Nonton Anime Ragna Crimson 2 Bahasa Indonesia

Sinopsis Anime Ragna Crimson 2 setelah diberi kekuatan oleh dragon monarchy atau raja naga membuatnya menjadi pemburu naga terkuat yang ingin memusnahkan semua naga yang ada, bahkan Ultimatia selaku raja naga juga tidak berdaya ketika melawan Ragna.

Nonton anime ragna crimson 2 sub indo

Melanjutkan pertempuran antara Ultimatia selaku Dragon Monarchy atau raja naga, meski diberkati kekuatan untuk mengendalikan waktu tapi hal itu sia-sia karena serangan yang dilancarkan oleh Ragna mendekati kecepatan suara.

Tidak ingin sang raja terbunuh para bawahan selaku Nebulim dan Borgius segera memberi bala bantuan, sayang bahwa Crimson juga mengerahkan Golem dan Chimera untuk membantu Ragna.
Rekomendasi
Ragna Crimson
Pengen Nonton Anime Ragna Crimson Gratis?

Bingung nyari tempat buat nonton Ragna Crimson sub indo? Tak perlu khawatir karena kami punya daftar situs streaming anime gratis.

Tonton animenya sekarang!
Kami hanya sebatas membuat daftar tempat nonton anime sub indo, bukan merupakan penyedia atau pemilik situs streaming.
Menggunakan sisa kekuatan, Nebulim membuat penghalang dengan harapan bisa mengulur waktu agar Ultimatia bisa sembuh sepenuhnya, dengan begini dirinya bisa menggunakan kekuatan penghenti waktu.

Akibat rasa balas yang begitu besar membuat energi perak meluap-luap menghancurkan tubuh Ultimatia untuk yang kesekian kalinya, berhubung mereka sudah keluar kota tidak ada alasan bagi Ragna untuk menahan kekuatan perak.

Teringat perkataan dari Woltekamui, jika dirinya berhadapan dengan musuh yang tidak masuk akal maka gunakanlah kekuatan Ultimate untuk mereset dunia.

Tidak ada pilihan lain Ultimatia langsung menggunakan kekuatan itu meski sihir yang harus dikonsumsi juga lumayan banyak~

Kembali lagi ke adegan pembakaran naga, Ultimatia langsung menghentikan waktu agar kali ini Ragna tidak bergerak, Ultimatia heran kenapa Ragna sangat benci kepadanya padahal mereka baru pertama kali bertemu.

Apakah wajah Ultimatia sangat mirip dengan matan pacar—

Meski telah dihajar secara brutal tapi Ultimatia akan memberikan kematian yang tidak menyakitkan, sekilas terlihat jari milik Ragna yang bergerak padahal waktu telah dihentikan.

Tentunya melihat akan hal itu membuat Ultimatia panik dan agak kena mental, merasa emosi karena sang raja diserang, Nebulim langsung menghajar Ragna menggunakan wujud naganya.

Dengan cepat Ultimatia segera menghentikan Nebulim karena seranganya justru akan melukai dirinya sendiri, sebab tubuh milik Ragna terdapat energi perak yang merupakan counter alami bagi ras naga.

Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama Ultimatia memerintahkan Borgius untuk mengaktifkan tower dan segera menyerang Ragna, bagaimana pun tubuh Ragna memiliki resistant atau pertahanan terhadap serangan dari para naga.

Secara mengejutkan akibat rasa balas dendam yang menggebu-gebu menghancurkan hukum waktu milik Ultimatia, bahkan ketika Nebulim ingin melindungi menggunakan Penghalang Terkuat nyatanya penghalang itu langsung hancur begitu terkena energi perak.

Lagi-lagi Ragna berhasil menghancurkan tubuh Ultimatia untuk yang kesekian kalinya, disaat bersamaan ketika tubuhnya hancur membatalkan kekuatan untuk memanipulasi waktu.

Tepat ketika Ragna ingin menghabisi Ultimatia secara tiba-tiba padanganya memerah dan kesadaranya juga mulai memudar hingga pada akhirnya Borgius melancarkan serangan tepat ke tempat Ragna berada.

Beruntung, bahwa Crimson datang untuk memberi bala bantuan, kita kesampingkan permasalahan yang ada dan berlaih pada sebuah pertanyaan;

“Kenapa Ragna bisa bergerak meski waktu telah dihentikan?” Jadi gini nih;

Pada timeline masa depan, akibat solo vs semua ras naga membuat Ragna berhasil dipojokan bahwa sudah berada dititik kematian, namun Ultimatia yang baik hati ingin memasukan Ragna kedalam klan dengan cara mengubahnya menadi ras naga.

Begitu darah mengalir perlahan-lahan tubuh manusia berubah menjadi ras naga, namun Ragna yang tidak ingin hidup sebagai ras naga langsung menusukan pedang perak ke tubuhnya sendiri, seketika membunuh Ragna tepat dihadapan ras naga keturunan bersayap.

Tepat ketika mereka pergi datanglah Crimson untuk memeriksa keadaan, melihat tubuh manusia yang sangat unik Crimson memutuskan untuk menyembuhkan Ragna agar bisa digunakan sebagai alat.

Kembali lagi ke pertanyaan;

“Kenapa Ragna bisa bergerak meski Ultimatia telah menggunakan kekuatan manipulasi waktu?”

Jawabanya cukup sederhana yakni pada tubuh Ragna terdapat darah milik Ultimatia.

Kekuatan manipulasi waktu sendiri dapat mengekualikan orang-orang yang telah dipilih, dalam artian bagi orang yang diijinkan maka mereka bisa bergerak dengan bebas ketika waktu berhenti.

Karena Ultimatia mengijinkan ras naga garis keturunan bersayap maka seluruh anggota yang menerima darah dari Ultimatia bisa bergerak, akibat terdapat darah Ultimatia pada tubuh Ragna maka dirinya juga bisa bergerak ketika waktu dihentikan.

