Nonton Anime Sword Art Online: Progressive Movie - Hoshi Naki Yoru no Aria Bahasa Indonesia

Sinopsis Anime Sword Art Online: Progressive Movie - Hoshi Naki Yoru no Aria (Aria of a Starless Night) – cerita dimulai pada hari terakhir game SAO mengadakan program beta-test beberapa menit terakhir sebelum versi beta ditutup terdapat beberapa player yang sedang berusaha untuk mengalahkan suatu monster.

Nonton Anime Sword Art Online: Progressive Movie - Hoshi Naki Yoru no Aria Sub Indo

Namun dikarenakan monster itu terlalu kuat membuat para player kualahan ketika sedang baku hantam melawanya, berkat pasif dari katana atau senjata dari monster membuat beberapa player yang berada di lingkup area pun terkena stun atau tidak bisa bergerak.

Dikala para player masih terkena efek stun terdapat pemain misterius yang langsung mengalahkan monster itu bermodalkan hanya dengan satu kali serangan, dan yep player itu adalah Kirito.

Tepat beberapa saat kemudian setelah monster itu mati game Sword Art Online versi beta-test pun kini telah resmi dihentikan~
Itu adalah prolog dari anime Sword Art Online: Progressive Movie - Aria of a Starless Night, buat memperjelas aja bahwa versi Movie ini adalah side story atau cerita tambahan dari anime Sword Art Online Season 1.

(bagi yang belum nonton jangan lupa nanti untuk ditonton ya)

Dan tanpa berlama-lama lagi mari kita langsung aja menuju ke alur cerita utamanya~

Cerita dimulai ketika Asuna sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan seperti tradisi keluarga Yuuki pun mabar atau makan bersama dipagi hari.

Untuk mengawali pembicaraan disini Ayahnya Asuna pun bertanya tentang bagaimana kehidupanya ketika disekolah, dengan nada senang Asuna pun menjawab;

“Bahwa untuk mapel Bahasa Inggris dan juga Matematika Asuna telah berhasil meraih nilai paling tinggi, mungkin saja bahwa Asuna akan menempati ranking tinggi pada ujian besok.”

Bukanya bangga karena anaknya pintar, ibunya malah bilang;

“Sudah seharusnya Asuna itu mendapatkan nilai tinggi”

(ya intinya gak dihargai lah)

Dikala suasana menjadi suram, Ayahnya pun mengalihkan topik pembicaraan dengan bertanya kepada kakaknya bernama Koichiro mengenai perjalanan ke luar negeri dalam rangka pemilihan kandidat eksekutif perusahaan.

Berbeda dengan Asuna yang direspon negatif, kedua orang tuanya sangat memuji serta membangga-banggakan Koichiro selaku kakak kandung dari Asuna~

Tentunya Asuna yang melihat akan hal itu hanya bisa terdiam sembari merasa kecewa, sebelum berangkat sekolah kakaknya pun berpesan agar supaya Asuna tidak memaksakan diri.

(Bagi kalian yang penasaran kenapa Asuna digituin nanti bisa simak pembahasan SAO Arc Kyoto)

Sesampai disekolah Asuna langsung disambut dengan hangat oleh teman-temanya karena berkat pelajaranya membuat temanya ini berhasil mendapatkan nilai yang bagus.

Dikala mereka asik berbicang-bicang, munculah gadis berambut ungu bernama “Tozawa, Misumi” tapi karena nanti IGN-nya adalah “Mito” maka kita panggil orang ini Mito dari sekarang aja.

(Perlu diperjelas bahwa Mito ini merupakan karakter original pada Movie ini, jadi jangan tanya kenapa Mito tidak muncul pada season pertama)

Sedikit gambaran, Mito merupakan murid paling pintar disekolahan bahkan diujian tempo lalu dirinya berhasil menempati ranking pertama, selain pintar Mito juga sangat suka bermain game sama seperti Kirito.

Baca juga: Nonton Sword Art Online Season 1 Bahasa Indonesia [Alur Cerita]

Ketika disekolah Mito terlihat cantik, anggun, dan juga elegan namun ketika berada di arcade atau game center seketika sifatnya langsung berubah menjadi anak yang ganas.

