√ Nonton No Game No Life ZERO - Awal Mula Terciptanya Dunia Game

 Nonton No Game No Life ZERO

No Game No Life Zero adalah sebuah anime movie yang merupakan awal mula terciptanya dunia game pada seri anime No Game No Life serta peraturan yang berlaku.

Sinopsis – No Game No Life ZERO (Movie) menceritakan tentang dunia yang berada dalam pertempuran abadi (maksudnya pertempuran antar Ras yang sudah lama berlangsung dan tak kunjung berakhir).
Dalam pertempuran tersebut melibatkan banyak sekali Ras, mulai dari Ras Elf sampai ke Ras Werebeast, tentu setiap ras memiliki kekuatan spesial seperti halnya bisa mengendalikan energi Roh atau Sirkuit Roh dan lain lain.

Akan tetapi terdapat sebuah Ras yang tidak bisa mengendalikan Roh yakni Ras Manusia, dimana pada No Game No Life The Movie ras manusia dianggap ras paling lemah, karena hanya bisa lari, bersembunyi, dan tidak bisa melawan (ya jelas dong, kan gak punya kekuatan sihir atau apa gitu).

Akan sangat sulit sekali bagi manusia untuk bertahan hidup, salah satunya ya karena tidak memiliki kekuatan roh sekaligus diluar sana sedang terjadi Hujan Abu, dimana ketika kulit Manusia terkena abu ini secara otomatis akan terinfeksi (seperti halnya kulitnya terkelupas hingga dagingnya membusuk).

Selain Hujan Abu juga akan sangat tinggi sekali resiko bagi ras manusia untuk keluar, karena saat itu juga sedang terjadi sebuah perang (niatnya lihat hujan abu eh malah kebunuh kan gak lucu).

Pasrah? tidak semudah itu fergianti. Riku Dola adalah satu satunya pemimpin di ras manusia. Sedikit perkenalan mengenai main karakter ini, Riku adalah orang yang dari kecil sangat suka sekali, dengan permainan catur.

Namun anehnya ketika dia bermain catur, tidak ada lawan mainya (maksudnya lawan mainya tuh bukan manusia) melainkan Dewa Game Catur yang terbuat dari halusinasinya Riku (mengkhayal lah intinya).

Mengapa bisa disebut Dewa Game Catur? Karena sesekali saja Riku tidak pernah bisa menang melawan teman khayalanya itu. Oke Perkenalanya cukup sampai disini saja.

Riku dan teman teman bertugas untuk mengumpulkan sebuah informasi yang akan digunakan untuk bertahan hidup (karena selama ini ras manusia ditindas dan tidak bisa bebas dalam menjalani hidupnya).

Intinya Informasi yang didapatkan itu untuk antisipasi, misalnya tiba tiba Ras Elf ingin mengadakan serangan di Kota B, sebelum Ras Elf datang di kota B, maka secepepat mungkin Ras Manusia untuk mengevakuasi diri agar tidak terkena serangan waktu peperangan dimulai, ya intinya Antisipasi supaya bisa selamat atau agar dapat bertahan hidup.

Meskipun begitu, ketika sedang mengumpulkan Informasi Pasti akan ada korban yang jatuh, ya penyebabnya seperti karena ketahuan sehingga dibunuh oleh monster atau suatu kondisi yang dimana orang itu harus mati demi menyelamatkan orang lainya (jadi tumbal lah intinya).

Dan disini orang yang menyuruh orang lain itu untuk mati (wuah gimana tuh) adalah pemimpin mereka, yakni Riku Dola. Jadi selama ini orang yang membunuh secara tidak langsung adalah Riku Dola, ya meskipun semua itu dilakukan agar dapat menyelamatkan banyak nyawa sih, tapi ya tetap aja tidak manusiawi, cuman ya gimana ya.. wah sulay pak, oke lanjut aja.

Setiap pulang kerumah dari perjalanan yang sangat jauh (maksudnya dari mengumpulkan informasi itu tadi) Riku Dola selalu menyesali perbuatanya dikamar dengan cara memukuli benda yang ada didepanya, hingga tanganya berdarah, ya karena secara tidak langsung (ya langsung lah) Riku lah yang menyuruh temanya untuk mati.
√ Nonton Kimi no Nawa – Anime Movie Terbaik Bikin Baper
Mungkin karena ingin meminimalisir korban, akhirnya Riku mencoba untuk keluar dari markas sendirian, masih sama tujuanya yakni mengumpulkan informasi, hanya saja Riku sendirian, tidak didampingi oleh temanya.

