Nonton Anime Isekai wa Smartphone Bahasa Indonesia [Review]
Sinopsis Anime Isekai wa Smartphone – sebuah anime yang rilis pada tahun 2017
lebih tepatnya pada musim summer atau musim panas.
<
Menceritakan tentang seorang pemuda bernama Mochizuki, Touya yang telah tewas
akibat kesalahan dari seorang dewa, kesalahan itu yakni sang Dewa ini tidak
sengaja mengeluarkan petir dimana pada area tersebut terdapat Touya yang
sedang asik dalam bermain HP.
Sebagai bentuk permintaan maaf sang dewa pun akan mereinkarnasi atau
menghidupakan Touya kembali ke sebuah dunia dimana terdapat sihir dan berbagai
macam monster fantasi.
(ya gampangnya bereinkarnasi ke isekai)
Sang Dewa pun dibuat heran, kenapa Touya tetap tenang meski mengetahui bahwa
dirinya telah mati, bahkan Touya juga segera memaafkan kesalahan dari seorang
dewa.
“Yang berlalu biarlah berlalu” sebuah kalimat yang terlintas dikepala Touya
saat ini.
Dikarenakan Touya memiliki sifat rendah hati sang Dewa pun akan memberikanya
kekuatan sihir yang melimpah serta akan mengabulkan satu permintaan dari
Touya.
Bukanya meminta sihir yang setara dengan Raja Iblis Tirani, Touya malah minta
agar supaya smartphone atau hpnya bisa digunakan pada isekai nantinya.
Namun perlu digaris bawahi, meski bisa mencari semua informasi yang ada di
dunia lama namun smartphone tersebut tidak bisa digunakan untuk menghubungi
seseorang di dunia lama, atau dijepang.
Sebagai gantinya, sang dewa memberikan kontak telepon agar Touya nantinya
bisa menghubungi seorang dewa, buat apa coba~
Itu adalah prolog dari anime Isekai wa Smartphone, mari kita menuju ke jalan
cerita utamanya.
Cerita dimulai ketika Touya terbangun dari tidurnya, tak lama kemudian sang
dewa pun menelepon untuk memastikan akan kabarnya, dewa juga bilang bahwa
dirinya telah mengupdate Google Map berdasarkan peta Isekai saat ini.
(jadi Touya bisa pergi kemana saja dibantu dengan navigasi Google Map)
Dikala perjalanan Touya berfikir kalaupun pergi ke ibu kota dirinya sama
sekali tidak memiliki uang.
Diwaktu yang sama ketika Touya sedang berkeluh kesah terlihat kereta kuda yang
berhenti tepat di depanya, ternyata alasan kereta kuda itu berhenti yakni
ingin membeli baju yang digunakan oleh Touya.
Baca juga: Nonton Anime Isekai Nonbiri Nouka Bahasa Indonesia [Review]
Baca juga: Nonton Anime Isekai Nonbiri Nouka Bahasa Indonesia [Review]
Karena jarang sekali terdapat model baju seperti itu pada isekai, tidak ada
pilihan lain Touya pun langsung setuju untuk mejualnya, toh sekalian numpang
kereta biar bisa sampai ke ibu kota.
Tidak disangka bahwa pak tua ini merupakan pemiliki toko baju ternama, begitu
Touya menjual bajunya dirinya menerima beberapa biji koin emas, sebelum hari
menjadi gelap Touya pun bertanya kepada penjual baju;
“Yakni tempat penginapan terdekat berada dimana?”
Penjual baju pun menjawab;
“Tinggal lewat situ, lurus, terus belok nanti ketemu penginapan yang bernama
Bulan Perak”
Dikala perjalanan menuju ke penginapan terdengar suara wanita yang sedang
berdebat hebat dengan seorang pria, panggil saja pria ini dengan sebutan
preman biar mudah.
Sesuai kesepakatan bahwa kedua wanita ini menghargai tanduk rusa seharga 1
biji koin emas, namun begitu para preman mengambil tanduk itu mereka hanya
memberi 1 koin perak dengan alasan bahwa barangnya tuh telah lecet.