Disuatu hari ketika pulang sekolah tidak sengaja Asuna melihat tayangan ulang tentang pemenang game arcade di tempo lalu, tak disangka bahwa pemenang itu adalah Mito selaku teman kelasnya.

Tidak ingin terlibat lebih jauh lagi Asuna pun memutuskan untuk pura-pura tidak melihatnya, tapi diwaktu yang sama ketika ingin pulang secara tiba-tiba Mito pun langsung menghentikanya.

Dan berkat kejadian ini lah, Mito sekarang menjadi teman dekatnya Yuuki Asuna bahkan karena saking dekatnya setiap pulang sekolah mereka berdua selalu main game bersama.

(tapi ya setiap main Asuna ini selalu kalah)

Terlepas dari itu karena game Sword Art Online kini sudah dirilis secara resmi Mito pun mengajak Asuna untuk bermain game SAO, namun mengingat Asuna dituntut sempurna oleh ibunya membuat Asuna tidak bisa bermain game sebelum ujian sekolah.

Mito yang sadar bahwa Asuna terlalu memaksakan diri langsung mengajaknya untuk bermain game satu kali lagi, tapi sebelum itu Mito ingin menata rambut milik Asuna terlebih dahulu.

(Fun Fact: gaya rambut milik Asuna ini ternyata berasal dari Mito)

Hari pun berganti ketika Asuna mengatarkan surat ke kamar kakaknya tidak sengaja dirinya melihat alat bernama “Nervegear” mengingat Mito ngajak main game SAO ditempo lalu disini Asuna pun login ke game SAO menggunakan NerveGear milik kakaknya.

Tek-tek-tek-tek-tek setelah setting karakter Asuna pun telah berhasil masuk ke dalam game Sao, kesan pertamanya yang Asuna rasakan yakni sama seperti berada di dunia nyata.

Beberapa saat kemudian setelah login terdapat NPC yang ditugaskan untuk memandu para player dan tanpa basi-basi lagi Asuna pun bertanya kepada NPC apakah temanya yang bernama “Tozawa, Misumi” ada atau engak?

“Tidak ada” – jawab NPC

Masih belum puas akan hal itu Asuna pun bertanya berulang kali kepada NPC tepat ketika sedang berdebat dengan NPC secara tiba-tiba terdapat seorang pria berbadan besar yang langsung membawanya pergi.

Ternyata pria berbadan besar itu adalah Mito selaku teman kelasnya~

(lah kok tadi dicari gak ada?)

Soalnya nyari “Tozawa, Misumi” bukan “Mito”, karena ya IGN atau In Game Name-nya adalah Mito.

Bagi yang gak sadar, Mito ini merupakan mantan beta-tester sama seperti Kirito kalian bisa simak ulang pada dipembahasan awal-awal.

Sama seperti Kirito di season 1, Mito pun bertanya;

“Kenapa Asuna berani menggunakan nama aslinya?”

“Gak tau, gabut aja” – jawab Asuna.

Terlepas dari itu dikarenakan Asuna baru saja main Mito pun segera mengajaknya untuk berkeliling kota hingga tak terasa hari pun menjadi sore.

Mengingat sebentar lagi waktunya makan malam Asuna pun segera berpamitan kepada Mito, ketika Asuna ingin keluar dari game gak taunya tombol “Logout” kini telah mengilang dari menu atau User Interface.

Setelah dicek kembali tombol milik Mito pun juga ikut menghilang~wayalah.

Sama seperti insiden di season pertama bahwa seluruh player diteleport secara paksa ke kota utama, tak lama kemudian muncul sebuah avatar mengerikan dilangit yang memberi tahu bahwa hilangnya tombol logout itu bukan suatu kesalahan.

Melainkan hilangnya tombol logout itu merupakan fitur utama dari game Sword Art Online.

(Avatar itu menyebut dirinya sebagai Kayaba Akihiko selaku pembuat dan pengembang game SAO)

Jika terdapat orang yang mencopot alat NerveGear secara paksa maka secara otomatis orang itu akan meninggal akibat pancaran gelombang microwave yang sangat kuat.

Satu-satunya jalan untuk dapat keluar yakni dengan cara menyelesaikan 100 lantai yang ada, dimana setiap lantainya terdapat boss atau monster yang harus dilawan.

