Nonton Anime Gakusen Toshi Asterisk Bahasa Indonesia

Sinopsis Anime Gakusen Toshi Asterisk menceritakan tentang murid SMA bernama Ayato dimana dirinya merupakan pendekar pedang terkuat yang disegel kekuatanya.

nonton anime Gakusen Toshi Asterisk sub indo

Bahkan Todou Kirin selaku peringkat pertama dapat dikalahkan padahal kemampuan pedangnya setara dengan kecepatan cahaya.

Akibat terlalu kuat Haruka selaku kakaknya memutuskan untuk menyegel kekuatan Ayato sejak dari kecil, dalam artian ketika melawan Kirin, Ayato sama sekali belum mengeluarkan kekuatan yang sebenarnya.
Rekomendasi
Gakusen Toshi Asterisk
Pengen Nonton Anime Gakusen Toshi Asterisk Gratis?

Bingung nyari tempat buat nonton Gakusen Toshi Asterisk sub indo? Tak perlu khawatir karena kami punya daftar situs streaming anime gratis.

Tonton animenya sekarang!
Kami hanya sebatas membuat daftar tempat nonton anime sub indo, bukan merupakan penyedia atau pemilik situs streaming.
Beberapa tahun yang lalu telah terjadi bencana besar dalam sejarah yang menimpa umat manusia, bencana tersebut yakni jatuhnya meteor ke bumi memisahkan beberapa benua besar.

Bencana ini dikenal sebagai insiden invertia atau insiden bintang jatuh.

“Ada indonesia coy!”

Namun disaat yang sama berkat insiden itu membuat manusia yang baru lahir memiliki Prana atau energi sihir, bagi mereka yang bisa mengenalikan sihir disebut sebagai Strega dan juga Genestella.

Ketika masih kecil sering kali Ayato menghajar para murid akibat mereka mengejek kakaknya, akibat energi sihir yang terlalu besar membuat Ayato mampu mengalahkan para murid dengan sangat mudahnya.

Walau begitu tindakan yang dilakukan oleh Ayato adalah salah sehingga sang ayah melarang Ayato untuk bertarung lagi, Haruka selaku kakaknya juga setuju bahwa kekuatan digunakan untuk melindungi bukan untuk melukai.

Ayato yang masih kecil belum paham apa yang perkatan yang dimaksud, maka dari itu hingga Ayato mengerti untuk sementara waktu kakaknya menyegel kekuatan Ayato menggunakan segel 3 lapis.

Sebab kekuatan dan energi sihir Ayato sangatlah besar sehingga segel satu lapis saja tidak mampu menahan akan luapan itu, diwaktu yang sama setelah kekuatan tersegel Haruka pergi meninggalkan Ayato dan hingga kini tidak diketahui Haruka berada dimana.

Terkahir kali beredar kabar bahwa kakaknya mengikuti suatu pertarungan, berdasarkan rumor itu Haruka dikalahkan meninggalkan pedang “Ser-Veresta” selaku salah satu pedang ilahi atau legendaris.

Memastikan akan rumor itu Ayato yang kini sudah remaja pergi ke Akademi Seidoukan untuk mencari akan kebenaranya~

Cerita dimulai ketika Ayato pindah ke Akademi Seidokan untuk bersekolah, melihat sapu tangan yang terjatuh tanpa pikir panjang Ayato segera mengembalikan, sial bahwa sapu tangan tersebut milik seseorang yang sedang menggunakan atribut.

Tentunya melihat pemandangan indah membuat Ayato senang—maksudnya segera meminta maaf, mengejutkan berbeda dengan karakter wanita yang langsung menampar setelah menjelaskan maksud dan tujuan wanita ini mengucapkan terimakasih.

Sebab sapu tangan tersebut merupakan benda berharga pemberian dari sahabat, begitu selesai berterimakasih wanita ini langsung menyerang Ayato dengan sekuat tenaga.

“Kebaikan dibalas rasa terimakasih, melihat pemandangan indah dibalas dengan kematian”

Memegang sebuah prinsip yakni ora gelud, ora smile wanita bernama Julius mengajak Ayato untuk baku hantam, Ayato menjelaskan bahwa dirinya baru saja pindah ke akademi dan tidak tau apa-apa entah itu mengenai pertarungan, peraturan, maupun asrama wanita.

Meski begitu sebagai peringkat ke-5 Julius tidak bisa membiarkan penghinaan yang telah dia terima, Ayato menegaskan sekali lagi bahwa dirinya baru saja pindah dan tidak memiliki pedang.

“Uwiiiiiiii” *sfx*

“Kelakuan siapa coba?” – Ayato

Tidak diberi pilihan lain karena semua syarat telah terpenuhi Ayato pun menerima tantang duel dari Julius.

Tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran sengit antara Julius melawan Ayato, meski dari waktu ke waktu sihir api semakin cepat tapi Ayato berhasil menghindar bahkan menangkis serangan dari Julius.

Banyak orang berspekulasi bahwa Julius bertarung tidak serius padahal kenyataanya Julius dibuat kagum karena jika orang biasa sudah terpanggang oleh sihir api.

Menyadari bahwa Ayato bukanlah murid biasa, Julius melancarkan sihir <Jio Graze> tepat ke arah Ayato, mengejutkan bahwa serangan meriam api mampu ditebas bahkan Ayato berhasil menjatuhkan Julius.

Bukan untuk mengalahkanya melainkan Ayato bertujuan melindungi Julius dari seseorang yang tidak dikenal, melihat keributan ketua Osis bernama Claudia segera menghentikan pertempuran dan membawa Ayato pergi untuk menyelesaikan dokumen pendaftaran.

Sembari berjalan Claudia menjelaskan mengenai Pulau Asterisk temapt dimana para pengguna sihir atau Genestella berkumpul, belajar, dan juga bertarung.

Pada Pulau Asterisk terdapat 5 akademi yang mewakili masing-masing negara, setiap tahunnya selalu diadakan turnamen Phoenix untuk membuktikan Akademi mana yang paling terbaik.

Menyadari bahwa kemamuan Ayato diatas rata-rata Claudia meminta Ayato untuk berpartisipasi pada turnamen Phoenix dengan begitu ketika Ayato menang maka Akademi akan mengabulkan semua permintaanya.

Sayang bahwa Ayato sama sekali tidak tertaik karena tujuanya masuk ke dalam akademi yakni mencaritahu kebenaran mengenai kakaknya, Amagiri, Haruka.