Hal ini juga mempertegas bahwa Ragna bukanlah manusia sepenuhnya~

Melihat terdapat manusia yang bisa bergerak ketika waktu dihentikan membuat Ultimatia benar-benar kena mental, ingin membuat mental jauh lebih drop lagi Crimson langsung meledakan kota bertujuan untuk memusnahkan manusia disekitar.

Baca juga: Nonton Anime Ragna Crimson Bahasa Indonesia

Teringat dengan janjinya yakni ‘memberi kematian tanpa rasa sakit’ ditambah dirinya tidak suka dengan kekerasan, melihat keadaan sekitar merusak mental Ultimatia serusak-rusaknya.

Dikala Ultimatia ingin mereset dunia untuk yang kedua kalinya dengan cepat Nebulim langsung menghentikanya, sebab jika dunia direset maka akan menghabiskan energi sinir yang berdampak pada nyawa dari penggunanya.

Mempertimbangkan kondisi Ragna, Crimson memutuskan untuk mundur dan pergi ke markas utama, di bulan.

Berpindah sudut padang karena tidak bisa melindungi sang raja membuat Nebulim sangat depresi, seketika mengingatkanya dengan perkataan Borgius bahwa Nebulim berpotensi melampau Woltekamui.

Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama, disini Nebulim berusaha untuk mengeluarkan semua potensinya agar bisa melindugi sang raja selaku Ultimatia, begitu berhasil berevolusi memungkinkan Nebulim untuk menangkap Ragna saat ini juga~wayalah.

Disisi lain tepat setelah Nebulim berevolusi dirinya mampu melacak keberadaan dari Ragna, meski begitu pada ‘Ruang Global’ sangat mustahil untuk ditembus dari luar, sebab Ruang Global tercipta ketika masa kejayaan atau tepat ketika Crimson masih memegang gelar sebagai Dragon Monarchy.

Diketahui Ruang Global dapat digunakan sebagai alat teleportasi baik ke berbagai negara maupun pergi ke luar angkasa, namun Ragna yang ingin membunuh Ultimatia segera mengeluarkan energi perak dan bersiap untuk bertarung kembali.

Akibat luapan dari kekuatan perak dan serangan dari Nebulim menghancurkan ruang dimensi yang katanya sangat mustahil untuk ditembus, akibat terjadinya distorsi menyebabkan Ragna dan Crimson terlempar ke tempat yang tidak diketahui ada dimana.

Sial, belum sempat mengidentifikasi area Crimson langsung ditodong pedang dan segera dibawa menuju ke pemimpin mereka, Starlia Leise atau Putri Perak.

Sedari kecil Starlia terlahir tanpa kedua tangan bahkan pengelihatanya juga tidak seperti orang normal pada umumnya, namun sebagai ganti atas kekurangan itu Starlia mampu mengendalikan benda yang terbuat dari perak bahkan mampu menciptakan senjata perak.

Di umur 6 tahun Stalia juga berhasil memberantas pengkhianat kerajaan, membasmi ratusan naga, bahkan mengalahkan kstaria pedang terkuat, berkat pencapaian itu banyak para pejuang dan ksatria yang ikut denganya untuk bertarung melawan ras naga.

Meski pengelihatanya tidak normal, Starlia mampu mengetahui dan merasakan aura disekitar, aura itu dapat dimanfaatkan untuk mengetahui niatan dari seseorang.

Dengan kata lain kebohongan dari Crimson dapat diketahui dengan mudah oleh Starlia, tidak ada pilihan lain Crimson mengungkapkan identitasnya sebagai seorang penyihir bernama Cristina.

Sebab bagi manusia yang diberkati sihir maka dapat dipastikan mereka adalah ras naga, atau setengah naga, setelah ngalor-ngidul mengarang cerita salah satu pasukan bernama Fuushi mencapai kesimpulan bahwa Cristina berkhianat pada Agama Dewa Matahari.

Diketahui pemuda Dewa Matahari memiliki kekuatan sihir overpower, dan merupakan salah satu pemuja yang dapat memusnahkan naga superior atau naga peringkat tinggi.

Disepanjang cerita Cristina atau biar mudah kita sebut Crimson memancarkan aura berwarna biru, biru menandakan kebenaran, dan merah menandakan kebohongan.

Dalam artian saat ini Crimson perkataan dari Crimson bukanlah suatu kebohongan, sial meski begitu Starlia bilang bahwa warna aura bisa dimanipulasi, meski aura Crimson berwarna biru tapi entah kenapa aura itu berbau bawan yang sangat menyengat.

Dan ketika dilihat lebih dalam aura atau sifat alami dari Crimson berwarna merah pekat dapat diartika sudah membunuh ratusan hingga ribuan orang.

Tanpa membuang banyak waktu lagi Starlia langsung menyerang Crimson menggunakan perak untuk membunuhnya, seketika Crimson berteriak;

“Tidakkkkkkkk...... tapi bo’ong”

Bagaimana pun Crimson selaku mantan dragon monarchy tidak dapat mati, disaat itu juga Ragna langsung menahan pedang perak menggunakan satu tanganya, bahkan ketika para pasukan menyerang secara bersamaan dengan sangat mudahnya Ragna langsung menghajar mereka semua.

Melihat akan hal itu membuat semua orang kaget sekaget-kagetnya, bagaimana bisa Ragna menghentikan pedang perak dengan satu tangan, dan bisa melumpuhkan Kakek Gram yang notabenya memiliki pengalaman tempur bahkan sebagian tubuhnya telah bersatu dengan pedang perak.

Dari sudut padang Starlia Ragna terlihat sebagai pedang bertubuh manusia, membuat Starlia berfikir bahwa Ragna sangat keren dan tampan bahkan Starlia ingin menikah dengan Ragna saat ini juga.

Tidak ingin membuat suasana semakin parah, Crimson menyuruh Ragna untuk berkata;

“Jika mereka semua membiarkan Crimson hidup, maka mereka berdua akan menuruti semua perintah dari Starlia”

Sembari menunggu Starlia kembali waras, Ragna dan Crimson dimasukan ke dalam penjara, menyimpulkan keadaan bahwa saat ini para pasukan berencana melarikan diri menggunakan sihir teleportasi.