Dan barang siapa pemain yang mati di dalam game maka secara otomatis orang itu juga akan mati di dunia nyata.~

Sebagai salam perpisahan, Kayaba Akihiko pun memberikan item cermin kepada semua player dan ketika digunakan secara otomatis semua karakter yang ada langsung berubah menyerupai dengan tubuh playernya.

Mengetahui bahwa mati di dalam game sama aja mati di dunia nyata seketika membuat semua orang langsung berteriak akibat ketakutan, Mito yang merupakan mantan beta-tester langsung mengajak Asuna untuk segera pergi dari kota, kenapa?

Ya apalagi kalau bukan untuk leveling bersama, mengingat hukum dalam game MMORPG;

“Statistik karakter mencerminkan kekuatan dari seorang player, salah satunya adalah statistik exp atau level”

Terlebih lagi jika level seorang player tinggi maka akan menambah jaminan untuk bertahan hidup, Asuna yang tidak tahu apa-apa lagi hanya bisa menuruti akan perkataan dari si Mito ini.

Ketika perjalanan ke luar kota mereka langsung dihadapkan dengan monster bernama “Dire Wolf” akan sangat mudah bagi Mito untuk mengalahkan monster ini, tapi hal itu tidak berlaku pada seorang gadis SMP normal bernama Asuna dimana Asuna ini hampir aja mati akibat digigit oleh monster Dire Wolf.

(Untungnya saja, Mito langsung segera menyelematkanya)

Agar supaya Asuna menjadi tenang Mito pun akan memberitahu semua tentang game SAO kepada Asuna, langkah pertama yang Mito lakukan yakni memasukan Asuna ke dalam daftar party-nya.

Secara singkat disini Mito menjelaskan mengenai mekanisme game Sword Art Online seperti bagaimana cara menggunakan charger attack, combo pedang, teknik baku hantam, mekanisme spawn monster, dan lain sebagainya.

Terlebih lagi dikarenakan Asuna sering berolahraga atau tubuhnya atletis dirinya dapat mempercepat serangan menggunakan pedangnya.

(Jadi masuk kategori DPS atau Damage Per Second)

Tek-tek-tek-tek-tek setelah farming ke sana kemari kini Asuna sudah menjadi seorang jungler sejati, dan karena levelnya sudah lumayan tinggi mereka pun memutuskan untuk menyusuri sebuah goa gelap gulita.

Meskipun masih terdapat beberapa biji monster anehnya beberap treasure box atau kotak harta karun sudah dalam keadaan terbuka yang menandakan bahwa terdapat beberapa player disekitar sini.

Dikala menyusuri goa terlihat kotak harta karun yang masih dalam keadaan tertutup, ketika Asuna ingin membuka kotak itu dengan cepat Mito pun langsung segera menghentikanya karena kemungkinan besar jika treasure box belum dibuka maka itu adalah trap atau sebuah jebakan.

Setelah menyusuri kesana kemari akhirnya mereka pun bertemu dengan beberapa player, namun akibat mereka membuka treasure box secara sembarangan membuat para monster langsung segera menyerang mereka semua.

Pada awalnya Asuna ingin segera menyelamatkan, Mito pun bilang;

“Jika seseorang sudah membuka Treasure Box yang berisi trap atau jebakan maka kecil kemungkinan bagi mereka untuk bisa selamat”

(mengingat monsternya tuh satu kampung)

Dan benar saja, bahwa mereka semua kini sudah meninggal dunia baik di dalam in game maupun di real life atau kehidupan nyata~wayalah.

Hari pun menjadi malam, membayangkan kejadian sewaktu di goa meskipun mantan beta-tester membuat Mito pun jadi agak kena mental, begitu juga dengan Asuna yang membeli banyak potion untuk meningkatkan presentase dalam bertahan hidup.

Agar Asuna tenang Mito pun berjanji bahwa dirinya;

“Tidak akan melibatkan Asuna dalam bahaya”

(atau akan melindunginya lah)

Dikala suasana tenang dan sebagai bentuk terimakasih Asuna pun menata rambut milik Mito biar sama seperti dirinya.