Singkat cerita Riku bertemu dengan sebuah Robot atau dalam No Game No Life ZERO disebut sebagai Ex-machina atau gampangnya semacam Cyborg.

Tiba tiba Robot itu menyerang Riku, akan tetapi disini Riku tidak ingin menyerang balik Ex-machina tersebut, karena barang siapa yang melukai salah satu Ex-machina maka seluruh Ex-machina yang ada akan menganggap Riku dan Ras Manusia adalah ancaman.

Karena Ex-Machina itu memiliki konsep berbagi kesadaran dengan Ex-machina lainya (intinya saling terhubung lah). Kebetulan Ex Machina yang menyerang Riku itu terpisah dari kelompokya, karena unit robot tersebut ditugaskan untuk menganalisa hati manusia (katanya sih).

Akhirnya mereka memutuskan untuk bermain Catur, dan Riku pun memberikan nama kepada Ex-Machina tersebut, yakni Shuvi agar mudah dipanggil.

Setelah selesai bermain, Shuvi diajak Riku kedalam Markas Ras Manusia, karena sesuai perjanjian Jika Riku kalah dalam permainan catur maka Riku harus melakukan Reproduksi dengan Shuvi, dengan kata lain Ikeh ikeh kimochi.

Dikarenakan Shuvi ditugaskan untuk mengalisisa Hati Manusia, maka Shuvi menanyakan kepada Riku, tentang Hal apa yang sangat diinginkanya. Riku pun menjawab, “cara untuk menang dan menyelesaikan peperangan ini” ya karena Riku dan Ras Manusia sendiri sudah muak ditindas dan tidak dapat hidup dengan bebas.

Dengan cepat Shuvi memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Riku mengenai tujuan adanya peperangan dan bagaimana cara untuk mengakhirnya.

Singkat cerita Ras Manusia mendapatkan informasi yang sangat banyak dengan cepat dan berbagai macam taktik untuk mengakhiri peperangan panjang ini, tentu semua ini berkat bantuan Shuvi.

Kali ini Ras Manusia mungkin akan benar benar memenangkan pertandingan ~ Ucap seorang pemimpin ras manusia, yakni Riku. Sebelum menjalankan rencana yang telah disusun secara sempurna oleh Riku, ada sebuah hal yang tidak terduga terjadi.

Yap, kejadian tersebut adalah ketika Riku melamar Shuvi. Tentu Shuvi langsung menolaknya, karena Robot tidak bisa melakukan hubungan *ehemm* sekaligus ternyata, yang menghancurkan Desa tempat tinggalnya Riku dahulu adalah sekelompok Ex-machina (tentu Shuvi juga terlibat dalam penyerangan itu).

Mengetahui hal itu Riku menerima segalanya, karena sudah sejak awal Riku sadar bahwa terdapat sebuah kejanggalan, atau dengan kata lain sudah mengetahui bahwa yang menghancurkan desanya adalah sekelompok Ex-machina dan (menikahlah mereka berdua).

Sesuai rencana, teman temanya Riku datang menuju ke ras lain seperti Dwarf, Werebeast dan lain lain sedangkan Riku sendiri mendatangi salah satu pelopor atau pemimpi Ras Elf. Tentu jika tidak menggunakan sebuah taktik maka akan langsung ketahuan bahwa Riku dan Teman Teman adalah Ras paling lemah yakni Manusia.

Agar tidak terdeteksi bahwa Riku dan Teman Temanya adalah ras manusia, digunakanlah sebuah trik yakni menggunakan Abu Beracun, namun ya konsekuensi menggunakan Abu Beracun adalah kulit akan terinfeksi bahkan sampai membusuknya daging.

Mengapa Ras Manusia nekat, memang Tujuanya apa? Yakni memanipulasi semua ras. Meskipun manusia tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan roh, namun kemampuan spesial mereka adalah berbuat curang, bukan curang sih tapi melawan menggunakan taktik akal pikiran (meskipun membahayakan diri sendiri sih).

Setelah selesai Riku dan Shuvi segera memasang alat bernama Ein Sweg ke beberapa titik tempat, buat apa emang? Simak aja terus.