Berdasarkan data terakhir yang diperoleh oleh Claudia bahwa memang benar pada Akademi Seidokan terdapat murid bernama Amagiri, Haruka tapi entah kenapa data dari murid itu dihapus tepat setelah Haruka pergi keluar dari sekolah.

Tercatat senjata Ogre Lux atau senjata ilahi bernama Ser-Veresta pernah digunakan oleh seorang murid wanita, kemunginan besar murid yang dimaksud adalah Haruka.

Penasaran dengan senjata ilahi bernama Ser-veresta Ayao memohon kepada Claudia untuk menunukanya, sebelum waktunya tiba Claudia memberikan pedang sementara untuk digunakan oleh Ayato.

Dihari pertama Ayato memperkenalkan dirinya sebagai murid pindahan, secara mengejutkan pada kelas itu terdapat Julius selaku orang mengajak baku hantam

Meski masih marah atas insiden di asrama tapi Julius berterimakasih karena telah Ayato telah menyelamatknya, sebagai bentuk terimakasih Julius akan mengabulkan satu permintaan dari Ayato.

Yabuki menjelaskan bahwa julukan “Sang Putri” bukanlah suatu candaan, sebab Julius merupakan putri atau ratu pada kerajaan yang berada di Negara Eropa, berkat kekuatanya saat ini Julius menempati peringkat 5 pada Akademi Seidokan.

Berbicara mengenai pertempuran Ayato mengucapkan terimakasih atas pedang pinjaman dari Yabuki.

“Lah kok tau?” – Yabuki

“Hehe” – Ayato

Dari kejauhan terlihat Julis yang sedang ditantang oleh murid peringkat 9, panggil saja murid ini sebagai Om Yanto, berulang kali Om Yanto menantang Julius namun selalu ditolak karena pasti berakhir dengan kekalahan.

Sebenarnya Julius sama sekali tidak perduli dengan provokasi dari Om Yanto, namun semua itu berubah ketika Om Yanto menjatuhkan sapu tangan berharga pemberian dari sahabat.

Julius menekankan bahwa dirinya datang ke akademi bukan untuk bermain, melainkan ada suatu kewajiban yang harus dilakukan dengan cara memenangkan turnamen Phoenix.

Tidak ingin suasana semakin parah Ayato segera menghampiri Julius untuk menyapanya, tentunya melihat Ayato yang diajak duel padahal dirinya selalu ditolak seketika membuat Om Yanto semakin menjadi-jadi.

Namun berkat keberadaan dari Yabuki selaku klub koran memaksa Om Yanto dan kawan-kawan untuk mundur sementara waktu, melanjutkan pembahasan Yabuki bertanya;

“Apakah Julius memiliki partner untuk berpartisipasi dalam turnamen Phoenix?”

Sebab syarat dasar untuk mengikuti turnamen yakni jumlah peserta harus dua orang, gak boleh kurang dan gak boleh lebih.

Menjawab akan pertanyaan itu Julis bilang;

“Bahwa saat ini Julius belum menemukan orang yang cocok”

Padahal kenyataanya Julius sama sekali tidak memiliki teman~

Keesokan harinya ketika masuk kelas Ayato bertemu dengan Sasamiya selaku teman masa kecil, alasan Sasamiya masuk ke akademi yakni untuk melakukan uji coba atas senjata buatan ayahnya.

Sebab, ayahnya merupakan peneliti gila yang berfokus pada pembuatan senjata, melihat keakraban Sasamiya dan Ayato seketika membuat Julius menjadi cemburu, sesuai janji bahwa Julius akan memandu Ayato untuk berkeliling sekolah.

Namun hal itu langsung dicegah dan alangkah baiknya Sasamiya saja yang mengajak Ayato berkeliling, meningat mereka adalah teman masa kecil, tapi janji tetaplah janji sebagai seorang putri tidak boleh mengingkari janji.

“Yaudah sama aku aja....” – Claudia

Tujuan Claudia datang kemari yakni untuk mengantarkan formulir pendaftaran, untuk mencegah keributan Ayato meminta mereka berdua untuk menemaninya dalam berkeliling sekolah.

“Disini klub eskul, disini kantin, disini gedung osis, dan disini taman”

Setelah berkeliling kesana kemari Ayato pergi untuk membeli minuman, dan daripada gabut Sasamiya memastikan:

“Apakah benar Julius berduel dengan Ayato? Jika benar, sangat mustahil bagi Julius untuk tidak terluka”

Julius yang tidak tahu kekuatan sejati dari Ayato hanya bisa merasa kebingungan.

Dikala suasana menjadi tegang tedapat seseorang misterius yang menyerang mereka berdua, dikonfirmasi serangan itu sangat mirip dengan serangan ketika berduel dengan Ayato.

Tanpa membuang banyak waktu lagi Sasamiya dan Julius langsung membalas dengan sekuat tenaga, dengan menggabungkan kekuatan seketika membuat peyusup tepar tertimpa batu bata.

Aneh, setelah diselidiki oleh anggota osis tubuh dari para penyusup menghilang tanpa meninggalkan jejak, terlepas dari itu sesuai janji Claudia menunjukan pedang Ser-veresta kepada Ayato.

Pada ruang pengujian terdapat Om Yanto yang juga ingin mencoba pedang ser-veresta, begitu Om Yanto mengaktifkan pedang ser-veresta memicu resonansi segel pada tubuh milik Ayato.

Secara singkat setelah melakukan pengujian kecocokan Om Yanto hanya mampu mencapai nilai 30% akibat terus dipaksa kecocokan menjadi minus mengakibatkan pedang Ser-veresta menjadi marah.

Bukan menyerang Om Yanto melainkan pedang Ser-versta malah menyerang Ayato, menanggapi ancaman itu dengan sedikit usaha Ayato mampu menancapkan pedang ke dalam tanah.

Disaat bersamaan parameter menunjukan angka 97% dalam artian Ayato layak menggunakan pedang legendaris bernama Ser-veresta.

Melihat kemampuan Ayato dalam menaklukan pedang Ser-versta Claudia meminta Ayato untuk datang ke kamarnya pada malam hari melalui jendela~wayalah

Bukan untuk hal yang tidak-tidak melainkan Claudia ingin membahas lebih lanjut mengenai penyusup, tercatat terdatap 4 biji murid yang cidera yang kemudian megundurkan diri dari turnamen Phoenix.

Mengambil kesimpulan bahwa para penyusup hanya mengincar murid yang akan mengikuti turnamen Phoenix, termasuk Julius, untuk itu Claudia meminta Ayato untuk melindungi Julius dari bayang-bayang.