Hari pun berganti dan sesuai kesepakatan setiap naik level maka mereka akan berganti tempat untuk melakukan farming atau leveling, disini mereka pergi ke sebuah medan tebing dimana terdapat “Nepenthe” selaku monster yang berwujud tanaman karnifora.

Sebelum baku hantam Mito pun bilang;

“Jangan pernah membunuh monster Nepenthe yang terdapat buah diatas kepalanya”

Kenapa? Karena jika buahnya meledak maka akan mengeluarkan asap yang berfungsi untuk memanggil temanya.

“Wokee, aku akan berhati-hati” – ucap Asuna

Seperti kata pepatah yakni;

“Ora Gelud, Ora Smile”

Disini mereka pun dapat membunuh monster Nepenthe dengan sangat mudahnya, diwaktu yang sama ketika baku hatam tidak sengaja Mito melihat monster langka yang jarang muncul di lantai pertama.

Dan barang siapa yang berhasil membunuh monster langka maka player itu juga akan mendapatkan drop item yang tergolong langka.

Tidak ingin meyia-nyiakan kesempatan, Mito pun langsung menyuruh Asuna untuk melawan monster Nepenthe sementara dirinya akan membunuh monster langka itu.

Biar lebih mudah panggil aja monster ini sebagai “Tikus Alaska”

Meskipun Tikus Alaska tergolong monster yang lemah tapi skill menghindarnya itu sangatlah merepotkan, tidak hanya kemampuan nge-dogde-nya aja pasalnya Tikus Alaska ini juga selalu mengeluarkan ekspresi yang bikin emosi.

Secara singkat dengan sedikit usaha pada akhirnya Mito pun berhasil mengalahkan si Tikus Alaska!

Seperti yang saya bilang tadi bahwa monster rare akan mengeluarkan drop item yang cukup langka, drop item itu adalah senjata Rapier bernama “Wind Flreuret”.

Baca juga: 12 Anime Mirip Sword Art Online, Anime Tentang Game!

Setelah mendapatkan drop item langka Mito pun segera pergi ke tempat Asuna berada, saking asiknya dalam baku hantam tidak sengaja Asuna malah menyerang monster Nepenthe yang terdapat buah diatas kepalanya~

Seperti kata Mito tadi;

“Jika monster Nepenthe mengeluarkan asap maka secara otomatis akan memanggil seluruh temanya”

Dan benar saja, bahwa kawanan monster Nepenthe langsung menghampiri Asuna.

Mito yang sudah berjanji tidak akan melibatkan Asuna dalam bahaya langsung segera pergi untuk melindunginya, namun sayang bahwa Mito ini selalu dihalangi oleh monster Nepenthe.

Bahkan Mito juga terjatuh dari atas tebing akibat ditarik oleh salah satu kawanan monster Nepenthe.

Asuna yang telah dikerumuni oleh monster kini hanya bisa berjuang sambil menunggu Mito datang, diwaktu yang sama Mito juga terus berusaha untuk pergi ke tempat Asuna.

Namun sayang bahwa seluruh jalan kini sudah diblokir oleh kawanan monster Nepenthe!

Melihat bar HP milik Asuna yang sebentar lagi akan habis membuat Mito pun langsung menjadi kena mental, tidak ingin melihat temanya mati dengan cepat Mito pun langsung mengeluarkan Asuna dari daftar partynya dan segera pergi melarikan diri dari tempat itu.

(Loh kok gitu? Simak aja terus pokoknya ya!)

Teringat dengan party yang terbunuh di dalam goa sekaligus Mito telah mengeluarkanya dari daftar party membuat Asuna pun langsung jadi kena mental.

Dan jika dilihat dari sudut padang Asuna, Mito ini telah mengkhianatinya~

Diwaktu yang sama setelah Mito meninggalkan party secara tiba-tiba muncul monster “Giant Anthosaurus” yang langsung menyerangnya.

Merasa putus asa karena HP tinggal satu garis, dan pedangnya sudah terhempas ditambah Mito telah mengkhianatinya membuat Asuna pun kini hanya bisa pasrah.

Namun ketika monster Giant Anthrosaurus akan memakan Asuna secara tiba-tiba terdapat player misterius yang langsung baku hantam melawan monster itu!