Sebab terdapat kabar bahwa naga superior lebih tepatnya Oltozora dan Taratectora akan bertempur melawan para pasukan, sangat mustahil bagi mereka untuk mengalahkan naga superior maka dari itu melarikan diri merupakan pilihan terbaik keras kepala berujung pada pembantaian.

Mendengar kabar kakek Gram telah dikalahkan, Shin dan Cristoper ingin bertemu dan bertarung melawan orang itu, bagaimana pun Kakek Gram merupakan orang terkuat yang mampu menebas lengan dari naga superior.

“Sadar woyy” – Nazarena

Kini kewarasan dari Starlia telah kembali seperti semula dan bersiap untuk memimpin pasukanya kembali~

Berpindah sudut padang saat ini Ultimatia bertemu Dewa Naga untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah dia buat, secara mengejutkan Dewa Naga bertanya;

“Kenapa Ultimatia tidak menyelamatkan adiknya”

Adik yang dimaksud yakni adalah dewa naga~wayalah

Terbangun dari mimpi buruk Ultimatia mencoba menggunakan kekuatan manipulasi waktu, akibat kena mental dan masih trauma kekuatan tersebut hanya bisa digunakan dalam waktu yang sangat singkat.

Seketika membuat Ultimatia berfikir apakah dewa telah marah dan meninggalaknya~

Mendengar kabar bahwa Raja Naga diserang, Oltozora langsung menghajar Borgius dan juga memarahinya, meski Borgius merupakan anggota yang paling tua tapi dirinya tidak bisa menyangkal akan kesalahan yang telah ia perbuat.

Mengetahui hal itu Woltekamui memberi hadiah berupa kepala orang yang telah membunuh Disaster Thrower, bagi Woltekamui saat ini Ultimatia sangatlah menyedihkan, bahkan saat ini dirinya layak dipanggil Traumatia karena trauma ketika melihat pedang perak.

Secara mengejutkan ketika Woltekamui terus melontarkan kata-kata ejekan, Ultimatia langsung menyerang Woltekamui menggunakan pedang perak, dapat disimpulkan bahwa alasan Ultimatia tidak bisa menggunakan kekuatanya bukan karena dewa menghukum apalagi meninggalanya.

Melainkan saat ini dirinya kena mental, sebab terdapat 3 aspek untuk mengendalikan sihir yakni mana, teknik, dan juga percaya diri, untuk itu Woltekamui memberi saran untuk membuang rasa sakut dan juga buang jauh-jauh rasa belah kasih terhadap manusia.

Pada kenyataanya melupakan rasa takut tidak semudah yang dikatakan, maka dari itu Woltekamui ingin menghilangkan atau memusnahkan sumber rasa takut, jika diberi perintah maka tanpa ragu Woltekamui akan membunuh Ragna untuk menghilangkan sumber ketakutan.

Meski begitu sebagai seorang raja naga harus menuntaskan perintah dewa bukan baku hantam melawan Ragna, merasa muak akan hal itu Woltekamui bilang bahwa dirinya tidak perduli dengan perintah dewa atau perintah dari orang selain Ultimatia.

Mungkin di depan anggota klan harus bersikap seperti pemimpin, tapi Ultimatia bisa menunjukan dirinya yang sebenarnya ketika bersama Woltekamui; menangis, benci, mengeluh, emosi maupun balas dendam.

Woltekamui juga menegaskan bahwa dirinya tidak suka jika ‘wanita miliknya’ diganggu apalagi disakiti, jika Ultimatia memberikan perintah, bahkan ketika perintah itu untuk membunuh dewa dengan senang hati Woltekamui akan melakukanya.

Seketika Ultimatia menangis serta meminta Woltekamui untuk membalaskan dendamnya, menanggapi akan permintaan itu dengan senang hati dirinya akan membunuh Ragna selaku dewa kematian~

Berkat siraman rohani mengembalikan mental Ultimatia seperti semula, bahkan saat ini Ultimatia tidak ragu memusnahkan manusia meski harus menggunakan cara yang kejam.

Mengengetahui bahwa terdapat lawan yang sangat kuat membuat Woltekamui ingin segera baku hantam melawan si Ragna~wayalah.

Disisi lain ketika suasana tenang Starlia mengadakan rapat membahas mengenai medan pertempuran, menurut laporan dari Shin, Glea, dan Hazella secara tiba-tiba naga superior telah menghilang dari medan pertempuran.

Memanfaatkan kesempatan yang ada semua pasukan dialokasikan untuk menyelesaikan sihir teleportasi agar bisa segera kabur dari medan perang.

Sebab mereka membawa 1500 penduduk dan juga 300 pasukan perang, mendengar keputusan yang bijak Crimson memberikan apresiasi kepada Starlia.

Langsung menuju ke intinya Crimson ingin membantu mereka semua dalam upaya melarikan diri, terlebih lagi untuk mengaktifkan sihir teleportasi dibutuhkan energi sihir yang berasal dari darah naga.

Dengan kata lain mau tidak mau para pasukan harus membunuh naga npc, syukur-syukur bisa naga peringkat tinggi. Crimson juga bilang akan terdapat 10ribu naga yang akan menyerang.

9ribu naga peringkat rendah, dan sisanya merupakan naga peringkat menengah, diantara 10ribu naga yang ada terdapat 40 biji naga dewasa, dimana naga dewasa memiliki kekuatan yang hampir mendekati naga superior.

Tidak percaya akan informasi itu Starlia menolak tawaran kerja sama, namun semua itu berubah ketika Crimson membeberkan informasi detail mengenai naga superior bernama Oltozora.

Diketahui Oltozora merupakan naga pengguna obat beracun yang dapat membunuh target secara instan, selain itu dirinya juga bisa memanipulasi semua makhluk hidup yang terkena racun baik berupa cairan maupun asap.