Sebab, Claudia juga berspekulasi bahwa Om Yanto dan kawan-kawan juga terlibat dalam kasus penyerangan~

Melanjutkan janjinya, Julius sudah bersiap mengajak Ayato untuk keliling kota, sial dikala istirahat lagi-lagi Om Yanto menantang Julius untuk baku hantam.

Teringat dengan perkataan Claudia, Ayato berusaha memprovokasi berharap Om Yanto akan membocorkan suatu informasi, untuk menghindari keributan para temanya segera menenangkan Om Yanto dan mengajaknya pergi dari sini.

Setelah jalan-jalan kesana kemari hingga tak terasa hari pun menjadi sore, dikala perjalanan pulang terlihat beberapa biji preman yang sedang berkelahi.

Mengejutkan tiada angin tiada hujan secara tiba-tiba satu biji bandit menyerang Ayato, menyimpulkan keadaan Julius bilang bahwa mereka hanya berpura-pura membuat keributan padahal mereka bersekongkol menyerang suatu target.

Terget yang dimaksud yakni Ayato dan juga Julius, sebagai bentuk pembelaan diri dan seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile Julius langsung meratakan mereka semua menggunakan sihir api.

Dengan teknik ancaman Julius bertanya tentang siapa pelakunya? Waktu yang tepat bahwa pelaku muncul tepat didepan mata, tanpa membuang banyak waktu lagi mereka berdua langsung mengejar para penyusup.

Berutung dari semua serangan yang dilancarkan tidak satupun serangan dari penyusup yang mampu melukai Ayato dan juga Julius.

“Robek dikit gak ngaruh” – Ayato

Akibat kerjadian yang tidak mengenakan Julius meminta Ayato untuk datang ke ke karmanya pada malam hari, sebagai catatan bahwa Ayato harus datang melalui jendela~waduh.

Sesampai dikamar tanpa pikir panjang Ayato diminta untuk membuka baju, bukan untuk hal yang tidak-tidak melainkan Julius ingin menjahit baju yang robek terkena serangan dari penyusup.

Dikala gabut Julius bercerita bahwa tujuan dirinya mengikuti turnamen Phoenix yakni untuk mencari uang demi membiayai panti asuhan, kemudian Ayato bertanya:

“Kenapa gak minta keluarga lebih tepatnya pihak kerjaan? Kan dirinya merupakan calon tuan putri?”

Julius bilang bahwa dirinya ingin hidup secara mandiri, lagi pula jika meminta bantuan dana sekalipun juga pasti akan dipersulit, sebab panti asuhan tidak memberikan keutungan bagi pihak kerajaan.

Lalu kenapa Julius sangat perduli dengan panti asuhan?

Sewaktu masih kecil Julius merupakan wanita tomboy yang suka memberontak, merasa gabut secara diam-diam Julius menyelinap keluar dari istana, dikarenakan jarang keluar membuat Julius tersesat diperparah ketika dirinya dikerumuni oleh para preman.

Beruntung sebelum terjadi hal yang tidak-tidak anak panti asuhan melindungi Julius dengan cara mengusir para preman, semenjak saat itu dikala gabut Julius diam-diam pergi ke panti asuhan.

Terlebih lagi yayasan itu dibuat oleh mendiang ibunya menambah alasan bagi Julius untuk mencari uang dalam mempertahankan panti asuhan, salah satu kenang-kenangan yakni sapu tangan yang pernah dipungut oleh Ayato.

Keesokan harinya secara tiba-tiba Julius mendapatkan sebuah surat, tanpa memberitahu apa isinya ketika hari menjadi sore Julius pergi sendirian.

Mendengar kabar bahwa Julius menerima surat, Claudia bilang bahwa mungkin saja Julius berada dalam bahaya, sebab ketika ada masalah Julius tidak ingin merepotkan orang lain termasuk Ayato.

Merasa khawatir akan kondisi Julius tanpa pikir panjang Ayato segera pergi untuk mencarinya, sebagai senjata Claudia memberikan pedang legendaris bernama Ser-versta.

Perlahan-lahan Ayato mulai mengerti akan maksud perkataan dari kakaknya:

“sebuah kekuatan ditujukan untuk melindungi bukan untuk menyakiti”

Oleh karena itu sesuai perkataan dari kakaknya, Ayato bertekad akan menggunakan kekuatanya untuk melindungi dan berjuang bersama Julius~

Disisi lain meski tahu bahwa isi surat adalah jebakan namun Julius memutuskan untuk tetap datang, secara mengejutkan bahwa dalang dibalik semuanya adalah Norman selaku temanya Om Yanto.

Sesuai spekulasi dari Claudia bahwa Norman bertujuan untuk menyingkirkan calon peserta yang akan mengikuti turnamen Phoenix, lebih mengejutkanya lagi ternyata Om Yanto tidak tau bahwa Norman adalah dalang dibalik semuanya.

Menganut sebuah keyakinan yakni ora gelud, ora smile, Om Yanto langsung melancarkan seranganya, sial bahwa serangan langsung dihadang oleh seorang robot bahkan kini mereka dipaksa untuk berhadapan dengan ratusan robot.

Menyimpulkan teknologi yang digunakan, Julius berkata:

“Bahwa Norman terafilias dengan Akademi Allekant”

Sebab akademi itu memiliki berfokus pada perkembangan teknologi salah satunya yakni robot AI yang memiliki kesadaranya sendiri.

Meski dalam segi kekuatan Julius mampu memusnahkan beberapa biji robot namun akibat jumlah yang terlalu banyak membuatnya kualahan bahkan kini berhasil dipojokan.

Norman menegaskan kembali agar supaya Julius mengundurkan diri dari turnamen Phoenix, tapi Julius yang keras kepala tidak mau menuruti akan permintaan itu.

“Eh bentar, untung gak ada genre yang aneh-aneh”

Tepat ketika Norman ingin memusnahkan Julius tibalah Ayato yang datang untuk menolongnya, hanya dalam hitungan detik Ayato mampu menumbangkan robot yang menyerang Julius.

Walau begitu stok robot masih dan telah bersiap untuk melakukan baku hantam, tidak diberi banyak pilihan memaksa Ayato untuk mengaktifkan akar muasal dari kekuatanya.

Jauh lebih kuat dari sebelumnya berkat kombinasi pedang Ser-veresta dengan kekuatan kegelapan mampu membantai puluhan robot dalam hitungan detik.