{Scene Touya datang}
Touya langsung bilang bahwa dirinya ingin membeli tanduk rusa itu seharga 1
koin emas, para wanita yang menyadari akan maksud dari Touya langsung setuju
akan hal itu, dan tanpa basi-basil lagi Touya pun langsung melemparkan batu ke
arah tanduk rusa, seketika langsung merusaknya.
Merasa emosi karena transaksi telah diganggu satu biji preman pun langsung
menyerang ke arah Touya, namun dikarenakan fisik, sihir, dan semua indra telah
diperkuat.
Membuat gerakan dari para preman terlihat sangat lambat sama seperti efek slow
motion, dan untuk satu biji preman sisanya telah dibereskan oleh salah satu
dari wanita itu.
Sesuai dengan kesepakatan bahwa Touya memberikan 1 biji koin emas, pada
awalnya mereka langsung menolak akan hal itu karena ya perbuatan yang Touya
lakukan itu sama saja telah membantu mereka.
Namun dikarenakan Touya terus memaksa pada akhirnya wanita itu pun menerima 1
biji koin emas, kedua wanita ini bernama “Elze Silhouseka” selaku kakak dan
untuk adiknya itu bernama “Linze Silhouseka”.
Touya juga memperkenalkan dirinya sebagai “Mochizuki, Touya”.
Mendengar nama yang agak unik mereka berdua mengira bahwa Touya berasal dari
Negara Easheng, tujuan Touya yakni mencari penginapan yang bernama Bulan
Perak.
Namun tidak disangka bahwa mereka berdua kebetulan juga menginap di penginapan
bulan perak, sesampai dipenginapan Touya langsung segera menyewa kamar.
Resepsionis yang melihat Elze dan Linze membawa pria tampan berfikir bahwa
pria yang dibawa itu merupakan gebetan mereka berdua, 2 untuk satu.
Dikala minum bareng Linze pun berdebat bahwa sebaiknya untuk mengambil misi
dari Guild yang jauh lebih aman, daripada permintaan personal yang berakhir
seperti insiden tadi siang.
Mendengar kata guild, Touya pun bertanya;
“Apakah dirinya boleh ikut kesana”
“Tentu saja, Ayo kita pegi bersama”
Dikala hari menjadi malam seperti orang-orang pada umumnya, sebelum tidur
Touya mainan hp dan mencari *ehem* yang ada di internet.
Ketika hari menjadi pagi, mereka bertiga pergi ke guild untuk mengerjakan
suatu misi, namun begitu melihat papan melihat papan misi Touya sama sekali
tidak bisa membaca akan tulisan itu.
Elze menawarkan alangkah baiknya mereka bertiga membuat party, ditambah lagi
karena Touya itu overpower tentunya membuat Elze dan Linze jauh lebih tenang
ketika berhadapan dengan monster berbahaya.
Sebelum mengerjakan misi disini Touya membeli senjata pedang atau katana~
Tek-tek-tek-tek-tek secara singkat dengan menggabungkan kekuatan mereka pun
dapat membasmi mosnter serigala dengan sangat mudah, setelah selesai mereka
juga memotong tanduk untuk ditukarkan menjadi uang pada guild nantinya.
Dan sebagai kenang-kenangan disini Touya menyimpan satu biji tanduk sebagai
bukti penyelesaian misi pertamanya sebagai bokensa atau petualang.
Setelah menyaksikan sihir yang menakjubkan milik Linze membuat Touya juga
ingin mempelajari mengenai sihir, Linze pun bilang bahwa sihir merupakan bakat
seseorang sedari lahir.
Jikalau sedari lahir tidak memiliki bakat sihir meskipun berusaha sekeras
apapun, maka sudah dipastikan orang itu tetap tidak bisa menggunakan sihir.
Begitu Linze mengeluarkan beberapa biji batu , dirinya menyuruh Touya untuk
melakukan sesuai dengan arahanya, tidak disangka bahwa Touya mampu
mengeluarkan sihir air yang begitu banyak.
Biar gak bikin penginapan banjir atau untuk menghindari suatu insiden mereka
memutuskan untuk berlatih di luar ruangan.
