada pengunjung selain Koichi” *wayalah*

(Terus sebenarnya Misaki Mei tuh pergi kemana coba? Atau jangan-jangan.....)

Koichi yang ketakutan tetap melihat boneka creepy sambil berfikir;

“Misaki Mei yang dilihat selama ini tuh sebenarnya hantu apa bukan?”

Hingga sampailah ke ruang bawah tanah dan terlihat dengan jelas bahwa terdapat sebuah boneka yang sangat mirip dengan tubuh milik Misaki Mei. Tak disangka ketika didekatin boneka tersebut mengeluarkan suara yang sangat mirip dengan suara milik Misaki Mei *wadidwa*

Baca juga: Tempat Nonton Anime Subtitle Indonesia Gratis dan Berbayar

Ehhh ternyata Misaki Mei memang berada disamping boneka itu, setelah berbincang-bincang sebentar dan karena Koichi penasaran tentang mata milik Misaki, tanpa basi-basi lagi Misaki Mei pun langsung melepaskan penutup matanya sambil tersenyum ala wibu psikopeth.

Ternyata mata yang ditutupi oleh Misaki itu merupakan mata boneka (bukan mata manusia), secara singkat sewaktu masih kecil Misaki mengidap penyakit mata yang dimana mata tersebut harus segera dicopot.

Kebetulan dikarenakan ibunya merupakan seorang pengrajin boneka, Misaki diberikan mata boneka untuk dipasangkan pada mata yang rusak.

(Tambahan info; Ibunya Misaki Mei merupakan pembuat boneka terkenal yang memiliki nama panggung yakni Kirika).

Pada saat operasi mata boneka, bisa dibilang kondisi dari Misaki sangatlah drop bahkan ceritanya dirinya hampir saja meninggal dunia. Namun untungnya operasi mata milik Misaki pun pada akhirnya berjalan dengan baik.

Mengingat sewaktu operasi mata Misaki hampir saja meninggal mulai dari sini “Mata Boneka” yang telah terpasang pada tubuhnya pun dapat melihat kematian dari seseorang.

Dikala suasana menjadi sunyi, Misaki Mei juga bercerita mengenai kisah 26 tahun yang lalu tentang murid populer bernama Misaki, seperti yang saya bilang diawal pembahasan bahwa murid bernama Misaki merupakan awal mulanya terjadi kutukan dikelas 3 kelompok 3.

(Buat yang lupa ya silahkan simak pada pembahasan diawal-awal tadi)

Mengetahui bahwa 26 tahun yang lalu muridnya tuh bernama “Misaki” membuat Koichi seketika langsung menjadi panik.

“Jangan-jangan Misaki yang ada didepanya saat ini adalah murid yang meninggal tepat 26 tahun yang lalu”, (dalam pikirnya).

Karena hari sudah semakin malam, penjaga toko pun bilang bahwa tokonya akan segera ditutup dan setelah bilang, secara tiba-tiba keberadaan Misaki pun juga ikut meghilang *wayalah*.

Hari pun menjadi pagi, mengingat sebentar lagi ujian akan dimulai murid kelas 3 kelompok 3 pun membahas tentang rencana dimasa depan nantinya. Seperti biasa terlihat dengan jelas bahwa Tesigawara dan Kazami yang selalu bercanda bersama karena ya bagaimanapun mereka berdua sudah berteman sejak dari kecil.

Ketika ditanya mau sekolah dimana?, Koichi pun menjawab bahwa dirinya akan bersekolah di Kota Tokyo. Mendengar Koichi yang akan bersekolah di Kota Tokyo dengan cepat Izumi pun juga bilang bahwa dirinya juga ingin pergi ke Kota Tokyo *wayalah*.

Hari pun menjadi sore karena cuaca sedang hujan dan kebetulan Koichi gak bahwa payung secara tiba-tiba Sakuragi pun mengajak Koichi untuk pulang bersama mengingat rumahnya Koichi sama Sakuragi tuh sangatlah dekat.

Sakuragi juga tidak keberatan jikalau dirinya harus berbagi payung dengan Koichi *anjays*

Ketika sampai di pintu keluar lagi-lagi Koichi bertanya;

“Misaki Mei itu orangnya seperti apa?”