“Turunkan aku mas...” – Julius

Bahkan golem yang merupakan senjata terkuat tidak berdaya ketika hadapan Ayato dan juga Ser-veresta.

“Yuhuuuu....” – Norman

Untuk mencegah terjadi korban selanjutnya memanfaatkan kekuatan Julius, Ayato terbang dan langsung menebas robot milik Norman, seketika Norman terjatuh tepat ditempat Claudia berada.

Tidak seperti sifatnya yang ramah, anggun, dan menggoda ketika berhadapan dengan lawan seketika mengubah sikapnya menjadi seorang wibu psikopth~

Yabuki memberi saran untuk tidak menebas secara berlebihan, sebab Norman masih bisa dimanfaatkan untuk mengulik informasi jauh lebih dalam lagi, mempertegas bahwa Claudia dan Yabuki bukanlah murid biasa~

Disisi lain akibat menggunakan akar muasal sihir mengaktifkan segel milik Haruka, kakaknya Ayato, sebab prana atau energi mana milik Ayato terlalu besar, dan akan sangat berbahaya jika Ayato lepas kendali.

Tersadar dari pingsanya Ayato menjelaskan bahwa kekuatan miliknya telah disegel oleh kakaknya, bahkan Ayato sendiri juga tidak tahu alasan kenapa kakaknya harus memberikan segel 3 layer pada tubuhnya, kenapa gak sekalian 5.

Sejauh ini Ayato hanya mampu mengendalikan kekuatanya selama 5 menit, lebih dari itu maka segel dari kakanya akan aktif secara otomatis, selain memberitahu sedikit kekuatanya Ayato juga menawarkan diri menjadi partner para turnamen Phoenix.

Tentunya mendengar akan hal itu membuat Julius tersipu malu, menangis, senang, dan bahagia~

Seperti setiap bulanya diadakan rapat rutin beranggotakan pewakilan masing-masing dari akademi, setelah insiden Norman kemarin tersebar rumor bahwa Akademi Seidoukan dan Allekant sedang melakukan kolaborasi.

Dirk Eberwein panggil saja Wein menduga bahwa terdapat sesuatu hal yang telah disembunyikan, berkat sifat licik dan manipulatif Claudia mampu menutupi akan rumor itu.

Sebelum mengakhiri rapat perwakilan Akademi Allekant ingin membahas mengenai penerapan teknologi AI pada turnamen Phoenix besok~

Sebelum mengikuti turnamen Phoenix hampir setiap harinya mereka mengadakan latihan, dari banyaknya percobaan tidak satupun kesempatan bagi Julius untuk menang melawan Ayato.

Setelah selesai latihan Sasamiya dan Om Yanto datang untuk mengucapkan terimakasih, sebab jika Ayato tidak datang mungkin saja Om Yanto akan terluka parah.

(dan untuk Sasamiya cuman gabut doang sih)

Tak lama setelah itu datanglah Enersta dan juga Carmila selaku peneliti dari Akademi Allekant, selain datang untuk peresmian kolaborasi Enersta ingin melihat orang yang telah meratakan robot buatanya, Enersta berbisik:

“Bahwa dikesempatan selanjutnya tidak akan mudah seperti sebelumnya!”

Yang kemudian Enersta memberikan hadiah kecil kepada Ayato, seketika membuat Julius dan Sasamiya emosi cemburu melihat akan hal itu.

Melihat senjata milik Sasamiya membuat Carmila penasaran kenapa dirinya menggunakan senjata produk gagal, Carmila juga bilang akibat pembelotan yang dilakukan oleh ayahnya Sasamiya membuatnya diusir dari Allekant dan dicap sebagai pengkhianat.

Mendengar ayahnya dijelekan membuat Sasamiya semakin merasa emosi~

Keesokan harinya karena terburu-buru membuat Ayato bertabrakan dengan seorang wanita imut bernama Kirin.

“Eh ada uler” – Ayato

“Uler... uler... uler” – Kirin

Belum sempat menanyakan nama Kirin dipanggil oleh seorang om-om panggil saja Om Yatno, bukan om Yanto.

Akibat terlambat tanpra ragu sedikitpun Om Yatno langsung menamparnya, karena banyak alasan untuk yang kedua kalinya Om Yanto ingin menampar kirin, beruntung Ayato datang dan segera menghentikanya.

Memengang prinsip ora gelud, ora smile Om Yatno bilang bahwa semuanya bisa diselesaikan dengan baku hantam, jika menang maka Om Yatno tidak akan bersikap tegas lebih tepatnya bersikap keras kepada kirin.

Walau sebenarnya tidak mau bertarung namun Kirin memiliki alasan tersendiri untuk tidak boleh kalah, tek-tek-tek-tek-tek meski telah menggunakan sedikit kekuatanya nyatanya Kirin mampu mengimbangi bahkan sedikit lebih unggul dari Ayato.

Tidak diberi pilihan lain karena kekuatan hanya bertahan 5 menit Ayato memutuskan untuk menyelesaikan petarungan dengan satu kali serangan, sial pada serangan terakhir lencana tertebas menjadikan Kirin sebagai pemenang pada pertarungan kali ini.

Menyadari tubuh loyo efek dari segel, Julis segera datang untuk membantunya, secara mengejutkan Julius berkata bahwa orang yang dilawan lebih tepatnya adalah Kirin merupakan murid peringkat pertama pada Akademi Seidokan~wayalah.

Menyadari pada pertandingan Kirin terpojok Om Yanto memarahi serta menyuruh Kirin untuk tidak menjadi karakter npc, bagaimana pun berkat arahan Om Yanto menempatkan Kirin pada posisi pertama di Akademi Seidokan.

Dikala hari menjadi sore terdapat kerumunan pada asrama laki-laki, mengejutkan bahwa kerumunan itu disebabkan oleh Kirin yang ingin berterimakasih kepada Ayato atas tindakanya.

Meski berakhir gagal tapi Kirin senang karena terdapat orang yang perduli kepada dirinya, memperkenalkan kembali bahwa dirinya bernama Todou, Kirin selaku murid tahun pertama yang saat ini berumur 13 tahun.

“Eh... serius?” – Ayato

Sembari mengantarkanya kembali ke asrama Ayato berbicara mengenai aliran pedang keluarga Todou, Kirin dibuat heran kenapa Ayato tahu aliran pedang kuno.

Ayato menjelaskan bahwa sedari kecil dirinya belajar berbagai macam teknik pedang bahkan teknik yang digunakan oleh Kirin sekalipun, menanggapi akan hal itu Kirin juga tahu bahwa teknik pedang yang digunakan oleh Ayato juga termasuk kuno.