Setelah melakukan uji coba dari berbagaim macam biji batu tidak disangka bahwa
Touya bisa menggunakan semua elemen sihir yang ada, bahkan dirinya juga bisa
menggunakan sihir netral atau sihir unik seperti Gate atau sihir teleportasi.
“Lah terus fungsi hp-nya buat apa? Tenang dulu”
Begitu mereka kembali ke penginapan terdapat juru masak yang meminta saran
sebagai referensi makanan pencuci mulut, menggunakan smartphone miliknya Touya
mencari tutorial tentang bagaimana cara untuk membuat eskrim.
Dibantu dengan juru masak yang mempersiapkan bahan dan sihir es batu dari
Linze akhirnya mereka semua telah berhasil membuat eskrim.
Juru masak berjanji akan mempelajari cara membuat eksrim dan memasukanya ke
dalam daftar menu makanan, atau minuman nih.
Elze dan Linze pun dibuat heran tentang benda apa yang digunakan oleh Touya,
daripada ribet ngejelasinya Touya menjawab bahwa smartphone adalah alat sihir
dimana hanya dirinya saja yang bisa menggunakanya.
Dihari berikutnya mereka semua sepakat untuk mengambil misi mengatar surat ke
ibu kota, dikala perjalanan terlihat seorang gadis samurai yang sedang
dikerumuni oleh para preman.
Pada awalnya gadis samurai menghajar para preman dengan sangat mudahnya, namun
begitu mengalahkan beberapa biji orang secara tiba-tiba gadis samurai itu
terdiam akibat kepalaran.
Seperti kata pepatah yakni “Ora Gelud, Ora Smile” dengan cepat Touya dan
kawan-kawan langsung membantu gadis itu, begitu terdengar suara penjaga Touya
langsung membawa gadis samurai kabur dari tempat itu.
Wanita samurai ini bernama “Kokonoe, Yae” yang berasal dari negara Easheng,
begitu mendengar nama Touya yang khas dengan Negara Jepang, Yae langsung
mengira bahwa Touya itu berasal dari Negara Easheng.
(Jadi buat yang belum paham Negara Easheng itu adalah Negara Jepang di Isekai)
Dikarenakan Touya bilang bahwa dirinya bukan berasal dari Negara Easheng
seketika membuat Linze dan Elze kaget karena dulu Touya tuh ngakunya Negara
Easheng.
Untuk mengalihkan isu, Touya pun bertanya kenapa tadi Yae mau pingsan?
Jadi ceritanya Yae ini sedang berkelana dan kebetulan dompetnya itu jatuh atau
kalau gak dicuri oleh para preman, dan karena gak punya duit maka sudah 3 hari
lamanya Yae belum makan sama sekali.
Merasa kasian dan gak tega akan hal itu dengan cepat Touya pun langsung
mengajak Yae untuk mabar atau makan bersama, dan daripada gabut Yae juga
bercerita mengenai tujuan bekelananya yakni untuk mengasah kemampuan dan
mempedalam ilmu pedang di ibu kota.
Nahh dikarenakan tujuanya sama-sama ibu kota disini Elze menawarkan tumpangan
dalam perjalanan menuju ke sana, setuju deh~
Setelah selesai makan mereka pun langsung melanjutkan perjalanan ke ibu kota,
dan daripada gabut Touya menggunakan waktunya untuk belajar sihir netral atau
sihir khusus bersama Linze.
Secara singkat disini Touya berhasil menguasai sihir netral seperti
<Aports> untuk mengambil benda dari jarak jauh, dan juga <Long
Sense> untuk memperkuat sekaligus mempertajam indra pengelihatan dan juga
penciuman.
Begitu menggunakan sihir itu, Touya langsung mencium bau darah dari kejauhan,
menyadari bahwa darah yang dicium adalah darah manusia dengan cepat Touya
langsung segera menghampiri asal bau itu.
Dan benar saja, bahwa terdapat kereta kuda yang diserang oleh beberapa monster dan 1 biji penyihir, seperti kata pepatah yakni “Ora Gelud, Ora Smile” lagi-lagi mereka baku hantam melawan para monster yang ada.