Mendengar nama Misaki dengan nada marah Sakuragi pun bilang;

“Jangan sebut nama Misaki pada kelas 3 kelompok 3”

Karena gak dikasih tau alasanya dan kebetulan Tesigawara juga lewat Koichi pun bertanya alumni kelas 3 kelompok 3 26 tahun lalu yang bernama Misaki.

Mendengar nama Misaki membuat Tesigawara pun seketika langsung menjadi panik.

“Kamu tahu sampai mana?” tanya Tesigawara.

Kemudian Koichi pun menjawab;

“Cuman sebatas tahun pertama” dalam artian Koichi masih belum tahu tentang kutukan pada kelas 3 kelompok 3 ditahun berikutnya atau tahun setelah Misaki lulus dari sekolah, dimana banyak sekali murid yang meninggal setiap bulanya bahkan ceritanya anggota keluarga dari murid kelas 3 kelompok 3 pun juga ikut meninggal.

Karena suasananya semakin suram, Mikami-sensei pun menyuruh mereka semua untuk pulang ke rumah (buat yang lupa Mikami-sensei ini adalah bibinya si Koichi).

Hari pun menjadi malam mengingat bibinya adalah wakil wali kelas disekolah yang sama, Koichi bertanya tentang dimana kelas Ibunya Koichi berada? Anehnya meskipun ibunya Koichi merupakan kakak dari bibinya, Reiko-san pun lupa kalau dulu kakaknya tuh berada dikelas apa.

Masih penasaran, Koichi pun juga bertanya tentang kejadian 26 tahun yang lalu perihal murid yang bernama Misaki, mendengar nama “Misaki” seketika membuat pikiran Reiko-san pun mendadak menjadi kosong.

Karena merasa pusing, Reiko-san pun memutuskan untuk pergi ke kamar sambil berkata bahwa;

“Ibumu dulu berada dikelas 3 kelompok 3 sama seperti kelas Koichi saat ini, dan perihal murid yang bernama Misaki mungkin disuatu hari Koichi akan mengerti sendiri”, kata Reiko-san.

(buat yang masih belum paham, kenapa sih sebagian orang pada lupa ingatan?)

Ya apalagi kalau bukan dikarenakan kutukan yang berada pada kelas 3 kelompok 3.

Hari pun menjadi pagi dan hari ini merupakan hari dimana ujian akan dimulai, pada saat perjalanan menuju ke kelas ditemani dengan Kazami, terlihat Misaki yang sedang berdiri tepat diatap sekolahan (karena penasaran pergi deh ke atap).

Melihat Koichi yang pergi ke atap dengan cepat Kazami pun langsung menghubungi Tesigawara selaku teman masa kecilya, sementara Koichi yang sudah sampai diatap langsung ditelpon sama Tesigawara sembari berkata;

“Jangan pernah berurusan dengan sesuatu yang tidak ada, karena itu adalah hal yang sangat berbahaya”

Mendengar akan hal itu, Koichi pun langsung mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Misaki. Bel masuk pun berbunyi dan ujian sekolah pun akan segera dimulai.

Mengingat Koichi merupakan murid yang lumayan pintar dirinya pun sengaja menyelesaikan ujian dengan cepat  agar supaya dirinya bisa bertemu dengan Misaki Mei karena kebetulan Misaki juga udah selesai.

Karena masih penasaran tentang perkataan Tesigawara perihal “sesuatu yang tidak ada” pada akhirnya Koichi pun bertanya;

“Apakah Misaki Mei itu benar-benar ada?”

“Bagaimana jika aku tidak ada, dan hanya kamu yang bisa melihat diriku?” jawab Misaki.

Tentu dong setelah mendengar akan hal itu membuat Koichi yang dari dulu udah panik jadi tambah semakin panik lagi, karena ya kalau beneran gak bisa diliat berarti Koichi selama ini tuh berinteraksi dengan sesuatu hal yang tidak ada.