Tek-tek-tek-tek-tek secara singkat cerita tidak butuh waktu lama bagi player misterius ini untuk membunuh Anthrosaurus, dan yep player ini adalah Kirito.

(tapi Kirito yang sekarang bukanlah Kirito yang kalian kenal)

Bagaimana tidak? Niatnya bersikap cool, keren, shezzz di depan perempuan pada kenyataanya Kirito ini malah gagap dan panik ketika mencoba berbicara dengan Asuna.

(bahkan masukin pedang aja Kirito ini gak bisa-bisa)

Begitu juga dengan Asuna, akibat masih syok karena hampir aja mati dirinya hanya bisa terdiam sambil memadang Kirito, agar supaya Asuna bisa selamat Kirito pun memberikan potion beserta map sebagai rute untuk kembali ke kota.

(bubar deh)

Sesampai di kota karena udah lelah, Asuna pun segera mencari penginapan untuk beristirahat~

Hari pun berganti Asuna yang sedang jalan-jalan di kota selalu mendengar keluh kesah dari para player disekitarnya bawasanya baru sekitar 3 minggu aja sudah tercatat lebih dari 1800 player yang telah mati.

Terlebih lagi untuk dapat keluar para player harus menaklukan 100 lantai yang hingga saat ini 1 lantai aja masih belum berhasil ditaklukan.

Asuna yang kini sudah putus asa langsung segera mengubah pola pikirnya;

“Dari pada mencari cara untuk bertahan hidup, alangkah baiknya memilih bagaimana cara untuk mati”

Tanpa basi-basi lagi setelah mengubah pola pikirnya Asuna langsung menjual sebagian item yang ada di storage, menggunakan uang hasil penjualan Asuna membeli perlengkapan seperti pedang murahan, mantel, potion, dan berbagai kebutuhan perang lainya.

Setelah semuanya siap, Asuna langsung bantai-bantai berbagai macam monster untuk meningkatkan statistiknya bahkan karena saking brutalnya sudah hampir 4 hari Asuna melakukan farming tanpa beristirahat.

Diwaktu yang sama ketika Asuna beristirahat ternyata Kirito juga sedang berada disana, Asuna yang menggunakan mantel membuat Kirito tidak sadar bahwa itu adalah wanita yang pernah ia tolong.

Melihat Asuna yang kelelahan Kirito pun menyarankan agar supaya tidak melakukan farming secara berlebihan, karena bagi solo-player sebuah kesalahan kecil itu akan berdampak besar dan kemungkinan terburuk player itu akan mati akibat kelelahan.

Setelah mendengar ceramah dari Kirito bukanya tercerahkan Asuna malah bilang pada intinya semua player itu ditakdirkan untuk mati mengingat dalam waktu 3 minggu aja sudah tercatat lebih dari 1800 player yang mati.

(itu pun hingga saat ini lantai 1 masih belum ditaklukan)

“Kapan nyampe lantai 100 coba?”

Tepat setelah Asuna berkata seperti itu dirinya pun langsung pingsan akibat tubuhnya yang kelelahan, merasa tidak enak meninggalkan seseorang misterius di dalam dungeon, Kirito pun langsung segera membawa Asuna keluar.

Asuna yang sudah sadar langsung bertanya;

“Kenapa kamu tidak meninggalkanku aja?”

Kirito pun bilang bahwa dirinya menginginkan data-map yang dimiliki oleh Asuna, sembari bernada kesal Asuna pun langsung meberikan data-map yang Kirito inginkan.

Untuk yang terakhir kalinya Kirito pun bilang;

“Daripada pikiranya cuman mati-mati dan pengen mati alangkah baiknya Asuna menghadiri pertemuan yang akan diadakan pada hari ini”

(setuju deh daripada gabut)

Intinya sama seperti pertemuan di season 1 bahwa rapat kali ini membahas tentang bagaimana cara menaklukan bos lantai 1 setelah itu dilanjut dengan keluh kesah salah satu biji player yakni menuntut para beta-tester untuk menyerahkan semua informasi yang mereka miliki.

Dan jika perlu sekalian semua item yang mereka miliki~

Namun kerusuhan berhasil diredam ketika salah satu player bernama “Egil” memberitahu mengenai “Buku Panduan”.