Dan benar saja, bahwa terdapat kereta kuda yang diserang oleh beberapa monster dan 1 biji penyihir, seperti kata pepatah yakni “Ora Gelud, Ora Smile” lagi-lagi mereka baku hantam melawan para monster yang ada.
Tapi anehnya, meski telah dimusnahkan para monster terus bermunculan,
menyadari bahwa terdapat penyihir summoner atau pemanggil dengan cepat Touya
langsung menggunakan sihir netralnya yang bernama <Slip> untuk
menjatuhkan si penyihir summoner.
Setelah berhasil mengatasi para monster, terdengar suara tangisan dari anak
kecil, yep tangisan itu dikarenakan pelayan milik si cewek ini sedang sekarat.
Meskipun Linze sangat ahli dalam sihir penyembuhan namun dirinya tetap saja
tidak bisa menyembuhkan tubuh kakek akibat aliran darah tersumbat dengan
potongan anak panah.
Dikala si kakek mengucapkan salam perpisahan, Touya langsung menggunakan sihir
<Aports> untuk mengambil potongan anak panah, dan segera menyembuhkanya
dengan sihir <Cure Heal> seketika membuat si kakek sehat walafiat
kembali.
Baca juga: Nonton Anime Toki no Shihaisha (Artefak Jam Penghenti Waktu) Bahasa Indonesia
Baca juga: Nonton Anime Toki no Shihaisha (Artefak Jam Penghenti Waktu) Bahasa Indonesia
Ketika suasana sudah menjadi tenang, si kakek pun memperkenalkan diri bernama
“Liem” selaku pelayan dari adipati Ortlinde, dilanjut dengan anak kecil ini
yakni “Sushie Urnea Orlinde”.
Begitu mendengar nama itu mereka semua langsung menundukan diri kecuali ya si
Touya ini, jadi Sushie itu merupakan keluarga adipati atau keluarga diatasnya
kaum bangsawan, sekaligus Sushie juga merupakan keponakan dari Raja Orlinde~
Untuk menghindari insiden yang sama, Pelayan Liem pun meminta Touya dan
kawan-kawan untuk mengawal Putri Sue hingga sampai ke ibu kota, tentu karena
tujuanya sama-sama ibu kota tanpa pikir panjang Touya pun langsung
menerimanya.
(toh bisa dapet duit juga kan?)
Tek-tek-tek-tek-tek sesampai di ibu kota atau rumahnya Sue terlihat para maid
dan ayahnya Sue yang sangat bahagia melihat putrinya bisa selamat dari insiden
penyerangan.
Bahkan Ayahnya Sue juga langsung berlutut di depan Touya karena dirinya telah
menyelamatkan anaknya selaku Putri Sue.
Belia ini adalah “Afred Urnes Ortlinde” selaku adik dari raja Orlinde, dikala
minum teh, Touya bertanya;
“Apakah pak Afred tau dalang dibalik penyerangan?”
Pak Afred pun bilang;
“Mungkin saja pelakunya adalah beberapa pihak yang tidak suka dengan Afred,
karena setelah kakaknya, kemungkinan besar Afred ini bisa menjadi raja
Ortlinde selanjutnya”
Beberapa saat kemudian Sue pun datang dan menjelaskan kronologi lengkapnya,
dikarenakan ibunya Sue yang bernama “Ellen” itu Tunanetra atau tidak bisa
melihat, Sue pun pergi ke tempat mendiang neneknya bertujuan untuk mempelajari
sihir penyembuh kuno bernama <Recovery>.
Kebetulan neneknya Sue ini merupakan penyembuh overpower pada kalanya, namun
dikarenakan beliau sudah meninggal memaksa Sue harus mempelajari sihir
penyembuh di tempat mendiang neneknya.
Nahh, dikarenakan sihir penyembuh milik mendiang nenek ini merupakan sihir
netral atau sihir khusus, maka tidak sembarang orang bisa mempelajari dan bisa
menggunakanya.
Mendengar kata ‘sihir netral’ para wanita pun langsung segera menunjuk si
Touya, karena ya berbicara mengenai sihir netral Touya ini hampir bisa
menggunakan semua sihir yang ada.