Menuju ke perbincangan serius Kirin menjelaskan bahwa dirinya memiliki tujuan untuk menyelamatkan ayahnya meski harus diperalat oleh pamanya, om Yatno.

Untuk memperdalam hubungan Kirin ingin berlatih pedang bersama Ayato, tapi sebelum itu Ayato harus meminta ijin kepada Julius terlebih dahulu, sebab mereka berdua adalah partner dalam turnamen Phoenix.

Mendnegar akan hal itu seketika membuat Kirin mengurungkan niatnya, bagaimana pun sesama murid peringkat atas tidak boleh saling mengungkapkan teknik rahasia.

Sebagai alternatifnya Ayato mengajak Kirin latihan ringan seperti lari pagi, dan adu pedang hanya berdua saja~anjays

Hampir setiap harinya Kirin selalu berlatih berdua bersama, hingga pada suatu hari akibat kejahilan kecil dari Akademi Allekant memasukan Ayato dan Kirin ke dalam situasi buset dengan mempertemukan mereka dengan kadal bertanduk.

Mengejutkan ketika ditebas tubuh dari kadal bertanduk langsung regerasi, menyadari terdapat sesuatu hal yang tidak beres menggunakan teknik pedang kilat Kirin mencincang tubuh Kadal Bertanduk.

Seketika menghancurkan core atau inti membuat kadal bertanduk mati tidak bisa pulih kembali, sial ternyata kadal bertanduk hanya mundur untuk sementara waktu.

Parahnya akibat serangan api menghancurkan jalan membuat Ayato terjatuh ke dalam sungai, beruntung dengan sigap Kirin langsung menangkap Ayato yang tak lama kemudian Kirin juga ikut terjatuh~

Terjatuh di pembuangan air membuat Kirin lemah tak berdaya karena dirinya tidak bisa berenang, tak lama setelah itu datanglah bapaknya kadal bertanduk yang bernama T-Rex.

Ingin terlihat keren di depan Kirin, Ayato segera mengeluarkan pedang Ser-veresta mengayunkanya tepat ke arah T-Rex, sial seperti kadal bertanduk T-Rex juga bisa regenerasi.

Tidak ada pilihan lain, Ayato segera memusatkan mana ke dalam pedang Ser-veresta untuk menebasnya, seketika T-Rex mati akibat core atau intinya berhasil dihancurkan.

Namun disaat yang sama sebagai akibat menggunakan akar muasal sihir mengaktifkan segel milik kakaknya~

Tersadar dari pingsan Ayato bercerita mengenai kekuatan dan segel pada tubuhnya, sebagai balasanya Kirin bercerita alasan dirinya harus menjadi kuat yakni untuk membersihkan nama ayahnya.

Dahulu kala terdapat perampok yang menyandra hingga mengancam Kirin, sebagai orang tua sang ayah reflek menghajar perampok hingga sampai membunuhnya.

Aneh insiden itu berakhir dengan penangkapan ayahnya Kirin karena dituding sebagai penjahat, dan ketika disuruh cek CCTV pihak berwenang tidak mau dan sepertinya juga tidak mau tau.

Udah kek negara man—

Maka dari itu untuk membersihkan nama ayahnya Kirin ingin harus meraih peringkat pertama dan bekerja sama dengan Om Yatno dalam membebaskan ayahnya.

Ayato memberi saran untuk menjalani hidup tanpa dipaksa oleh Om Yatno, apapun keputusan yang diambil selama keputusan itu berasal dari diri sendiri maka Ayato akan mendukung bahkan membantunya~

Berkat siraman rohani dari Ayato, Kirin berani menentang Om Yatno bahwa dirinya akan menjalani hidup sesuai dengan keputusanya sendiri, meski hanya dimanfaatkan sebagai alat tapi Kirin juga berterimakasih atas jasa dan bantuan Om Yatno selama ini.

Bagaimana pun berkat bantuan kecil dari Om Yatno membuat Kirin bisa menempati peringkat pertama, langkah pertama dalam memulai hidup baru Kirin menantang Ayato untuk berduel.

Sebab Kirin ingin menjadikan Ayato sebagai orang pertama, sebelum baku hantam Ayato menegaskan bahwa dirinya tidak akan menggunakan pedang Ser-veresta.

Meski overpower tapi Ser-veresta tidak bisa menandingi kecepatan pedang milik Kirin, tek-te-tek-tek-tek terjadi pertempuran sengit antara Kirin dan juga Ayato.

Meski serangan Kirin setara dengan kecepatan cahaya tapi Ayato mampu menangkisnya bahkan mampu menyerang balik, diketahui aliran Amagiri mampu menggunakan berbagai senjata seperti pedang, dagger, hingga tombak.

Bahkan tanpa menggunakan kekuatan sejati Ayato mampu mengalahkan Kirin dengna sangat mudahnya, namun dengan kekalahanya menjadi langkah awal terbebas dari Om Yatno dan mulai hidup sesuai dengan keputusanya sendiri~

Setelah selesai duel datanglah Claudia dan Kirin untuk memberi selamat, sial tak lama setelah itu datanglah Om Yatno yang memarahi kirin akibat dirinya kalah duel, saking emosinya Om Yanto melancarkan hantaman ke arah Kirin.

Berutung hantaman itu langsung dicegah oleh Om Yatno, merasa semakin emosi sampai-sampai Om Yatno berniat untuk menjelekan nama ayahnya Kirin untuk memperparah keadaan.

Tanpa Om Yatno sadari bahwa pada ruangan terdapat Claudia selaku wanita manipulatif, hanya dengan kehadiranya saja mampu membuat Om Yanto menjadi qtar-qtir.

Sebab ibunya Claudia merupakan salah satu petinggi di pulau Asterisk yang memiliki kekuatan atau pengaruh untuk menjatuhkan prestasi dari sesorang, untuk yang terakhir kalinya meski hanya dipandang sebagai alat tapi Kirin tetap berterimakasih atas jasa dari Om Yatno.

Disisi lain pada akademi Allekant murid peneliti bernama Enersta dan Carmila telah menyelesaikan robot yang dibekali dengan AI, kecerdasan buatan.

Robot ini juga akan berpartisipasi pada turnamen Phoenix~wayalah.