Secara singkat buku panduan dapat dibeli secara gratis dan pada buku itu berisi segala informasi yang ditulis oleh para beta-tester, entah itu informasi mengenai boss, senjata, pola penyerangan, dan lain sebagainya.

Jikalau ada orang yang nyalahin beta-tester akibat 1800 player yang mati;

“Ya salahin diri sendiri lah, kenapa sudah diberi informasi tapi tidak digunakan secara baik-baik”

(terdiam sambil mengeluarkan emot batu deh)

Setelah membaca segala informasi mengenai bos lantai 1 pada buku panduan “Diabel” selaku pemimpin pekumpulan pun langsung menyuruh para player untuk membuat sebuah party.

Tidak butuh waktu lama bagi para player untuk membentuk sebuah party akan tetapi hal itu tidak berlaku pada Kirito dan juga Asuna.

(sama-sama solo player soalnya)

Dikarenakan syarat ikut serta yakni memiliki party disini Kirito pun langsung mengajak Asuna untuk bergabung ke dalam party miliknya, meskipun anggota-nya cuman 2 biji aja.

Sebenarnya Asuna masih trauma ketika Mito meninggalkan party secara tiba-tiba namun daripada gabut Asuna pun langsung menerimanya, disini Asuna juga melihat Mito bersama dengan party barunya, tapi ya bodo amat lah!

Hari pun menjadi malam sebelum menaklukan lantai satu disini mereka semua pun berpesta terlebih dahulu, sesama solo player Kirito dan Asuna pun duduk dipojokan sembari makan roti yang hambar.

Dikala suasana menjadi tenang, Kirito pun bertanya tentang alasan kenapa Asuna berjuang dengan keras bagaikan nafaskuda, Asuna pun menjawab;

“Daripada mati membusuk terdiam dipenginapan, alangkah baiknya bertarung dengan sekuat tenaga”

Setelah mendengar pernyataan dari Asuna, Kirito pun langsung bilang;

“Bahwa dirinya tidak akan membiarkan party-nya mati”

Untuk mencegah akan hal itu disini Kirito ingin membahas mengenai bos yang akan mereka dilawan.

(mengingat Kirito merupakan mantan beta-tester)

Agar informasinya tidak bocor disini Kirito mengajak Asuna untuk ngobrol ditempat yang sepi salah satu tempatnya yakni adalah rumah pribadi miliknya, dimana tempatnya sepi, tidak ada orang selain NPC, pemandanganya indah dan juga terdapat kamar mandi.

Baca juga: Nonton Sword Art Online - Ordinal Scale (The Movie) Bahasa Indonesia

Mendengar terdapat “Kamar Mandi” membuat Asuna ingin segera pergi ke rumahnya Kirito karena setelah ditinggal oleh Mito ceritanya Asuna ini belum mandi sama sekali.

(pergi deh)

Dan benar saja sesampai dirumah Asuna pun langsung segera mandi di kamar mandi meskipun pada awalnya Asuna agak was-was terhadap Kirito.

(soalnya Kirito adalah laki-laki, tapi ya bodo amat lah yang penting bisa mandi)

Setelah selesai mandi, tak disangka Kirito dari tadi berada di pojok pintu kamar mandi, entah gak tau niat aslinya apa tapi Kirito ini langsung memberikan senjata Rapier yang telah ia tempa.

Mumpung masih belum larut malam, Kirito juga mengajak Asuna ke pandai besi untuk meningkatkan statistik rapiernya, Asuna pun bertanya;

“Kenapa Kirito memberikan rapier ini?”

Yang pertama Kirito lebih suka pedang berat sedangkan rapier itu jenis pedang yang sangat ringan tapi disisi lain Rapier sangat cocok untuk player tipe DPS atau Damage Per Second.

Yang kedua sama seperti yang Kirito katakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan anggota party-nya mati, dan yang terakhir gara-gara Kirito lah yang membuat semua player jadi menderita, kenapa?

Ya intinya Kirito itu gak ngasih semua informasi yang ia ketahui kepada player lainya.

Untuk adu nasib, Asuna juga bercerita mengenai temanya bernama Mito dimana mereka adalah sabahat di dunia nyata tapi malah berkhianat setelah mengalahkan monster Tikus Alaska.