(lah ini kok mirip kek Asuna sama Kiriyo ya? *ehem*)
Tanpa basi-basi lagi sekalian untuk uji coba, Touya langsung menggunakan sihir
<Recovery> kepada Ellen, seketika membuat matanya langsung menjadi
sembuh~
Sebagai bentuk terimakasih Afred langsung memberikan imbalan berupa koin
platina dimana 1 biji platina itu sama saja dengan 10 koijn emas, dan itu
untuk imbalan karena telah menyelematkan Sue.
Untuk imbalan karena telah menyembuhkan istrinya, Afred memberi lencana atau
mendali keluarga, dimana dengan mendali itu selama di kerajaan Ortlinde mereka
bisa mendapatkan suatu hak khusus.
Setelah urusan dengan keluarga adipati selesai mereka pun ingin segera
menyelesaikan quest yakni mengirimkan sebuah surat.
Tidak disangka ketika semua urusan dan tugas telah selesai, Yae memutuskan
untuk menyerahkan dirinya kepada Touya untuk selamanya, maksudnya akan menjadi
pengikut setianya.
Yae yakin bahwa Touya dan kawan-kawan memiliki hati yang tulus, suka membantu,
tidak sombong meskipun overpower, layaknya seorang pendekar samurai, maka dari
itu melayani Touya akan hal yang tepat bagi si Yae ini~anjays
Dihari berikutnya ketika berkeliling kota mereka bertemu dengan berbagai macam
ras, dan sebelum pergi meninggalkan ibu kota mereka memutuskan untuk
berbelanja terlebih dahulu.
Dikala perjalanan mereka melihat anak kecil dari ras warbeast yang sedang
kebingungan, mengira bahwa anak itu tersesat tanpa pikir panjang Touya
langsung menghampirinya.
Pada awalnya anak kecil ini mengira bahwa Touya adalah mas-mas yang suka
gombal dan menggoda seorang wanita, eh tunggu tapi dia kan masih kecil,
berarti---*ehem*
(btw gadis kecil ini bernama Arma)
Secara singkat Arma bilang bahwa dirinya ingin ketemuan disebuah tempat, namun
dikarenakan Arma baru saja tiba dan belum pernah ke kota ini menyebabkan
dirinya malah jadi tersesat.
Menggunakan bantuan Google Maps pada smartphone, Touya langsung mengatarkan
Arma ke tempat tujuan, setelah berjalan kesana kemari akhirnya Arma bertemu
dengan kakaknya yang bernama “Olga”.
Tentu setelah dibantu mereka berdua langsung mengucapkan terimakasih kepada
Touya, dan kawan-kawan, seperti tujuan awal bahwa Touya dan kawan-kawan ingin
pergi berbelanja.
Daripada kalau belanja bareng ntar malah ribet, mereka semua memutuskan untuk
berbelanja selama 2 jam dan ketemuan pada balai kota pada sore hari.
Tek-tek-tek-tek-tek hingga tak terasa hari pun menjadi sore, dikala semua
wanita telah siap untuk pergi, si Touya malah belum datang sama sekali,
mengira bahwa tersesat tapi beberapa saat kemudian terlihat Touya yang sedang
berlari dari kejauhan.
Alasan Touya telat yakni akibat dirinya mencari mantel yang sama seperti punya
Kirito pada anime SAO, begitu melihat mantel yang keren sama seperti Kirito
para wanita pun langsung bilang bahwa mantel itu sangat cocok untuk Touya.
(seketika membuat Touya lari akibat tersipu malu)
Sesampai dipenginapan Bulan Perak, terlihat ayah dari pemilik penginapan yang
sedang serius dalam bermain Shogi, lah kok di isekai ada Shogi? Bukan gitu!
Dikarenakan ingin melakukan uji coba sebuah sihir bernama <Modeling>
untuk mengubah bentuk, pada kemaren sore Touya menggunakan sihir itu ke batang
kayu menciptakan papan permainan bernama Shogi.