Disisi lain karena memiliki urusan keluarga, Sakuragi pun meminta ijin untuk pulang lebih cepat. Melihat Koichi dan Misaki yang sedang berduaan membuat Sakuragi kaget dan langsung lari dikarenakan dirinya tuh sangatlah panik.

Namun sayang ketika lari, Sakuragi pun terpeleset dari tangga dan karena kebetulan dirinya juga sedang membawa payung ketika jatuh, leher dari Sakuragi ini tertusuk sehingga membuat Sakuragi pun pada akhirnya meninggal akibat tertusuk oleh payung.

Dihari yang sama Ibunya Sakuragi pun ternyata juga ikut meninggal akibat sebuah kecelakaan yang tidak masuk akal. *wayalah*

Dan yep, semua ini disebabkan oleh kutukan pada kelas 3 kelompok 3, jadi meskipun anggota keluarga tidak ada hubunganya dengan kelas 3 kelompok 3 akan tetapi kutukan berlaku 2 layer dari si murid.

Atau ya gampangnya kalau ada murid yang berada di kelas 3 kelompok 3 maka 2 layer keluarga seperti keluarganya inti, dan keluarga sepupu atau kerabat yang masih memiliki hubungan darah secara otomatis akan terkena sebuah kutukan.

Uniknya kutukan kelas 3 kelompok 3 hanya berlaku di Kota Yomiyama dan ketika keluar dari kota Yomiyama maka secara otomatis orang tersebut akan terbebas dari suatu kutukan.

Namun bagi orang yang mencoba keluar dari kota Yomiyama maka orang tersebut akan berakhir dengan tragis atau dengan kata lain akan meninggal dunia, hanya orang-orang beruntung yang dapat keluar dari kota Yomiyama salah satu diantaranya yakni adalah Ayahnya Koichi.

(Lah kenapa kutukanya hanya berlaku Di Kota Yomiyama?)

Karena nama lengkap dari Misaki 26 tahun yang lalu adalah Yomiyama, Misaki  sama persis dengan nama kota ini yakni Yomiyama.

Kembali lagi ke pembahasan, Koichi yang melihat Sakuragi meninggal tepat didepan matanya membuat Koichi pun pingsan mengingat dirinya memiliki riwayat penyakit paru-paru (cuman pingsanya karena syok bukan akibat terkena kutukan).

Baca juga: Nonton Anime Seishun Buta Yarou Bahasa Indonesia

Ketika sampai dirumah sakit Koichi pun curhat kepada suster tentang kejadian mengerikan yang menimpa Sakuragi, karena penasaran dan tertarik si suster pun mengajak Koichi untuk mampir ke kafe sebentar.

Menariknya adik dari suster ini juga berasal dari kelas 3 kelompok 3 atau dengan kata lain adiknya tuh satu kelas dengan Koichi, namun anehnya ketika ditanya mengenai cerita Misaki 26 tahun yang lalu si suster tidak tau lantaran adiknya juga tidak pernah menceritakan tentang hal itu.

Nah disini Koichi meminta si suster untuk bertanya kepada adiknya perihal;

“Misaki Mei itu ada apa enggak” dan dengan senang hati si suster pun akan bertanya kepada adiknya pada esok hari, untuk berjaga-jaga si suster juga memperingkatkan Koichi agar supaya dirinya selalu berhati-hati (pulang deh).

Pada saat perjalanan pulang dari kafe, Koichi pun bertemu dengan Ayano selaku anggota dari grup drama sama seperti Izumi, dikala mereka berdua asik mengobrol secara tiba-tiba terdapat angin kencang yang menghembus ke arah mereka berdua.

Karena hembusan angin terlalu kencang membuat kaca yang ada didekatnya hampir aja menimpa mereka berdua, *wayalah* karena syok dan juga takut Ayano pun langsung menangis akibat dirinya tidak ingin mati.

Hari pun menjadi malam ketika pulang Koichi pun bertanya kepada Reiko-san perihal dimana kelas Reiko-san sewaktu masih SMP, tak disangka ternyata Reiko-san juga berasal dari kelas 3 kelompok 3 selaku kelas terkutuk.