=== last porting ===

Memiliki tujuan yang sama yakni membersihkan nama ayah, Kirin dan Sasamiya juga akan berpartisipasi pada turnamen Phoenix, memanfaatkan waktu yang tersisa hampir setiap harinya mereka berdua selalu latihan bersama~

Semenjak kemenanganya melawan Kirin menempatkan Ayato pada peringkat pertama, saking populernya saat ini Ayato memiliki banyak penggemar salah satunya adalah Kirin.

Ingin memperdalam hubungan agar meningkatkan chemistry Sasamiya dan Kirin memutuskan untuk pergi jalan-jalan, belajar renang, hingga berakhir pada deeptalk bersama.

Berkat semua itu meningkatkan chemistry dalam bekerja sama~

Disisi lain pada ruang osis mengamati para peserta terlihat nama Irine selaku pengguna senjata ilahi bernama Gravi-Sheath.

Diketahui Gravi-Sheath mampu meningkatkan kekuatan dan dapat membuat penggunanya bertarung dengan sangat brutal, bahkan Claudia selaku peringkat ke-2 berharap untuk tidak berhadapan denganya.

Menandakan bahwa Irine bukanlah murid biasa~

Beberapa hari sebelum turnamen Phoenix, perwakilan Akademi ReWolf bernama Wein pergi ke penjara untuk membebaskan Irine, sebab Wein merasa resah dengan murid bernama Ayato karena bisa menggunakan Ser-veresta selaku senjata terkuat.

Wein berpesan:

“Bahwa Irine tidak perlu memenangkan pertandingan yang paling penting bisa membuat Ayato babak belur kalau bisa hingga kena mental”~wayalah.

Hingga tak terasa turnamen Phoenix kini telah dimulai, seperti acara pada umumnya dihari pertama yakni diisi dengan acara sambutan, secara mengejutkan ketua penyelenggara bernama Madiath secara diam-diam menaruh perhatian kepada Ayato.

Menjelaskan peraturan baru bahwa pada turnamen kali ini diperbolehkan menggunakan robot yang dibekali dengan teknologi AI, kecerdasan buatan.

Robot ini akan menjadi pewakilan peserta dari Akademi Allekant~

Beberapa jam sebelum turnamen dimulai mereka semua memutuskan untuk mabar atau makan bersama, Om Yanto yang memiliki sifat tsundere menolak ajakan mabar dari Ayato.

Jauh beberapa hari sebelum turnamen selain latihan pedang Kirin juga belajar masak demi Ayato, sebagai hadiah atas usahanya Ayato melakukan pat-pat kepada Kirin.

“Aku juga... aku uga” – Sasamiya

Sembari makan Onodera--- sembari makan Onigiri mereka juga melihat siaran langsung membahas mengenai syarat dan ketentuan dalam turnamen.

“Sepertinya aku hamil” – Sasamiya

“Jangan ngasal woy” – Julius

Pertandingan pertama yakni antara Ayato dan Julius melawan peserta NPC panggil saja Joni dan Beni, agar strategi tidak cepat terbongkar Ayato memutuskan untuk maju sendirian.

Tanpa membuang banyak waktu lagi Ayato melepaskan rantai untuk mengaktifkan pedang Ser-veresta, hanya dengan satu kali serangan mampu menghancurkan lencana milik Joni dan juga Beni.

Dengan hancurnya lencana menjadi tanda bahwa pertandingan dimenangkan oleh Ayato dan juga Julius~

Pertandingan selanjutnya antara Robot AI buatan akademi Allekant bernama Andy dan juga Rimchie melawan Akademi Rewolft bernama Ricard dan juga Carlos.

Komentator pun bilang kemungkinan besar peserta robot akan kalah telak, sebab akibat masaah respond time membuat gerakan mabat dan sangat sulit untuk membaca gerakan apalagi mengimbangi lawan.

Namun berhubung robot dibekali dengan teknologi AI kita tidak akan pernah tau tentang apa yang akan terjadi, sebelum pertandingan dimulai Andy memberikan provokasi bahwa dirinya tidak akan menyerang selama 1 menit.

Terhina akan perkataan itu Ricard langsung mengeluarkan sihir angin tornado, sial bahwa pertahanan dari Andy sangat sulit ditembus, tidak hanya pertahanan saja pasalnya semua peluru dari Carlos mampu ditangkis oleh Rimchie, pake peluru lagi.

Tidak ada pilihan lain, Ricard segera mengeluarkan serangan ultimate bernama <Angin Tornado Perusak Alam Semesta> namun hasilnya sama saja bahwa serangan dari Ricard sama sekali tidak berdampak apa-apa.

Kini giliran Andy yang gantian menyerang Ricard~

Tentunya melihat kemenangan dari robot membuat para penonton diseluruh dunia menjadi heboh, sebab baru pertama kali dalam sejarah robot bisa menang melawan Genestella atau penyihir~

Pertempuran selanjutnya yakni Kirin dan Sasamiya melawan Lu Chieng An dan Lu An Chieng, komentator pun bilang meski baru berumur 13 tahun tapi Sasamiya terlihat tenang layaknya orang dewasa.

Tanpa mereka sadari yang berumur 13 tahun itu adalah Kirin.

“Sialan...” – Sasamiya

Merasa emosi, iri, dan dengki dengan asset milik Kirin, Sasamiya akan melampiaskan semuanya kepada lawan, meski senjata segede gaban.

“Boom” – Sasamiya

Untuk Kirin dirinya berhasil mengalahkan lawan dengan satu kali tebasan.

“Yeayy” – Sasamiya

Disisi lain dikala gabut Julius dan Ayato memutuskan untuk keliling kota, saking asiknya sampai-sampai mereka lupa bahwa sebentar lagi mereka akan bertanding.

Dikala perjalanan menuju ke tempat turnamen terdapat kerumunan yang sedang melihat orang baku hantam, ternyata orang yang sedang berkelahi tidak bukan dan tidak lain adalah Irine.

Melihat Ayato selaku target dengan cepat Irine langsung menyerangnya, beruntung sebelum terjadi keributan Pricillia menghentikan kakaknya dan segera meminta maaf.

Berdasarkan gerak-geriknya Julius berspekulasi bahwa Irine sedang mengincar Ayato, sebab kemampuan Ayato mulai ditakuti oleh beberapa akademi~

Pertandingan selanjutnya yakni antara Julius dan Ayato melawan duo Queenvale, sama seperti biasa agar strategi tidak terungkap kali ini giliran Julius yang solo vs duo.

Tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran ringan pada medan pertempuran, hanya bermodalkan afk ditempat ditambah sihir api dengan sangat mudahnya Julius mampu mengalahkan mereka berdua.