Parahnya ketika dosis racun yang diberikan terlalu banyak walaupun naga npc sekalipus bisa menjadi overpower setara dengan naga superior, namun sebagai bayaranya umur dari naga itu hanya bertahan sekitar 5 hingga 10 menit saja.

Tidak ada pilihan lain dikarenakan Starlia masih tidak percaya kali ini giliran Ragna yang bernegosiasi, secara mengejutkan Ragna juga setuju dengan Starlia yang bilang bahwa Crimson merupakan orang jahat gak ada akhlak, setara dengan sampah atau kotoran kuda.

Meski lebih buruk dari kotoran kuda tapi Crimson memiliki kekuatan, pengetahuan, dan strategi untuk membasmi semua naga yang ada, berkat hal itu juga Ragna bekerja sama dengan Crimson karena memiliki tujuan yang sama yakni;

“Memusnahkan semua naga yang ada”

“Bu—bukanya aku.....” – Starlia

Dengan begini Stalia sepakat bekerja sama dengan Ragna dan juga Crimson.

“Wkaowkoakwo” – Crimson

Membuktikan kekuatan sejati Ragna memberikan energi perak ke senjata biasa, semua orang kaget melihat senjata biasa yang diberi energi perak mampu merusak pedang milik Starlia.

Dengan begini jika para prajurit dibekali senjata yang dilapisi energi perak maka akan menambah presentase untuk meraih kemenangan.

Para prajurit yang masih belum menerima Ragna sebagai pasukan langsung menyerangnya dengan sekuat tenaga, disaat bersamaan ketika diserang Ragna memberkan energi perak ke semua senjata milik pasukan.

“Minggir semua! Biar gw libas nih bocahh.... aghhhh”

Ragna menyimpulkan bahwa Shin sama kuatnya dengan Leo selaku teman masa kecil.

“Ngomong-ngomong kabar Leo gimana ya?”

Dikala merenung salah satu prajurit bilang bahwa kekuatan Ragna merupakan bakat sedari lahir, tapi perkataan itu langsung disangkal bahwa Ragna kuat bukan karena bakat melainkan berkat pengalaman tempur yang tak terhitung jumlahnya.

Kakek Gram berspekulasi bahwa meski terlihat muda tapi aslinya Ragna jauh lebih tua daripada Kakek Gram, tanpa membuang banyak waktu lagi mendengar akan hal itu Shin langsung menantang Ragna kembali.

Sial lagi-lagi Shin berhasil kalah dengan satu kali serangan, memastikan kembali Ragna jahat atau tidak disini Gela (berwarna biru) dan Hazella berwarna merah melontarkan sebuah pertanyaan;

“Bagaimana pendapatmu mengenai Starlia selaku putri perak?”

“Apakah cantik, imut, lucu, atau gimana?”

Ragna menjawab bahwa orang paling imut yakni Crimst----

*Ehemmm*

Ragna menjawab bahwa orang paling imut di dunia hanyalah Leo seorang, bahkan Ragna takut Starlia kecewa ketika mengetahui wajah asli milik Ragna.

Lagian mana mungkin Starlia tahu bahwa Ragna keren dan tampan padahal saat ini wajah dan tubuhnya penuh dengan perban, berkat jawaban seperti itu Glea dan Hazella menyimpulkan bahwa Ragna merupakan orang baik.

Mencium bau naga Slime segera keluar dari persembunyian, dengan terus terang Slime bilang bahwa dirinya merasakan hawa naga menjijikan yang berasal dari Glea dan juga Hazella.

Bahkan wajah mereka bisa dibilang sangat mirip naga menjijikan, menariknya bukanya marah Glea dan Hazella justru mengajak Slime untuk memakan daging naga.

Namun begitu masuk ke ruang kosong Glea dan Hazella menujukan sifat sejatinya sebagai seorang wibu piskpth~

Sedari kecil mereka terlahir dengan darah naga, mengingat ras naga sangat dibenci manusia membuat para warga tidak ragu untuk menyiksa mereka berdua.

Akibat dari itu Glea dan Hazella tidak memiliki emosi layaknya orang pada umumnya, tidak bisa marah, senang, sedih, maupun gembira, meski begitu mereka selalu bersaha untuk meniru emosi dari manusia.

Sebenarnya Glea dan Hazella tidak marah ketika diejek oleh Slime bahkan tidak merasakan apa-apa, tapi karena meniru emosi manusia maka sudah wajar ketika diejek mereka harus membalas.

Balasan yang dimaksud yakni memasukan petasan atau bahan peledak ke dalam lubang milik Slime~wayalah.

Berpindah sudut padang saat ini Fuushi mengalami stuck dalam pengembangan sihir teleportasi, namun berkat pengetahuan dari Crimson menyelesaikan sihir teleportasi bahkan 10x lebih efektif dari sihir sebelumnya.

Kini tinggal memasang jebakan dan memperkuat senjata sebelum menuju ke pertempuran yang sebenarnya~

1 hari sebelum pertempuran dimulai Ultimatia mengadakan diskusi membahas menghancurkan kerajaan dan juga membunuh dewa kematian selaku Ragna.

Dengan cepat Woltekamui bilang bahwa mereka hanya perlu fokus hancurin kerajaan, dan urusan baku hantam serahkan saja pada dirinya, tapi perkataan itu langsung dibantah:

“Bagaimana ketika Woltekamui pergi Ragna datang untuk menyerang Ultimatia kembali? Kan sama aja bo’ong”

Maka dari itu Woltekamui dan Nebulim bertugas untuk menjaga Ultimatia, sedangkan menghancurkan kerajaan adalah tugas Borguis, dan untuk Taratectora serta Oltozora akan melanjutkan pertempuran melawan Starlia selaku Putri Perak.

Saran tersebut juga didukung oleh Nebulim, sebab ketika bertempur Nebulim merasakan kebencian dan hawa membunuh yang ditujukan kepada Ultimatia.

Cepat atau lambat dewa kematian akan datang untuk memburu sang raja, secara mengejutkan Borgius memohon untuk menyerahkan semua darah penduduk kepada dirinya.