Dikala adu mekanik Shogi terlihat Yae dan Elze yang baru saja pulang dari toko
roti, dikarenakan kemaren udah dikasih duit berjibun, Elze meminta Touya untuk
memberikan roti ke keluarganya Adipati atau tempatnya Sue.
Tanpa basi-basi lagi menggunakan sihir Gate atau Teleportasi, Touya langsung
memberikan roti dan papan shogi sebagai oleh-oleh, merasa penasaran akan
permainan Shogi, Touya juga memberikan tutor kepada Afred.
Hingga tak terasa hari pun menjadi malam, dikarenakan Touya melawan Afred
selama puluhan hingga ratusan pertandingan sejak saat itulah Touya mulai
trauma terhadap permainan Shogi~
Seperti kegiatan sehari-hari bahwa setiap gabut mereka selalu mengambil misi
di guild untuk mencari uang, sebenarnya Touya ingin mengambil misi ringan
seperti membasmi slime berwarna hijau.
Namun dikarenakan slime berwarna hijau itu bisa merusak pakaian tanpa pikir
panjang para wanita pun langsung segera menolakya, sebagai gantinya pada misi
kali ini mereka akan mengalahkan ksatria hitam dengan kepala terpisah.
Tek-tek-tek-tek-tek dengan menggabungkan kekuatan pada akhirnya mereka
berhasil mengalahkan ksatria hitam dengan kepala terpisah, dikarenakan tempat
ini merupakan reruntuhan atau bangunan kuno, menggunakan sihir netral bernama
<Search> Touya pun mulai mencari harta karun.
Namun bukan menemukan harta karun, Touya malah melihat benda prasejarah atau
semacam artefak kuno, dikarenakan jalanya tertutup oleh puing-puing bangunan
disini Linze langsung meledakanya menggunakan sihir <Explotion>.
Beigitu penghalang sudah hilang mereka semua langsung berjelajah dibawah
reruntuhan dibantu dengan sihir bola cahaya milik Linze.
Sesampai di ujung mereka menemukan tulisan kuno dimana penduduk Isekai saja
sama sekali tidak bisa membaca tulisan itu, apalagi Touya~
Untuk konten yutub Touya pun segera memofoto tulisan itu, siapa tau bisa jadi
viral~
Diwaktu bersamaan tidak sengaja Linze menemukan sebuah tombol yang sangat
mencurigakan, untuk mengaktifkan mekanisme itu dibutuhkan sihir dengan elemen
tanah.
Nahh karena kebetulan Touya bisa menggunakan semua elemen, mereka pun segera
menyuruhnya untuk mengaliri tombol dengan elemen tanah, *scene lari*.
Dan benar saja, begitu Touya mengaliri sihir, pintu yang dihiasi huruf kuno
pun langsung terbuka, dari kejauhan terlihat benda prasejarah atau artefak
sama seperti yang Touya liat tadi.
Begitu didekati, perlahan-lahan sihir bola cahaya milik Linze pun mulai
meredup, bukan dikarenakan kelelahan atau kehabisan mana pasalnya benda
prasejarah lah yang menyerap energi sihir yang berada disekitarnya.
Tepat ketika bola cahaya Linze meredup atau hilang benda prasejarah pun
langsung memancarkan sinar berwarna merah yang kemudian benda itu hidup
sebagai monster ganas.
Tanpa basi-basi lagi biar gak terkena serangan dan ketiban reruntuhan, Touya
langsung mengaktifkan sihir <Gate> untuk keluar dari reruntuhan, meski
telah berhasil melarikan diri tak lama kemudian monster biru pun datang
menyusul mereka.
Meskipun Linze telah menyerangnya dengan berbagai macam sihir akan tetapi
sihir itu langsung diserap oleh monster biru, begitu juga ketika Yae
menggunakan katana serangan itu hanya mampu menggores kulit dari monster biru.
Baca juga: Nonton Anime Ore no Kanojo to Osananajimi (Oreshura) Bahasa Indonesia
Baca juga: Nonton Anime Ore no Kanojo to Osananajimi (Oreshura) Bahasa Indonesia
Akibat kebrutalan dari monster biru mengakibatkan Elze terluka akibat
tertusuk, melihat temanya terluka Toya pun langsung segera menyembuhkanya.