Namun anehnya Reiko-san tidak begitu ingat mengenai masa SMP-nya dulu karena ya kejadianya tuh udah 15 tahun lamanya, Reiko-san pun memastikan kembali agar supaya Koichi selalu mematuhi peraturan nomor 3 yang berbunyi jangan melanggar dan patuhi peraturan kelas.

Ketika ingin menjelaskan akan maksud dari peraturan nomor 3, Reiko-san pun juga lupa akan maksud dari peraturan itu, karena sudah lelah, tidur deh Reiko-san.

Hari pun menjadi pagi, mengingat Sakuragi telah meninggal dunia membuat suasana dikelas 3 kelompok 3 pun menjadi tegang, para murid pun berteori bahwa penyebab meninggalnya Sakuragi yakni akibat melihat Koichi dan Misaki yang saling berinteraksi.

Tak tinggal diam, Izumi selaku tim pencegahan pun berusaha untuk menganalisa serta berfikir segala upaya agar supaya kutukan dikelas 3 kelompok 3 bisa segera berhenti.

Ketika Koichi masuk ke kelas para murid yang tadinya sibuk berteori pun seketika langsung terdiam, kenapa? Para murid tuh takut jika berinteraksi dengan Koichi maka mereka bisa mati akibat terkena kutukan sama seperti Sakuragi.

Merasa kesal dengan cepat Koichi pun langsung menghubungi Tesigawara namun sayang bahwa Tesigawara juga susah untuk dihubungin, ketika disamperin ehh ternyata Tesigawara sedang berduaan dengan Izumi.

Dengan cepat Koichi pun langsung mengklarifikasi perkataan Tesigawara perihal;

“Kelas terkutuk” yang dia ucapkan kemarin.

Izumi yang mendengar akan hal itu dengan cepat dirinya langsung marah kepada Tesigawara lantaran dirinya hampir saja memberitahu Koichi terkait kutukan pada kelas 3 kelompok 3.

(Emangnya kenapa sih kagak dikasih tau tentang kutukanya?)

Untuk menyampaikan atau memberitahu perihal kutukan itu tidak bisa dilakukan secara sembarangan, jadi ada syarat yang harus dipenuhi dulu lah ibaratnya.

Dikala mereka berdua adu mulut, tiba-tiba Koichi pun mendapatkan telepon dari si suster yang pernah merawatnya dulu, suster bertanya;

“Apakah Misaki Mei benar-benar ada?”

“Ada” jawab Koichi.

Sambil berjalan menuju ke elevator atau lift, suster pun menjelaskan tentang alasan kenapa dirinya bertanya perihal Misaki Mei tuh ada atau tidak.

Jadi sewaktu si suster ini bertanya perihal Misaki Mei kepada adiknya selaku murid dari kelas 3 kelompok 3 seketika membuat adiknya langsung menjadi ketakutan sambil berteriak bahwa Misaki Mei itu tidaklah ada.

Tepat beberapa saat setelah memberitahu alasanya, secara tiba-tiba tali atau tuas lift terputus sehingga membuat si suster meninggal akibat terjatuh dari ketinggian, Koichi yang mendengar suara lift jatuh dan si suster ditanya juga diam aja seketika membuat Koichi menjadi syok karena mengetahui si suster telah meninggal dunia.

Hari pun berganti karena si suster dirumah sakit terakhir kali berhubungan dengan Koichi membuat dirinya pun dipanggil oleh polisi ketika disekolahan, sebelum bertemu dengan polisi Izumi bilang;

“Maafkan kami, ini semua demi kebaikan kita semua”, (pergi deh)

Setelah diintrogasi, polisi menyimpulkan bahwa kecelakaan elevator atau lift disebabkan karena katrol atau talinya tuh putus mengingat rumah sakit tersebut juga merupakan bangunan yang sudah sangat tua (jadinya ya murni kecelakaan lah).

Ketika pulang sekolah bersama Yuuya dan Takabayashi, Koichi pun bertanya kepada mereka berdua tentang alasan kenapa Izumi meminta maaf kepada dirinya, namun sayang bahwa mereka berdua malah meminta maaf karena tidak bisa menjelaskan tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Sebagai gantinya, Koichi ingin meminta bantuan kepada mereka berdua untuk diberikan daftar siswa pada kelas 3 kelompok 3 atau absen lah gampangnya (setuju deh).