Baca juga: Nonton Anime Campione! Matsurowanu Kamigami Bahasa Indonesia

Jika terdapat darah sebanyak 500 ribu orang maka bisa membangkitkan kekuatan sejati milik Borgius, meski begitu akibat tubuhnya yang sudah tua kekuatan tersebut tidak akan bisa bertahan lama.

Borgius yang sudah membulatkan tekad serta ingin menebus kesalahanya tetap bersikeras untuk melakukan semua itu, tidak diberi banyak pilihan semua orang langsung setuju.

Tanpa membuang banyak waktu lagi karena dari kemarin rapat-rapat mulu Oltozora langsung memeirntahkan naga npc untuk menyerang dan memusnahkan semua penduduk yang ada dikerajaan.

Dengan banyaknya darah yang bercucuran mampu membangkitkan kekuatan sejati dari Borgius selaku mantan pelayan dari Crimson~wayalah.

Beberapa jam sebelum pertempuran mereka bergegas memasang jebakan serta mempersiakpan senjata perak baik untuk pasukan maupun Ragna.

Sesuai analisa dari Crimson bahwa Starlia berencana untuk kabur dan berlindung dibawah kepemimpinan Agama Dewa Matahari, sebagai bayaranya Starlia harus menjadi pembunuh naga yang bekerja dibawah kultus.

Jikalau dirinya gugur dalam pertempuran Starlia ingin Ragna melindungi rakyat dengan cara bergabung dan melayani Agama Dewa matahari.

Sejauh ini Starlia hidup berdasarkan instuisi dan kali ini instuisi itu berkata bahwa Starlia akan mati di medan pertempuran, mengingat lawan mereka adalah naga superior selaku Oltozora dan juga Taratectora.

Namun Ragna yang tidak ingin bergabung ke dalam kultus karena mereka juga agak sesat berjanji tidak akan membiarkan Starlia mati dengan cara menuangkan 50% energi perak.

Sesuai perintah dari Crimson bahwa Ragna harus mengeluarkan dan menyimpan energi merak masing-masing 50%, kenapa?

Saat ini garis keturunan bersayap sedang mencari dewa kematian, ciri-ciri orang itu yakni memancarkan energi perak dari dalam tubuhnya, jika Ragna menyimpan 100% energi perak maka aura tersebut akan keluar.

Jika sampai keluar maka naga supeior akan tahu bahwa identitas dari dewa kematian adalah Ragna, parahnya ketika identitas terungkap maka Woltekamui akan datang mengajak Ragna untuk baku hantam.

Mendengar nama Woltekamui seketika membuat Ragna langsung merinding, sama seperti dirinya bahwa Woltekamui merupakan seorang yang sudah melampaui batas dari puncak kekuatan.

Terlebih lagi tubuhnya tidak prima sangat mustahil untuk berhadapan apalagi mengalahkan Woltekamui, maka dari itu membagikan setengah kekuatan perak adalah cara yang tepat untuk menyembunyikan identitasnya sebagai dewa kematian.

“Pura-pura lemah aslinya dewa kematian yang sangat overpower”

Hingga tak terasa waktu senja telah tiba dan pertempuran akan segera dimulai, tanpa membuang banyak waktu lagi Oltozora menggerakan hutan berjalan sedangkan Taratectora menggunakan wujud sempurnanya untuk meledakan markas utama.

Berutung Ragna berhasil memantulkan Taratectora tepat sebelum tubuhnya menghantam markas, menyadari terdapat seseorang yang mampu memukul mundur membuat Oltozora berspekulasi bahwa dia adalah dewa kematian.

Namun Taratectora memastikan kembali bahwa Ragna tidak memancarkan energi perak hanya senjatanya saja yang dilapisi dengan energi perak, sudut padang dibagi menjadi beberapa bagian~

Menganut sebuah prinsip yakni ora gelud, ora smile terjadi pertempuran sengit antara Ragna melawan Taratectora, karena dilarang mengeluarkan energi perak dari dalam tubuh membuat Ragna kesulitan dalam melawan Taratectora yang memiliki tubuh seperti amor titan.

Tidak diberi pilihan lain Ragna memusatkan kekuatan perak ke satu pedang dan berencana menyerang Taratectora dengan satu kali tebasan, akibat kekuatan dasyat yang saling bertabrakan seketika medistori area disekitar.

Sial meski Taratectora merupakan anggota yang paling lemah pada kenyataanya pertempuran kali ini dimenangkan oleh dirinya, namun sebagai bayaran Taratectora harus kehilangan satu tanganya.

Melaporkan hasil pertempuran bahwa Ragna bukanlah dewa kematian, sebab dirinya sangat lemah dan tubuhnya tidka mengeluarkan energi perak, tanpa mereka sadari bahwa Ragna hanya menggunakan 50% dari kekuatan sejatinya, bahkan kurang.

Tepat ketika Taratectora ingin membunuh Ragna secara tiba-tiba tubuhnya bergerak akibat kesadaran telah kembali ke tubuh aslinya, diketahui ketika melancarkan serangan Ragna memisahkan kesadaranya ke pedang satunya.

Jika tidak maka tubuh beserta jiwa akan hancur terkena serangan dari Taratectora, dikala Ragna ingin melanjutkan pertarungan Taratectora menolak karena Ragna lagi sebuah ancaman.

Bahkan dirinya memibiatkan Ragna terbunuh oleh naga npc, meski naga npc bukanlah tandinganya namun dengan jumlah yang banyak maka Ragna akan mati akibat tenaga habis atau kelelahan.

Dan benar saja meski dengan mudah Ragna membantai ras naga tapi perlahan-lahan tubuhnya terluka akibat kalah jumlah, frustasi akan kondisinya Ragna mengeluarkan energi perak untuk membantai semua naga yang ada.

Berutung hal itu langsung dicegah oleh Shin.

Seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile Shin dan Kakek Gram langsung memusnahkan naga disekitar, bukanya senang karena dibantu tapi dirinya marah karena mengurus musuh diluar adalah tugas bagi Ragna.