Diwaktu bersamaan ketika Linze dan Yae baku hantam, Touya juga mengalisa dan
memikirkan cara untuk mengatasi monster itu.
Begitu melihat bijir merah yang menjadi inti tubuh monster biru tanpa pikir
panjang Touya langsung menggunakan sihir <Aport> untuk mengambilnya
serta menyuruh Elze untuk menghancurkan biji merah.
Seketika membuat monster biru langsung menjadi hancur~
Dikarenakan mereka telah menemukan hal yang tidak wajar di reruntuhan atau
lebih tepatnya tempat ibu kota lama, daripada melaporkan ke guild Touya
memilih untuk melaporkan hal itu ke Adipati.
Touya juga segera memperlihatkan huruf kuno yang telah ia potret menggunakan
smartphonenya, Adipati pun bilang;
“Mungkin saja semua ini ada kaitanya dengan alasan kenapa ibu kota kerajaan
dipindahkan”
Agar supaya tidak terjadi hal yang tidak-tidak, adipati akan mengawasi dan
memeriksa reruntuhan itu kembali.
Keesokan harinya sesuai janji, Touya langsung mencetak foto yang ada
dismartphonenya ke dalam bentuk kertas untuk diberikan kepada Adipati.
Namun ketika Touya ingin memberikan cetakan foto terlihat kereta kuda yang
sedang pergi terburu-buru, ternyata di dalam kereta tersebut adalah Adipati
yang sedang dalam perjalanan menuju ke kerajaan.
Ketika ditanya ada apa?
Adipati pun bilang bahwa;
“Baginda atau Sang Raja telah diracuni!”
Disepanjang perjalanan adipati berspekulasi bahwa orang yang meracuni raja
pasti berada di kubu atau orang yang menentang kerja sama dengan “Kerajaan
Mismede”.
Karena kebetulan, Raja Mismede bukan seorang manusia melainkan berasal dari
ras hewan, terlebih lagi jika raja mati maka para bangsawan bisa memanfaatkan
pernikahan politik dengan putrinya dimana secara otomatis suami yang
menikahinya akan menjadi raja Ortlinde selanjutnya.
(jadi agak bersyukur juga sih terlahir sebagai NPC)
Nahh tujuan adipati mengajak Touya yakni untuk menyembuhkan raja menggunakan
sihir kuno <Recovery> sama seperti yang dilakukan kepada istrinya.
Sesampai dikerjaan terlihat “Gurbernur Balsa” yang memberitahu bahwa
kemungkinan orang yang meracuni raja yakni utusan dari Kerjaan Mismede.
Begitu Guberbur Balsa menyarankan untuk memenggal utusan itu, Adipati pun
langsung menolak dan bilang hanya raja yang berhak memberikan keputusan.
Merasa emosi akan sikap ‘sok’-nya, Touya langsung menggunakan sihir
<Slip> untuk membuat Gubernur Balsa jatuh akibat terpeleset.
Suasana kamar sangat tegang ketika melihat sang raja kesakitan, terlebih lagi
anaknya yang bernama “Yumina” juga khawatir akan keselamatan ayahnya atau sang
raja.
Begitu Touya masuk ke kamar dirinya langsung menggunakan sihir penyembuh kuno
bernama <Recovery> seketika membuat racun hilang dan tubuh raja kini
jadi sehat wal’afiat kembali.
Dikala suasana sudah menjadi tenang Adipati pun langsung menjelaskan bahwa
Touya merupakan pahlawan bagi anaknya, sekaligus Touya juga telah menyembuhkan
istrinya.
Disisi lain, salah satu penyihir terbaik kerjaan juga dibuat terheran-heran,
kenapa Touya bisa menggunakan sihir <Recovery> dimana sihir itu tuh
termasuk sihir kuno yang telah lama hilang.
Tidak lama setelah itu, Yumina selaku anak dari Raja Ortlinde pun mengucapkan
terimakasih kepada Touya sembari berkata;
“Apakah Touya suka dengan yang lebih mudah?”