Bukan musuhnya yang terlalu lemah melainkan Julius dan Ayato lah yang terlalu kuat~

Tidak mau kalah dengan wanita lain, Julius juga membuatkan makanan untuk Ayato, begitu dipuji bahwa makananya seketika membuat Julius merasa senang.

Sebagai hadiah atas kerja keras memasak Julius juga meminta dipat-pat kepada Ayato, sembari menikmati makanan mereka berdua menonton pertandingan antara Irine melawan om-om kita semua, Om Yanto.

Seperti rumor yang beredar ketika Irine menggunakan sejata Gravi-Sheath membuatnya menjadi tidak terkalahkan, dan benar saja hanya dengan aura sabit mampu menjatuhkan lawan dengan memanipulasi gaya gravitasi.

Meski begitu om Yanto yang merupakan om-om biasa mampu melawan gravitasi bahkan berhasil memukul mundur Irine, tidak ada pilihan lain agar lebih overpower Irine menghisap darah milik adiknya, Pricillia.

Begitu menghisap darah seketika membuatnya menjadi seorang wibu psikotph~

Mengkombinasikan bola biji dengan kekuatan gravitasi kali ini Om Yanto kesulitan untuk berdiri, merasa aura membunuh dari Irine daripada berakhir fatal om Yanto memutuskan untuk menyerah.

Seketika membuat Irine kecewa bahwa kekuatan om Yanto cuman segini doang~

Disisi lain berkat usaha kerasnya dalam bertarung sebagai perwakilan Akademi Seidoukan memberikan hadiah kecil kepada Ayato, sial baru bebentaran doang terdapat panggilan dari Kirin yang bilang bahwa Sasamiya tersesat.

Tidak ingin membuat Kirin khawatir Ayato segera mencari dimana Sasamiya berada~

Diperjalananya Ayato bertemu dengan Pricillia yang sedang dikejar oleh para preman,

Pricillia bilang bahwa mereka adalah orang kasino yang sedang mencari kakaknya, Irine, baru saja dibicarakan datanglah Irine yang ingin menyelamatkan Pricillia.

Mengira Ayato lah yang menyerang Pricillia dengan cepat Irine segera menantangnya baku hantam, beruntung lagi-lagi Irine disadarkan oleh Pricillia, agar tidak terjadi kesalah pahaman Ayato bilang bahwa dirinya sedang mencari temanya yang tersesat.

Ingin membalas kebaikan dan sebagai permintaan maaf, Pricillia mengundang Ayato untuk mabar atau makan malam bersama di tempat Pricillia~anjays.

Sebelum malam tiba Irine pergi ke tempat Wein untuk mempertanyakan akan janjinya, janji yang dimaksud yakni Wein harus melindungi Pricillia.

Mencari alasan Wein pun bilang bahwa tidak semua orang menuruti perintahnya, agar besok bisa bertarung tanpa rasa canggung Irine bilang bahwa dirinya akan balas budi terlebih dahulu.

Tepat setelah Irine pergi Wein meminta Neko untuk meramal masa depan, diketahui ramalan dari Neko sangat akurat atau bersifat mutlak, dan ramalan itu yakni Irine dan Pricillia akan menjadi pemenang pada turnamen besok~wayalah.

Dikala hari menjadi malam Ayato meminta ijin kepada Julius untuk makan malam ditempat Pricilla, agar harem Ayato tidak nambah Julius memutuskan untuk ikut mabar atau makan bersama.

Sesampai disana mereka disambut dengan hangat oleh Pricillia, berbeda dengan adiknya bahwa Irine sangatlah judes bahkan senyum pun juga enggak, setidaknya sebelum dirinya memakan masakan buatan Pricillia.

Langsung menuju ke inti pembahasan dahulu kala Irine tinggal disebuah desa yang menjadi medan peperangan, akibat terjadi pertempuran brutal mengakibatkan Pricillia tertimpa oleh bangunan.

Ajaib meski terluka parah tapi tubuh Pricillia bisa kembali seperti semula, dapat disimpulkan bahwa Pricillia merupakan Strega atau penyihir lebih unggul dari pada Genestella.

Akibat kejadian itu banyak para petinggi organisasi yang ingin melakukan penelitan pada tubuh Pricillia, parahnya pihak keluarga juga menjual Pricillia untuk diteliti oleh suatu organisasi.

Merasa muak Irine segera membawa Pricillia pergi dari rumah, berhubung masih kecil dan tidak bekerja membuat mereka kesulitan dalam mencari makan apalagi untuk bertahan hidup.

Hingga pada suatu hari Wein selaku sang raja tirani datang memberikan Orgre Lux selaku senjata ilahi, begitu dipegang senjata Gravi-Sheat merespond menandakan bahwa Irine merupakan orang yang layak.

Wein memberi tawaran jika mau bekerja untuknya maka Wein akan mengabulkan permintaan dari Irine, ingin memberikan kehidupan yang layak untuk adiknya tanpa pikir panjang Irine menerima tawaran itu.

Membalas budi akan kebaikan dari Ayato, Irine memberitahu bahwa Wein memerintahaknya untuk menghancurkan Ayato, bagaimana pun pengguna Ser-veresta harus dihancurkan sama seperti pengguna sebelumnya, Haruka.

Irine berspekulasi Ayato diincar karena Wein pernah melihat pengguna pedang Ser-veresta yang hampir tidak terkalahkan, untuk itu menggunakan cara licik adalah metode yang tepat untuk memusnahkan hingga melenyapkan pengguna Ser-veresta.

Berdasarkan pernyataan dari Irine mempertegas bahwa terdapat hal tidak beres yang terjadi kepada Haruka, kakaknya Ayato.

Berhubung hari sudah menjadi malam mereka berdua memutuskan untuk pulang ke rumah, sekali lagi Pricillia berterimakasih karena telah diselamatkan serta meminta maaf atas kelakuan gak ada akhlak dari kakaknya.

Padahal dahulu kala Irine tidak sebrutal seperti sekarang, Pricillia bilang setiap meminum darah membuat sifat dari Irine perlahan-lahan mulai berubah, semakin banyak menggunakan senjata Gravi-Sheath membuat Irine terlihat seperti wibu psikopth~

Merasa penasaran dengan senjata ilahi termasuk Ser-veresta, Ayato pergi ke tempat Claudia untuk menemukan jawabanya, bukan disambut dengan kata ‘ara-ara’ melainkan disambut secara brutal menggunakan pedang ilahi bernama Pandora.