Mendengar ada kejanggalan, Kirito pun langsung bertanya mengenai kronologi lengkapnya, diceritain deh~

Secara singkat setelah mendengar cerita dari Asuna, Kirito pun berspekulasi bahwa Mito tidak benar-benar mengkhianatinya, kenapa?

Karena alasan Mito mengincar monster Tikus Alaska yakni untuk mendapatkan drop item rapier yang nantinya rapier itu akan diberikan kepada Asuna.

(Yep, Mito ingin memberikan hadiah kepada Asuna)

Mendengar akan hal itu seketika membuat Asuna langsung menjadi tenang~

Hari pun berganti dan hari ini adalah hari dimana mereka akan menaklukan boss lantai 1 dan seperti yang dijelaskan pada buku panduan pada lantai 1 terdapat boss lantai bernama “Illfang The Kobold Lord”.

Secara singkat berkat mengikuti buku panduan membuat mereka dapat memojokan boss lantai dengan sangat mudahnya, masih sama seperti informasi pada buku panduan ketika HP boss lantai menyisakan 1 bar aja maka monster itu akan mengganti pola penyerangan.

“Diabel” yang juga salah satu beta-tester ingin melakukan serangan kepada boss lantai secara sendirian, kenapa? Ya apalagi kalau bukan buat dapetin drop item.

(no last hit no drop item nih boss)

Namun sayang tidak semudah itu fergianti, ketika boss lantai mengganti pola penyerangan ternyata senjata yang digunakan pun juga ikut diganti.

Dimana pada buku panduan tidak dijelaskan bahwa boss lantai akan mengganti senjatanya menjadi “Nodachi” atau semacam “Katana”.

Kirito yang tahu pasif atau efek dari senjata itu langsung menyuruh Diabel untuk segera mundur, tapi seperti kata YouTuber “Drop Item Number One” membuat Diabel pun pura-pura tidak mendengar akan hal itu.

Dikarenakan pasif dari “Nodachi” yakni memberikan efek stun ke area sekitar membuat Diabel dan para player yang berada disekitarnya pun jadi tidak bisa bergerak.

Dan dengan sangat mudahnya Boss lantai pun langsung menghajar Diabel secara membabi brutal.

Kirito yang melihat HP milik Diabel sisa satu garis langsung segera pergi untuk memberikan potion.

“Cepetan minum nih bro!!”

“Ee-elu beta-tester kan? Tolong lindungi mereka semua”

“Iya, iya tapi minum dulu potion-nya”

“Aku serahkan mereka semua kepadamu”

“Tinggal minum aja tod!!”

(duar, mati deh Diabel)

Beberapa player yang tidak terkena efek stun langsung segera melakukan penyerangan kembali seperti Mito dan Asuna yang menghajar para minion sementara Kirito sibuk adu mekanik dengan boss lantai.

Tepat setelah efek stun hilang semua player pun juga ikut serta dalam membasmi minion, melihat teknik pedang sama seperti temanya membuat Mito pun mengira bahwa player itu adalah Asuna, dan yah orang itu memang Asuna.

Menyadari bahwa Asuna masih hidup dengan cepat Mito pun ingin meminta maaf, bukanya balas dendam seperti anime sebelah disini Asuna justru langsung segera memaafkan si Mito ini.

(karena ya bagaimana pun sudah sewajarnya manusia melarikan diri ketika sudah terpojok, manusiawi lah)

Disisi lain dikarenakan Kirito minta backup Asuna pun langsung segera pergi untuk membantunya namun sebelum itu Mito memberikan rapier bernama “Wind Fleuret” dimana rapier ini merupakan drop item dari “Tikus Alaska”.

Sama seperti yang dikatakan oleh Kirito yakni tujuan Mito mencari drop item langka yakni untuk memberikan hadiah kepada Asuna, mulai dari sini lah kini Asuna benar-benar memaafkan si Mito ini.

Tek-tek-tek-tek-tek secara singkat cerita dengan menggabungkan kekuatan antara Kirito, Asuna, Mito, dan para player lainya pada akhirnya mereka semua pun berhasil mengalahkan “Illfang The Kobold Lord” selaku boss lantai satu.