(wadduhh udah tau kan arahnya mau kemana? *ehem*)
Diwaktu yang sama Adipati dan Raja pun sedang ribut dalam mencaritahu siapa
pelakunya, salah satu ksatria pun bilang bahwa raja pingsan tepat ketika
meminum wine yang dibawa oleh duta besar dari kerjaan Mismede.
Tidak perlu basi-basi lagi, Raja Ortlinde langsung memanggil duta besar
kerajaan Mismede untuk dimintai keterangan, gak taunya duta besar itu bernama
“Olga” atau kakaknya Arma selaku anak kecil yang nyasar kemarin.
Mengetahui bahwa Olga itu orangnya baik, disini Touya ingin melihat lokasi
kejadian dimana sang raja diracuni.
Ketika Touya menggunakan sihir <Search> untuk mencari racun;
“Hmmm sudah ku duga”
Begitu menemukan lokasi racun diletakan Touya langsung menyuruh jenderal
kesatria untuk memanggil semua orang termasuk gubernur balsa.
Setelah mereka berkumpul Touya bilang bahwa pelakunya adalah salah satu dari
kalian, untuk mengungkap akan hal itu Touya langsung menyiapkan wine yang
tidak beracun untuk diminum.
Sebagai uji coba Touya menyuruh jenderal untuk meminumnya, dan yah setelah
minum wine sama sekali tidak terjadi apa-apa.
Selanjutnya dikarenakan Sang Raja sedang masa pemulihan maka Touya menyuruh
Gubernur Balsa untuk menggantikanya, tentu sebuah kehormatan bagi Gubernur
Balsa karena bisa minum Wine dengan gelas khusus raja.
Begitu Gurbernur Balsa meminum wine dirinya langsung berteriak keracunan
padahal pada wine itu sama sekali tidak ada racun.
Dengan begini dapat disimpulkan bahwa Wine yang dibawa oleh Olga selaku duta
besar itu tidak ada racun, melainkan gelas milik Raja lah yang telah diracuni.
Tapi tenang, bahwa racun pada gelas juga sudah dihilangan, namun dikarenakan
gubernur bilang keracunan padahal racun pada gelas sudah dihilangkan
menandakan bahwa dirinya tahu kalau digelas itu ada racunya~ gitu.
Lagi-lagi melihat aksi heroiknya membuat Yumina semakin terpesona kepada Touya
ini, hingga pada puncaknya ketika minum teh Yumina memberanikan diri untuk
bilang ke orang tuanya bahwa Yumina memilih Touya sebagai calon suaminya.
Asalkan Yumina bahagia, Raja dan Ratu Ortlinde pun tidak akan mempermasalahkan
itu, terlebih lagi Yumina memiliki mata sihir dimana dapat melihat kedalaman
hati milik seseorang.
Tentu dong mendengar akan hal itu seketika membuat Touya langsung menjadi
kaget, terlebih lagi Yumina juga masih dibawah umur jadinya Yumina tuh belum
legal lah.
Akan tetapi dengan cepat Raja dan Ratu pun menyangkalnya bahwa menikah diumur
14 tahun itu merupakan hal yang wajar, bahkan Touya juga boleh memiliki lebih
dari 10 istri, sampai 100 pun juga gpp, tapi kuat gak?
Akan tetapi disini Touya tetap berpegang teguh pada tradisi Jepang, dimana
akan menikah diusianya yang ke 18 tahun atau 2 tahun dari sekarang.
Mendengar akan hal itu dalam 2 tahun kedepan Yumina akan berusaha untuk
membuat Touya jatuh cinta kepada dirinya, tapi disini mereka sudah resmi
bertunangan ya.
{part_2}
Oke mungkin itu saja pembahasan mengenai Nonton Anime Isekai wa Smartphone Sub Indo, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.
{part_2}
Oke mungkin itu saja pembahasan mengenai Nonton Anime Isekai wa Smartphone Sub Indo, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.
Posting Komentar
Tata Cara Berkomentar Dengan Benar
~ Menggunakan bahasa yang sopan dan benar
~ Dilarang menggunakan bahasa kotor
~ Dilarang menyertakan link aktif
~ Dilarang memancing keributan