Berutung ketika dipanggil namanya kesadaran milik Claudia segera kembali seperti semula, penasaran akan hal itu Ayato bertanya:

“Tadi itu apa?”

Sebelum menjawab Ayato harus berjanji untuk mengikuti turnamen Griffin yang akan diselenggarakan tahun depan, selama Julius juga ikut maka Ayato pun akan setuju.

“Pernahkan kalian merasakan kematian?”

Tentunya tidak, berbeda dengan Claudia yang sudah mengalami 1283 kematian baik berupa mati kelaparan, penyakit ganas, kedinginan, kesepian, dan lain sebagainya.

Nammun sebagai ganti atas ‘rasa kematian’ pedang Pandora aka memberikan kekuatan overpower bagi penggunanya, tercatat pengguna pedang Pandora sebelumnya mengalami stress dan gangguan mental pada 3 hari pertama.

Hanya Claudia saja yang mampu bertahan selama 1283 hari dimana setiap harinya selalu diperlihatkan dengan kematian.

Kemudian Ayato bertanya bagaimana dengan sejata ilahi lainya? Claudia pun menjawab bahwa pedang Ser-veresta aslinya baik namun tsundere, Pandora licik sama seperti Claudia dan untuk Gravi-Sheath memiliki aura kegelapan, dan mampu mengubah sifat parahnya hingga menguasai penggunanya.

Hal itu juga menjadi dasar ketatkutan dari Pricilla, semakin sering Irine menggunakan senjatanya maka perlahan-lahan akan mengubah sifatnya, berhubung hari sudah larut malam Ayato pun ijin pulang ke asrama.

Padahal kalau mau Claudia mengijinkan Ayato untuk menginap ditempatnya~anjays

Hingga tak terasa pertempuran babak penyisihan grup akan dimulai, mengingat musuh merupakan pengguna senjata ilahi Ayato segera melepaskan rantai pengikat dan mengaktifkan pedang Ser-veresta.

Seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile terjadi pertempuran sengit antara Ayato dan Julius melawan Irine, walau solo vs duo tapi Irine mampu mengimbangi akan tempo pertempuran.

Ingin membuat baku hantam jauh lebih brutal Irine pergi ke tempat Pricillia untuk menghisap darahnya, seketika kekuatan meningkat dan perlahan-lahan kepribadianya menjadi lebih brutal.

Tidak ingin membuang banyak waktu karena kekuatanya terbatas, Ayato melancarkan serangan tanpa henti sementara Julius fokus mengumpulkan mana untuk mengeluarkan sihir skala besar.

Sial meski jangkauan dan ledakan api sangat besar memanfaatkan bola biji Irine membuatnya menjadi barrier atau pelindung, sekilas tubuh Ayato bereaksi terhadap perubahan sikap dari Irine.

Dan benar saja layaknya seperti vampir, Irine menghisap darah Pricillia hingga membuat adiknya pingsan tak sadarkan diri, begitu menghisap darah memicu ledakan kekuatan mengakibatkan gaya gravitasi meningkat bahkan Ayato dan Julius tidak bisa begerak.

Kini kesadaran Irine telah hilang dikuasai oleh sabit Gravi-Sheath, senjata ilahi.

Menggunakan jurus ceramah no jutsu, Ayato bilang jika Irine terus menghisap darah maka akan membuat Pricillia berada dalam bahaya, walau kesadaran sempat kembali namun akibat terlalu banyak mengisap darah membuat Gravi-Sheath kembali berkuasa.

Disaat bersamaan ketika Gravi-Sheath mengamuk, Ser-veresta memberikan tanda bahwa dirinya tidak mau kalah dengan senjata rosokan, menggunakan kekuatan yang tersisa Ayato memusatkan seluruh mana ke dalam pedang Ser-veresta.

Hanya dengan aura kekuatan menghilangkan efek gravitasi bahkan Ayato berhasil mematahkan gagang sabit Gravi-Sheath, begitu biji core dihancurkan memusnahkan senjata Gravi-Sheath sekalius mengakhiri pertandingan babak penyisihan.

Semua orang langsung heboh melihat pertempuran brutal dan juga kekuatan dari Ayato, semakin dihebohkan lagi ketika tubuh Ayatotersegel oleh suatu rantai misterius.

Melihat akan hal itu Wein selaku sang tirani menyimpulkan bahwa kekuatan sejati dari Ayato hanya bisa digunakan selama beberapa menit saja, tidak hanya Wein pasalnya para petinggi dan juga perwakilan akademi juga menarik kesimpulan yang sama.

Walau begitu beberapa diantara mereka ingin segera berhadapan dengan Ayato, tidak diketahui baku hantam untuk adu kekuatan atau berhadapan untuk menghancurkan atau memusnahkan Ayato.

Tersadar dari pignsan dengan cepat Irine langsung meminta maaf, bukan menunjukan rasa marah Pricillia justru meminta maaf karena gara-gara dirinya membuat pertandingan menjadi kalah.

Meski kalah dan senjata telah hancur namun mereka berdua akan mencari cara lain agar bisa bertahan hidup, bahkan Pricillia juga berjanji tidak akan menjadi beban agar kakaknya tidak bertindak nekat lagi~

Tersadar dari pingsan tubuh Ayato merasakan pegal-pegal, kesemutan, dan sariawan, parahnya sudah banyak orang yang tahu bahwa kekuatan sejati dari Ayato hanya dapat digunakan beberapa menit saja.

Maka dari itu Ayato akan mencari cara untuk mengatasi hingga melepas segel dari kakaknya, setidaknya layer atau segel lapis pertama.

Tepat ketika Julius ingin memberikan hadiah kepada Ayato datanglah para wanita yang ingin menjenguknya, agar Ayato bisa segera sembuh mereka semua memberikan service memanfaatkan aset mereka sebagai obatnya.

Membuat Yabuki cemburu kenapa bukan dirinya yang menjadi karakter utama, hadehh~

Pada bagian akhir terlihat sesosok orang misterius yang berkata;

“Gara-gara Haruka membuat semua rencananya jadi terhambat”

Semakin mempertegas bahwa hilangnya Haruka adalah sesuatu hal yang telah direncanakan~wayalah.

Oke mungkin itu saja pembahasan mengenai nonton anime Gakusen Toshi Asterisk bahasa indonesia, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.

Baca juga

Posting Komentar

Tata Cara Berkomentar Dengan Benar
~ Menggunakan bahasa yang sopan dan benar
~ Dilarang menggunakan bahasa kotor
~ Dilarang menyertakan link aktif
~ Dilarang memancing keributan