Btw disini Kirito last-hit ya jadinya dapet drop item~

Tentunya karena berhasil mengalahkan boss lantai membuat semua orang pun menjadi sangatlah bahagia, tapi tak lama kemudian terdapat satu biji player yang bilang;

“Kenapa Kirito membiarkan Diabel mati?”

“Kenapa Kirito tahu pola penyerangan monster?”

“Kenapa kok gak ngasih tau sebelumnya?”

“Kenapa coba? Kenapa??”

Suasana semakin parah ketika salah satu player bilang bahwa;

“Kirito merupakan mantan beta-tester!”

(lah siapa karakter ini? Kok di SAO Season 1 gak ada?)

Buat yang gak tau atau lupa dia ini adalah si “Jonny Black” selaku anggota Laughing Coffin dimasa yang akan datang, Jonny ini juga akan muncul kembali pada seri anime Sword Art Online: Alicization buat yang belum nyimak nanti tonton semua seriesnya ya!

Tidak lama kemudian setelah Jonny berkata seperti itu para player pun menyuruh semua mantan beta-tester untuk menampakan diri, bahkan parahnya Asuna juga dituduh sebagai mantan beta-tester.

Kirito yang ingin melindungi Asuna serta para mantan beta-tester lainya seketika langsung bersandiwara menjadi seorang wibu psikopth~

Sembari menggunakan drop item dari boss lantai, Kirito pun bilang bahwa dirinya lebih hebat daripada mantan beta-tester, bahkan Kirito sudah pernah menaklukan beberapa biji lantai hingga tahu segala jenis monster, skill monster, dan senjata dari berbagai macam boss lantai.

Mendengar akan hal itu mulai dari sini lah para player menyebut Kirito sebagai seorang “Beater” gabungan antara Beta-tester dan juga Cheater.

Kenapa cheater? Ya karena Kirito tahu informasi lebih banyak, tapi gak dibagikan atau dipake buat dirinya sendiri, egois lah gampangnya.

(pergi deh Kirito)

Asuna yang tahu bahwa Kirito berkata seperti itu demi melindungi para mantan beta-tester sekaligus dirinya langsung segera ingin pergi ke tempat Kirito berada.

(soalnya Asuna juga sempet dituduh sebagai mantan beta-tester)

Namun sebelum itu, Mito yang masih merasa bersalah ingin meminta maaf kepada Asuna, dengan cepat Asuna pun bilang;

“Kamu tidak perlu minta maaf, karena saat ini Asuna sudah memiliki tujuan hidupnya”

Tujuan itu yakni pergi berpetualang bersama Kiritod.

Cerita berakhir ketika Asuna bertanya kepada Kirito;

“Kenapa dirinya bisa tahu tentang nama aslinya”

“Ya apalagi kalau bukan karena IGN atau In Game Name”

Nahh kalau versi movie-nya Kirito tidak langsung mengeluarkan Asuna dari daftar party sedangkan pada season 1 Kirito ini langsung mengeluarkan Asuna.

Tepat ketika Asuna dan Kirito melanjutkan perjalanan secara tiba-tiba muncul seseorang misterius yang mengikuti mereka dari arah belakang!

Yep dia adalah seorang informan (jika di season 1 loh ya)

Selesai deh ceritanya, jika besok ada waktu gabut saya akan bikin pembahasan atau perbandingan antara cerita versi TV dan juga versi Movie meskipun itu gak perlu-perlu amat sih, soalnya ya tadi udah saya sebutkan.

Oh iya, versi movie-nya ini masih ada sequelnya dimana kelanjutanya akan menceritakan tentang kisah Kirito dan Asuna dalam menaklukan lantai 2.

(kalau gak salah sih, tapi intinya ada kelanjutanya)

Sambil menunggu SAO Progresive bagian ke-2 kalian bisa nonton seluruh pembahasan Sword Art Online pada blog ini.

Mungkin itu saja pembahasan mengenai Nonton Sword Art Online: Progressive Movie - Hoshi Naki Yoru no Aria Bahasa Indonesia, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.

Baca juga

Posting Komentar

Tata Cara Berkomentar Dengan Benar
~ Menggunakan bahasa yang sopan dan benar
~ Dilarang menggunakan bahasa kotor
~ Dilarang menyertakan link aktif
~ Dilarang memancing keributan