Takabayashi yang tidak terima dengan perlakuan kejam Izumi kepada Koichi langsung menawarkan diri untuk memberitahu tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi, karena ditawarin Koichi pun mulai bertanya;

“Apakah Misaki Mei itu sebenarnya ada?”

Tak disangka ketika ingin menjawab penyakit jantung milik Takabayashi kambuh sehingga membuat Takabayashi ini pada akhirnya meninggal dunia, tentu melihat akan hal itu membuat mereka berdua seketika langsung menjadi syok.

Hari pun berganti ketika masuk sekolah anehnya semua murid ketika dipanggil tidak ada yang menjawab, bahkan ceritanya Tesigawara yang notabenya sangat dekat dengan Koichi pun juga tidak mau berbicara dengan dirinya.

Dari sini Koichi sadar bahwa dirinya tuh tidak terlihat *wayalah*

(Apakah Koichi juga mati? Hmmm)

Hari pun menjadi sore ketika ingin pulang tak disangka bahwa dilaci terdapat daftar murid kelas 3 kelompok 3 dan terdapat pesan yakni;

“Tanyakan semuanya kepada Misaki”, tulis Yuuya.

Karena semakin penasaran dengan cepat Koichi pun pergi ke toko boneka tempat dimana dirinya dan Misaki saling berbicara (ketemu deh sama Misaki).

Pas diliat daftar absenya ternyata nama Misaki Mei tertulis dengan jelas pada absen kelas 3 kelompok 3 dan dari sini dapat disimpulkan bahwa Misaki Mei itu masih hidup cuman gak dianggap aja sama murid dikelas 3 kelompok 3, lah emangnya kenapa?

Seperti yang saya jelaskan diawal bahwa setiap ada murid tambahan pasti akan ada kematian, kenapa? Karena ya ceritanya murid tambahan tuh membawakan sebuah kematian.

Nah alasan kenapa Misaki Mei dan Koichi dianggap tidak ada yakni hal itu merupakan sebuah ritual atau jimat untuk dapat menghentikan kutukan pada kelas 3 kelompok 3, masih bingung?

Jadi kan penyebab kutukan terjadi itu dikarenakan kursi kurang akibat ada murid tambahan kan? Dengan menganggap bahwa murid tambahan itu tidak ada maka ibaratnya kursinya bakal pas dan kutukan pun juga akan berhenti atau ilang.

Bisa aja Misaki Mei atau Koichi itu merupakan murid tambahan selaku murid yang meninggal. Uniknya orang yang meninggal mengalami hilang ingatan tentang masa kecilnya, kenapa?

Karena sebagian ingatanya telah dihapus, dan karena sebagian ingatanya telah dihapus membuat orang meninggal tidak sadar bahwa dirinya saat ini telah meninggal dunia (jadi seolah-olah masih hidup lah).

Sebenarnya semua murid pada kelas 3 kelompok 3 berpotensi sebagai murid tambahan atau selaku orang yang telah meninggal.

Untuk menjawab alasan kenapa Izumi meminta maaf kepada Koichi yakni keesokan harinya Koichi akan dianggap tidak ada sama seperti Misaki.

Dan alasan kenapa semua murid tidak memberitahu tentang latar belakang kutukan pada kelas 3 kelompok 3 yakni dikarenakan peraturan kelas yang tidak boleh memberitahu secara sembarangan (ada prosedur atau syarat yang harus dipenuhi dulu lah).

Untuk prosedur penyampaianya itu harus dilakukan pada hari pertama kenaikan kelas, padahal dihari pertama kenaikan kelas Koichi malah dirawat dirumah sakit akibat penyakit paru-parunya tuh kambuh.

Dan prosedur selanjutnya adalah disampaikan ketika Koichi pertama kali masuk disekolahan, sedangkan dihari pertama Koichi masuk ke sekolah, Izumi yang ditugaskan untuk memberitahu malah tidak masuk sekolah.