“Segini doang gua mah gak bakal mati--- ehhgg”

Perdebatan tiada akhir justru memusnahkan para naga npc bahkan saat ini mereka malah saling baku hantam satu sama lain, secara mengejutkan meski selalu kalah tapi kali ini Shin berhasil mengalahkan Ragna.

Shin menegaskan sedari awal pertempuran ini milik Pasukan Perak, maka jangan pernah berfikir untuk menjadi seorang pahlawan yang harus menanggung semuanya.

Berkat semangat baku hantam yang membara mereka bertiga segera pergi ke tempat Taratectora berada, walau diperjalanan dihadang oleh naga npc namun dengan mudahnya mereka membunuh bermodalkan satu kali serangan.

Semakin tubuh merasa lelah, kesakitan, kesemutan, dan pegal-pegal justru meningkatkan semangat dan juga kekuatan tempur, semakin dekat dengan kematian mengingatkan kembali dengan perjuangan Ragna pada timeline masa depan.

Kini Ragna tidak ragu dalam mengeluarkan sedikit energi perak dari tubuhnya, berkat menggunakan aura perak membuat gaya tempur sangat efektif bahkan dengan satu kali ayunan pedang membunuh puluhan hingga ratusan naga.

Melihat Ragna seperti raja iblis membuat Shin dan Kakek Gram juga seperti pasukan iblis, bahkan ketika diberi naga yang tak kasat mata tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menghabisinya.

Kini mereka bertiga sedang menuju ke tempat Taratectora berada.

------------ last commit ----------

Berpindah sudut padang secara tiba-tiba terdapat penduduk dari luar yang memohon untuk mengungsi, tentunya sebagai kesatria sudah kewajiban menerima dan melindungi para penduduk.

Teringat dengan perkataan Crimson bahwa Oltozora bisa memanipulasi orang menggunakan racun, menyadarkan Isac bahwa penduduk adalah musuh.

Meski sempat terjadi keraguan, tapi keraguan itu langsung hilang ketika Starlia memberi perintah untuk membunuh penduduk lebih tepatnya orang yang telah dimanipulasi.

Karena keadaan sudah terkendali Starlia memberikan komando pasukan kepada Isac sementara dirinya dan pasukan yang terpilih akan baku hantam melawan Oltozora.

“Semua sesuai dengan rencana” – Ucap Oltozora

Dirinya sudah tahu bahwa pasukan perak akan kabur menggunakan sihir teleportasi, walau tahu semuanya akan tetapi Oltozora membiarkanya karena dirinya ingin melihat perjuangan, perkembangan, dan kekuatan dari Starlia selaku putri perak~

Berkat usaha yang dilakukan oleh Ragna, Shin, dan Kakek Gram dalam membasmi naga mengisi mana untuk digunakan dalam mengaktifkan sihir teleportasi, sekilas semua berjalan dengan lancar namun semua berubah ketika datangnya naga putih yang membantai sebagian besar pasukan.

Isac pun heran kenapa para pasukan tumbang padahal tidak terkena serangan, bahkan penghalang perak tiba-tiba menghilang diikuti dengan tewasnya para pasukan.

Teringat perkataan Crimson bahwa diantara naga dewasa terdapat keturunan Ultimatia yang dapat menghentikan waktu, dan benar saja alasan kenapa pasukan terbantai dan penghalang perak tiba-tiba menghilang yakni karena waktu telah dihentikan.

Menyadari terdapat jeda dalam penggunaan sihir manipulasi waktu dengan penuh dendam Isac segera menyerang naga putih, sial meski tindakan yang diambil benar tapi serangan itu berhasil dihindari oleh naga putih.

Tepat ketika naga putih ingin menghentikan waktu terdengar suara Ultimatia yang memberi perintah untuk diam ditempat yang kemudian Ultimatia menyuruh naga putih untuk menangkap bola biji miliknya.

Merasa bingung dengan apa yang sedang terjadi dan kenapa dirinya menganggap orang itu adalah Ultimatia agar bisa berfikir jauh lebih lama naga putih segera mengaktifkan sihir penghenti waktu.

Namun diwaktu yang sama ketika waktu berhenti bola biji meledak memancarkan cahaya perak, akibat waktu berhenti membuat cahaya perak terus bersinar, begitu naga putih terbunuh akibat kekuatanya sendiri menghilangkan sihir waktu pada area sekitar.

Tidak kalah licik dengan Oltozora, Crimson juga memanipulasi penduduk untuk ikut serta dalam peperangan, sebab sangat mustahil membawa 1500 orang menggunakan sihir teleportasi.

Dan daripada dibunuh untuk mengurangi beban alangkah baiknya dijadikan tumbal untuk baku hantam pada medan perang, syukur-syukur bisa membunuh naga npc untuk menignkatkan kapasitas mana pada sihir teleportasi.

Berpindah sudut padang meski sihir teleportasi 10 kali lebih efektif tapi hal itu justru membuat Fuushi depresi, diwaktu yang sama dikala depresi terdapat peringkat 13 garis keturunan bersayap yang menerobos ke dalam markas.

Sekalian untuk pelampiasan Fuushi mengeluarkan sihir dari tangan dan mengarahkanya ke arah lawan, seketika penyusup mati terkena duri dan berkata;

“Bahwa sihir itu sama seperti milik Dornea!”

Dornea merupakan anggota garis keturunan bersayap peringkat ke-9.

Melihat akan hal itu membuat Crimson semakin tertarik untuk mengendalikan pasukan perak dari bayang-bayang, sesampai di luar teleport mereka segera mempersiapkan ritual untuk memindahkan penduduk dan juga pasukan.

Sial, ketika diperiksa kapasitas mana masih belum cukup dan hanya mengangkut kurang dari 100 orang, tidak ada pilihan lain Crimson menyuruh warga untuk menembak Fuushi agar dirinya bisa mengambil alih sihir teleportasi.