Singkat cerita Ras Manusia berhasil memanipulasi semua ras yang ada, yakni mengatarkan mereka ke tempat Old Deus yang bernama Artosh, atau dewa yang menciptakan ras Flugel atau malaikat.

Ternyata perang yang berlangsung selama ini adalah sebuah permainan para Dewa atau yang disebut sebagai Old Deus untuk memperebutkan Gelar True GOD atau Dewa Seungguhnya, dengan cara membunuh Old Deus lainya. (Siapa tuh Old Deus? Mungkin akan saya bahas pada kesempatan selanjutnya saja.)
√ Nonton Karakai Jouzu no Takagi-san, Anime Ringan Tentang Perbucinan
Sebelum menuju ke peperangan yang sesungguhnya Riku berkata kepada Shuvi bahwa Riku pernah bertemu dengan Dewa Game Catur (siapa dewa game catur) ya seperti yang saya bilang tadi bahwa Dewa Game Catur adalah teman khayalanya si Riku.

Mendengar hal itu, dengan cepat Shuvi bilang kepada Riku bahwa itu bukanlah sebuah Imajinasi atau Khayalan, jika Riku percaya bahwa dewa game itu ada maka Shuvi juga mempercayai bahwa dewa game itu ada (astagah saling percaya, aduh so sweet banget astagahh, ya ampunn.. mengapa saya jadi bucin).

Meskipun begitu ternyata tubuh Riku sudah tidak dapat bertahan lama lagi karena terlalu lama menggunakan Abu Beracun, padahal pemasangan alat Ein Sweg kurang 6 atau 9 unit lagi, lupa saya, dan akhirnya Riku pun pingsan.

Singkat cerita Shuvi mengambil inisiatif untuk memasang sisa Ein Sweg sendirian ke beberapa titik yang belum terpasang. Namun sangat disayangkan Shuvi malah bertemu dengan salah satu ras Malaikat atau Flugel yang bernama Jibril atau Jibirirul.

Awalnya Shuvi tidak ingin melawan Jibril karena ingin mematuhi peraturan yang dibuat oleh Riku yakni “tidak boleh menyakiti siapapun” dan “tidak boleh membunuh siapapun”. Namun secara terpaksa Shuvi melanggar peraturan itu.

Pertarungan sengit terjadi, dan disini keadaan Shuvi terpojok karena mendapatkan serangan Fatal dari Jibril, karena sudah terdesak Shuvi menghubungi kantor pusat Ex-machina bahwa penelitian Hati Manusia telah selesai (padahal sebenanrya meminta bantuan).

Untungnya (ya bukan untungnya sih, masa meninggal untung sih) namun di detik detik terakhir kehidupan Shuvi, hasil analisa mengenai hati manusia telah berhasil dikirim ke kantor pusat Ex-machina.

Disini hal yang membuat saya terharu adalah di detik detik terakhir Shuvi menggunakan seluruh kekuatan yang tersisa untuk melindungi Cincin pemberian dari Riku ahhh… so sweet astagah (jomblo mah mana tau).

Ketika terbangun dari pingsan dan mendengar kabar bahwa Shuvi telah meninggal tentu membuat Riku depresi berat. Bahkan sempat ingin menyerah dan menyusul Shuvi (padahal Shuvi itu robot, mau disusul kemana?).

Namun tidak dibiarkan oleh Shuvi, (lah bukanya Shuvi udah mati?) iya sudah, namun kan tadi saya bilang bahwa di detik detik terakhir kehidupanya, Shuvi berhasil mengirim data ke kantor pusat Ex-Machina kan?

Nah disini salah satu Utusan dari kantor Ex-machina atau pimpinan Ex-machina yang bernama Einzieg datang menemui Riku untuk menyampaikan pesan terakhir dari Shuvi.

Dalam kesadaran terakhirnya, Shuvi berpesan kepada Riku untuk mengakhiri semuanya (maksudnya mengakhiri perang) dan meminta maaf karena telah melanggar peraturan yang telah Riku tetapkan, sekaligus menambahkankan bahwa, Peraturan yang dibuatnya tidak berlaku untuk Ex-machina seperti Shuvi.

Mendengar hal itu tentu membuat Riku menangis terharu sekaligus kesal, namun Riku tetap akan mengabulkan permintaan terakhir dari Shuvi yakni untuk mengakhiri perang, tentu dibantu dengan mas Einzieg ya.