Atau secara sederhana, metode penyampaianya tuh “Dihari pertama kenaikan kelas atau pas masuk awal-awal” dan “Dihari pertama Koichi masuk ke sekolahan”.

Tapi semua prosedur itu gagal dipenuhi sehingga selama Koichi ke sekolah dirinya tidak mengetahui perihal kutukan pada kelas 3 kelompok 3. Terlepas dari itu setidaknya Koichi sekarang udah tahu bahwa Misaki Mei itu masih hidup.

Hari pun menjadi malam sesampai dirumah Koichi ditelpon oleh ayahnya dan bertanya tentang;

“Bagaimana kondisinya setelah setengah tahun tinggal di kota Yomiyama?”

Gimana-gimana setengah tahun? Dengan cepat Koichi pun langsung bilang bahwa dirinya baru pertama kali datang ke kota Yomiyama itupun juga pas SMP dan kalau dihitung juga lagi 1-2 bulan yang lalu.

Secara tiba-tiba suara telepon pun menjadi bising dan Ayahnya pun juga bilang bahwa mungkin aja ayahnya tuh salah ngomong. *wayalah*

Mengingat Koichi dan Misaki sudah dianggap tidak ada mereka berdua pun selalu pergi bersama setiap harinya, karena gabut gak tau mau ngapain mereka pun pergi ke perpustakaan untuk bertemu dengan Chibiki-sensei.

Ternyata Chibiki-sensei merupakan wali kelas 3 kelompok 3 pada 26 tahun yang lalu atau tepat pada generasi milik Misaki Yomiyama, Chibiki-sensei bisa dibilang masuk zona aman karena tidak lagi memiliki hubungan dengan kelas 3 kelompok 3 atau dengan kata lain Chibiki-sensei tidak akan terkena kutukan.

Karena ya yang terkena kutukan itu cuman wali kelas, wakil wali kelas, murid, serta 2 layer keluarga yang memiliki hubungan dengan murid dikelas 3 kelompok 3.

Secara singkat Chibiki-sensei bilang kemungkinan ibunya Koichi meninggal gara-gara tinggal di kota Yomiyama (atau gampanya ya terkena kutukan lah).

Hari pun menjadi malam ketika sedang kumpul keluarga, Koichi lagi-lagi bertanya terkait masa lalu dari ibunya namun sayang bahwa Reiko-san sama sekali tidak ingat apa-apa, dan anehnya lagi-lagi si kakek bilang bahwa;

“Ritsuko dan Reiko yang malang” *wayalah*.

Kalau Ritsuko atau ibunya Koichi kan memang sudah meninggal ya, ini ngapain bawa-bawa nama Reiko yang ada didepan matanya segala? Wadidaw.

Hari pun menjadi pagi dikala suasana sudah agak tenang, Kubodera-sensei dengan wajah menyesal langsung meminta maaf kepada semua muridnya sambil mengeluarkan sebuah pisau.

Tanpa basi-basi lagi Kubodera-sensei pun langsung menusuk lehernya sendiri tepat didepan murid kelas 3 kelompok 3, tentu melihat akan hal itu membuat seluruh murid dikelas seketika langsung menjadi syok.

Meskipun telah menganggap bahwa Koichi dan Misaki tidak ada akan tetapi kutukan dikelas masih tetap berlanjut atau dengan kata lain Koichi dan Misaki bukanlah murid tambahan *mungkin aja sih*.

Penyebab Kubodera-sensei bunuh diri tepat didepan muridnya dikarenakan tekanan menjadi wali kelas 3 kelompok 3 selaku kelas terkutuk terlebih lagi Kubodera-sensei juga harus hidup sambil merawat ibunya yang sudah sakit parah (ya intinya tertekan dan depresi lah).

Karena menganggap “orang tidak ada” kurang efektif, Izumi pun akan memikirkan cara lain untuk menghentikan kutukan ini dan mulai hari ini Misaki dan Koichi sudah dianggap ada kembali.

Seperti biasa dikala gabut Koichi dan Misaki pergi ke perpustakaan untuk bertemu dengan Chibiki-sensei, setelah ngobrol Chibiki-sensei bilang bahwa; Pada kelas 3 kelompok 3 dulu fenomena kutukan pernah berhenti tepat setelah kelas tersebut mengadakan liburan musim panas pada vila yang terletak didekat gunung.