Crimson bilang bahwa dirinya tetap akan menggunakan shir teleportasi seperti tujuan awal, dengan catatan yang dibawa hanya pasukan perang saja, secara mengejutkan bukanya menentang justru para pasukan setuju dengan ide dari Crimson.

Tidak hanya pasukan saja para warga juga setuju akan keputusan itu, Fuushi pun sadar bahwa para pasukan dan warga telah dicuci otak atau dimanipulasi.

Meski begitu untuk mengendalikan sihir teleportasi dibutuhkan darah dan kendali dari Fuushi, dengan kata lain hanya Fuushi saja yang mampu menggunakan sihir teleportasi.

Memanfaatkan penampilan yang sangat mirip dengan wanita Crimson mencoba untuk memanipulasi Fuushi dengan cara menggodanya, meski tahu bahwa Crimson adalah laki-laki pada kenyataanya perlahan-lahan dirinya termanipulasi.

Menadakan bahwa Fuushi tergoda oleh Crimson, waduhh.

Sial belum sepenuhnya dikendalikan adiknya bilang;

“Jangan pernah percaya sama kotoran kuda”

Seketika membuat Fuushi sadar dan kaget bahwa adiknya tahu kalau dia adalah adiknya, gimana-gimana?

Jadi selama ini Fuushi menyembunyikan identitasnya sebagai kakak dari wanita wibu.

Tidak diberi banyak pilihan karena manipulasi gagal cara terakhir yakni dengan teknik ancaman, jika tidak segera mengaktifkan sihir teleportasi maka anggota peneliti akan dibunuh satu persatu.

Sial untuk yang kedua kalinya rencana tidak berjalan sesuai dengan kehendaknya, bahkan adik wibu malah mengeluarkan kekuatan sejatinya, menuruti permintaan dari Crimson adik wibu segera mengaktifkan sihir teleportasi.

Tapi hanya Crimson dan beberapa biji warga yang termanipulasi~

Berpindah sudut pandang menggunakan energi perak Starlia membentuk pasukan udara menggunakan papan perak sebagai alat terbang, Hazella dan Glea melaporkan bahwa disekitar hutan terdapat ribuan naga yang telah bersiap untuk bertarung.

Tanpa membuang banyak waktu lagi sekalian untuk melepas emosi para pasukan langsung bertarung melawan naga npc, tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran sengit antar masukan perak melawan ras naga.

Tidak hanya naga npc pasalnya naga dewasa juga ikut serta pada medan perang, seperti keturunan Nebulim dengan kekuatan penghalang dan juga Disaster Thrower dengan kekuatan angin tornado.

Berkat kerja sama pasukan perak mampu memberantas para naga yang ada, sial bahwa semua itu sudah telah direncanakan oleh Oltozora, berutung sebelum Oltozora menyerang dengan naga tipe duri salah satu pasukan segera menyelamatkan dan membawa Starlia.

Tidak ingin mengulangi kesalahan Starlia memerintahkan semua pasukan untuk menuju ke arah utara~

Disisi lain pada ruang komando, perlahan-lahan Oltozora mulai merasakan kejanggalan, seperti halnya kekuatan Ragna, Shin, dan Gram yang terus meningkat, terdapat penduduk yang dimanipulasi, dan darimana datangnya senjata api.

Mencapai sebuah kesimpulan bahwa pelaku dibalik layar merupakan orang yang sama yang telah meledakan kota untuk membuat Ultimatia jadi kena mental~

Menuju ke arah utara semakin banyak naga npc yang mulai bermunculan, berkat senjata yang dilapisi dengan energi perak membuat para pasukan dapat membantai semua naga yang ada.

Saking mudahnya sampai-sampai Hazella lengah dan tubuhnya dimakan oleh naga keturunanya Om UB, secara mengejutkan bukanya dimakan justru Glea dan Hazella yang memakan tubuh dari para naga.

Berkat meminum darah yang berarti energi sihir menyembuhkan luka serta membangkitkan kekuatan sejati dari mereka berdua, hanya dengan teriakan saja mampu mengeluarkan suara nyaring yang bisa memberikan efek stun.

Begitu terkena stun mereka segera membasmi naga menggunakan sejata perak~

Disisi lain berkat segala informasi dari Crimson mengetahui letak dimana Oltozora berada, menanggapi tindakan itu Oltozora memberikan racun dosis tinggi kepada para naga npc.

Seketika membuat para naga menggila dan memakan sebagian pasukan perak, tidak diberi pilihan lain meski kekuatan terbatas Starlia menerbangkan pasukan yang tersisa menggunakan energi perak.

Meniru Lord Ayanokouji;

“Bahwa semua kejadian yang terjadi merupakan bagian dari rencana”

Sebelum pasukan perak mendarat, Oltozora menyebarkan asap beracun pada area sekitar, namun begitu melihat Starlia tepat di depan mata mengingatkanya dengan Putri Raksha selaku orang yang dilayani Oltozora dan Taratectora ketika masih menjadi manusia.

“Hello gess.. Nazarena disini....”

Meski kepala telah lepas nyatanya belum cukup untuk membunuh Oltozora, namun ketika kepala menghilang akal sehat mulai kacau dan kesadaranya juga terbagi menjadi beberapa kepribadian.

(Ada yang masih syok teringat dengan Putri Raksha, dan ada yang ingin segera melanjutkan pertempuran)

Memanfaatkan kesempatan yang ada Starlia langsung mengangkat tanah dan menyerang tubuh asli dari Oltozora, semakin energi perak bersinar terang mengingatkanya dengan tujuan, tekad, dan semangat dari Putri Raksha

Belum sempat menyerang secara tiba-tiba hutan bergerak bergerak dengan sendirinya, wah gimana tuh.

Bahkan Oltozora dibuat heran kenapa hutan bergerak juga menyerang naga npc, memikirkan berbagai kemungkinan Oltozora berspekulasi bahwa semua ini disebabkan oleh resonansi kekuatan dari Borgius.