Dan Singkat cerita semua ras mengarahkan senjata terkuatnya ke pada daerah kekuasaanya si Dewa Arthosh dan dewa Arthos pun juga melancarkan kekuatan terkuatnya kepada ras yang menyerangnya (sebenarnya mereka saling serang menyerang juga berkat rencana yang dibuat oleh Riku).

Bertabrakanya antara kekuatan Seluruh ras (kecuali ras flugel) betabrakan dengan kekuatan terkuat Dewa Arthos membentuk sebuah gumpalan seperti matahari, gumpalan tersebut menandakan akhir dari segalanya atau dengan kata lain bisa menghancurkan sebuah planet, dengan kata lagi lain Kiamat.

Tapi ingatkah kamu, sebelum menuju ke peperangan Shuvi dan Riku menempatkan Ein Sweg ke beberapa titik? Nah ternyata Fungsi dari Ein Sweg ini adalah untuk menggeser gumpalan kekuatan tersebut ke sebuah titik tempat, dimana itu?

Gak tau pastinya, yang jelas ditempat dimana para Ex-machina berkumpul, FYI – For Your Information bahwa kemampuan spesial Ex-Machina adalah meniru atau menkopi serangan / kekuatan yang kemudian dapat digunakan kembali oleh Ex-machina tersebut, mirip seperti Full Counternya Meliodas pada anime Nanatsu no Taizai.

Sebanyak 4800 Unit Ex-Machina telah menerima gumpalan kekuatan tersebut, dan tentu bahwa semua Ex-machina tersebut hangus atau mati. Tapi disini entah gimana ceritanya gumpalan kekuatan berhasil dikopi dan berhasil dipindahkan ke sebuah perangkat kecil bernama Cluster.
Tempat Nonton & Download Anime No Game No Life ZERO
Nah Cluster ini nantinya akan digunakan oleh Riku untuk melubangi planet yang ia tempati. Ternyata untuk mendapatkan gelar True GOD adalah mengumpulkan kekuatan atau sirkuit roh yang disebut dengan Suniaster, untuk pembahasan lengkap mengenai Suniaster akan saya bahas pada kesempatan selanjutnya saja, karena pembahasan ini sudah sangat panjang.

Singkat cerita Riku melihat Suniaster didepan matanya, namun pada saat Riku ingin mengambil Suniaster, tanganya terbakar dan hilang. Saking besarnya kekuatan Suniaster membuat tangan atau tubuh manusia tidak bisa menyentuhnya, tentu dong hal ini membuat Riku sedih, masa didalam kehidupanya tidak pernah menang sih?

Namun berkat Riku dan Shuvi percaya bahwa “Dewa Game” itu ada, membuat “Dewa Game” yang dulunya hanyalah teman khayalanya si Riku menjadi kenyataan. Dewa game ini bernama Ted, dan dengan cepat Ted mengambil Suniaster tersebut.

Pada akhirnya Suniaster berhasil didapatkan oleh Ted, dan Ted pun menjadi True God atau Dewa yang sebenarnya dalam planet tersebut. Karena memiliki otoritas mengatur segalanya layaknya Dewa, Ted pun menggunakan peraturan yang dulunya dibuat oleh Riku, dan diberlakukan pada planet tersebut, salah satunya adalah “Tidak boleh membunuh siapapun” dan ceritanya pun berakhir sampai disini.

Oh iya, nasibnya Riku sama seperti Shuviyaa.. yakni meninggal dunia. Riku mati karena terkena ledakan kekuatan dari Suniaster. Tapi tak perlu bersedih karena Riku dan Shuvi itu nantinya berengkarnasi menjadi Sora dan Shiro hanya saja versi Auto-Winya, oh iya itu masalah Berengkarnasi cuman opini pribadi loh, gak tau itu rengkarnasinya atau bukan, tapi yaa anggap aja iya.

Hah, panjang juga ternyata. Untuk pembahasan terkait No Game No Life ZERO seperti, apa itu suniaster, siapa saja old deus akan saya bahas pada kesempatan selanjutnya.

Bagi yang pengen kedepanya saya bahas apa bisa langsung kirim via DM Instagram saja lah yah di @akuwega

Mungkin itu saja pembahasan mengenai No Game No Life ZERO The Movie, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa. (jangan lupa difollow instagramnya cuy, biar bisa swipe up swipe up).

Baca juga