Gak tau yang jelas penyebabnya karena apa namun Chibiki-sensei berspekulasi mungkin aja gara-gara pada saat liburan para murid mengunjungi sebuah kuil yang bernama Yomiyama.

Tepat beberapa saat kemudian setelah mereka pergi, Mikami-sensei pun mengajak murid kelas 3 kelompok 3 untuk mengadakan liburan musim panas ke vila dengan harapan fenomena kutukan bisa segera ilang.

Mikami-sensei menekankan semua orang wajib ikut tanpa terkecuali.

Hari pun berganti dihari pertama liburan sekolah, Koichi pun menelepon ayahnya untuk bertanya;

“Apakah ibunya dulu memiliki foto menyeramkan mengenai murid yang bernama Misaki?”

Tak disangka ternyata ibunya Koichi menyimpan foto milik Misaki dirumah milik orang tuanya atau dengan kata lain rumah orang tua dari ibunya Koichi ya rumah yang ditinggali Koichi saat ini.

Namun ketika ingin mencari foto tersebut secara tiba-tiba Tesigawara menelpon untuk mengajak Koichi pergi menuju ke kafe (pergi de ke kafe).

Tak disangka dikafe terdapat Izumi yang sudah datang sejak dari tadi, mumpung yang lain belum datang Izumi mengajak Koichi untuk berjabat tangan dan untuk yang beberapa kalinya saya lupa.

Izumi lagi-lagi bilang bahwa dirinya pernah berjabat tangan dengan Koichi sebelum Koichi masuk ke SMP Yomiyama, setelah bermesraan Tesigawara dan Yuuya pun akhirnya datang ke tempat Izumi dan Koichi berada.

Alasan kenapa Tesigawara ngajak kumpul dikafe yakni kakaknya Yuuya selaku pemilik kafe pernah mendengar salah satu pelangganya ada yang bilang;

“Kutukan tahun itu bukan salahku, aku lah yang telah menghentikanya”

“Aku harus memberitahu mereka semua, dengan cara meninggalkan benda itu...”

Namun dikarenakan orang itu masih terkena efek kutukan membuat pikiranya tidak stabil ketika ingin membicarakan tentang benda misterius itu. Tambahan info bahwa orang yang dimaksud adalah Matsunaga selaku alumni dari kelas 3 kelompok 3 pada tahun berapa saya lupa, intinya alumni lah.

Nah inti dari pertemuan ini yakni buat mencari orang yang bernama Matsunaga dan bertanya tentang benda itu tuh maksudnya apa.

Baca juga: Nonton Anime Dapet Uang? Begini Caranya!

Kebetulan mengingat Mikami-sensei atau Reiko-san selaku bibinya Koichi seangkatan dengan Matsugana disini Koichi pun meminta bantuan Reiko-san untuk mempertemukan mereka dengan Matsunaga.

Apakah mereka semua bisa mendapatkan petunjuk tentang bagaimana cara menghentikan kutukan mengerikan ini? Ataukah mereka semua akan *ehem*?

Jawaban itu akan kalian temukan pada pembahasan part kedua nanti ya, karena ya pembahasan ini tuh udah panjang banget.

(pengen saya ringkas lagi cuman info detail kecilnya tuh menarik untuk disampaikan, jadinya ya malah jadi kepanjangan wkwk)

Oh iya yang hingga sampai disini masih bingung, nanti pada pembahasan part kedua akan saya kasih rekap singkat biar kalian paham, beserta penjelasan mengenai kebingungan-kebingungan yang kalian bingungkan saat ini *wah gimana tuh*

Oke mungkin itu saja pembahasan mengenai Nonton Anime Another Bahasa Indonesia, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.

Baca juga

Posting Komentar

Tata Cara Berkomentar Dengan Benar
~ Menggunakan bahasa yang sopan dan benar
~ Dilarang menggunakan bahasa kotor
~ Dilarang menyertakan link aktif
~ Dilarang memancing keributan