Sebab dimasa kejayaan Borgius dirinya merupakan penguasa lebih tepatnya pemilik dari hutan bergerak, akibat serangan brutal dari hutan bergerak membunuh beberapa pasukan hingga membuag Starlia cidera.

Memastikan keadaan sahabat, Taratectora bertanya;

“Apakah Oltozora baik-baik saja? Dan Apakah mayat Starlia telah ditemukan?”

Secara mengejutkan meski belum mati dan tubuh tepat didepan mata Oltozora bilang bahwa Starlia telah hilang terkubur di dasar hutan, dan ketika ditawari membombardi area sekitar Oltozora menolak dan meminta untuk fokus berhadapan dengan Ragna saja.

Dan yah, hal itu disebabkan serangan dari Nazarena sekaligus Starlia sangat mirip dengan Putri Raksha.

Bagaimana pun ketika masih menjadi manusia Oltozora sangat setia dan juga merupakan orang yang sangat dekat dengan Putri Raksha yang kemudia Putri Raksha terbunuh oleh ras naga lebih tepatnya terbunuh oleh Woltekamui.

Secara tidak langsung perjuangan Starlia dan pasukan perak mengingatkanya di masa ketika Oltozora menjadi pasukan yang melayani Putri Raksha.

Pada dasarnya semua hal yang terjadi di medan perang merupakan bagian rencana milik Crimson, alasan kenapa Starlia berhadapan dengan Oltozora yakni untuk memanfaatkan rasa emosional terhadap Putri Raksha.

Sebab Starlia juga meniru plek-ketiplek gaya kepemimpinan dari Putri Raksha.

Memanfatkan kesempatan Starlia membuat tombak perak dan mengarahkanya tepat ke arah Oltozora, seketika membuat Oltozora membeku dan dihancurkan oleh salah satu pasukan.

Kembali lagi ke tujuan utama dengan cepat Starlia menyerap sisa kekuatan perak dari para pasukan dan memusatkanya ke dalam tombak perak, karena tujuan utama yang sebenarnya yakni membunuh Taratectora.

Lalu kenapa target utama adalah Taratectora bukan Oltozora?

Diperkirakan kekuatan pasukan perak belum mampu mengalahkan Oltozora, sebab untuk benar-benar memusnahkan Oltozora harus menggunakan metode khusus atau serangan brust.

Meski tombak meleset tapi Ragna yang sedang menuju kesana langsung mengambil tombak perak, dan mengubahnya menjadi serangan laser, begitu terkena serangan menghancurkan sebagian tubuh Taratectora~

Didetik-detik sebelum mati Taratectora meminta maaf serta meminta Oltozora untuk memberikan sebuah perintah, perintah yang dimaksud yakni meledakan diri untuk memusnahkan pasukan perak yang masih tersisa.

Tidak ada pilihan lain meski pada awalnya menolak, mengambulkan permintaan sahabat Oltozora memerintahkan Taratectora untuk meledakan diri.

Sebagai wujud kesetiaan terhadap sang raja dengan penuh kehormatan Taratectora meledakan tubuhnya sendiri~

Menyadari sedari awal bahwa Taratectora belum benar-benar mati Ragna segera datang dan menahan ledakan itu, sebab jika ledakan menyebar maka dapat dipastikan pasukan perak akan benar-benar musnah.

Kondisi medan perang dipenuhi dengan keputusasaan, mau kabur terdapat naga npc yang dikasih racun, diam di tempat juga akan terkena ledakan dari Taratectora.

Baca juga: Tempat Nonton Anime Subtitle Indonesia Gratis dan Berbayar

Walau begitu melihat Ragna yang masih berjuang membangkitkan semangat baku hantam dari pasukan, mengguna wujud astral Starlia pergi ke tempat Ragna sementara pasukan perak melindungi tubuh asli dari Starlia.

Dengan memperkuat pedang menggunakan energi perak mampu menekan ledakan dari Taratectora, sial bahwa serangan dari Taratectora juga bertambah semakin kuat.

Tidak ada pilihan lain Ragna langsung mengeluarkan energi perak dari dalam tubuhnya, sekilas Starlia mampu melihat wajah asli dari Ragna baik di timeline sekarang maupun timeline masa depan.

Tek-tek-tek-tek-tek dengan menggabungkan kekuatan pada akhirnya Taratectora berhasil dikalahkan sekaligus mengaktifkan sihir teleportasi.

Mengira semuanya sudah berakhir tapi bencana datang tepat ketika Woltekamui datang membunuh Glea dan juga Starlia, yep semua ini akibat Ragna mengeluarkan energi perak dari tubuhnya.

Dapat dipastikan bagi orang yang mampu mengeluarkan energi perak maka dia adalah sang dewa kematian.

Merasa emosi karena Starlia terpenggal, Ragna mengerahkan kekuatan yang tersisa untuk baku hantam, walau tubuh pegal-pegal, nyeri otot, kesemutan, dan udah sekarat tapi Ragna mampu memberikan luka serius terhadap Woltekamui.

Berdasarkan informasi dari Crimson sebisa mungkin untuk menghindari pertempuran melawan Woltekamui, sebab ketika masih menjadi manusia dirinya suka baku hantam secara brutal bahkan mampu menghabisi lawan yang kuat dalam hitungan detik.

Ditambah lagi senjata Cakar Iblis mampu meningkatkan kekuatan hingga 100% atau 2x lipat, menganut sebuah kepercayaan yakni ora gelud, ora smile mereka berdua tetap bertarung hingga titik darah penghabisan.

Hingga pada akhirnya akibat terlalu banyak menggunakan kekuatan perak menyebabkan cidera otot bahkan tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakan.

Membuat Woltekamui kecewa bahwa kekuatan dewa kematian cuman segini doang, namun setidaknya jika mati, Ragna dan Starlia dipertemukan kembali pada dunia mimpi.

Baca juga

Posting Komentar

Tata Cara Berkomentar Dengan Benar
~ Menggunakan bahasa yang sopan dan benar
~ Dilarang menggunakan bahasa kotor
~ Dilarang menyertakan link aktif
~ Dilarang memancing keributan